Dulu Jadi Tempat Mandi Putri Raja saat Sakit, Begini Eksotisnya Air Merambat Roro Kuning Nganjuk
Air terjun ini dulunya sering digunakan mandi dua putri raja saat sakit. Berbeda dari air terjun lain, air di sini merambat pada bebatuan.
Air merambat pada bebatuan
Dulu Jadi Tempat Mandi Putri Raja saat Sakit, Begini Eksotisnya Air Merambat Roro Kuning Nganjuk
Air Terjun Roro Kuning terletak di Desa Bajulan, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Air terjun ini berada pada ketinggian 600 meter di atas permukaan laut (dpl). Ketinggian air terjun berkisar antara 10-15 meter. Berbeda dari air terjun pada umumnya, Air Terjun Roro Kuning merambat pada bebatuan.
(Foto: Instagram @silljeonn)
-
Kapan Air Terjun Dlundung di Mojokerto ramai dikunjungi? Selain memanjakan mata dengan air terjun, pengunjung juga bisa menikmati berbagai fasilitas dan wahana permainan, termasuk aktivitas outbound dan area camping.
-
Kenapa air terjun Kedung Maor jadi destinasi wisata yang menarik? Air Terjun Kedung Maor memiliki ciri khas karena aliran air yang membentuk huruf "S" saat jatuh dari tebing. Air terjun ini menyajikan pemandangan yang menakjubkan dan area sekitarnya cocok untuk piknik atau berkemah. Anda bisa datang dengan rombongan keluarga atau teman-teman dekat untuk menikmati keindahan alam di sini.
-
Kapan Mata Air Cikandung ramai pengunjung? Setiap akhir pekan kawasan ini selalu dipadati pengunjung hingga luar daerah.
-
Kenapa Air Terjun Grenjengan Kembar menjadi pilihan wisata yang terjangkau? Tiket masuk ke Air Terjun Grenjengan Kembar hanya Rp 10.000 per orang, membuatnya menjadi destinasi wisata yang terjangkau bagi semua orang.
-
Kapan Air Terjun Temburun buka untuk wisatawan? Jam buka lokasi wisata ini mulai dari pukul 10.00 WIB hingga 17.00 WIB.
-
Kenapa Hari Air Sedunia penting? Peringatan ini menyoroti tantangan-tantangan besar yang dihadapi dunia dalam hal krisis air, termasuk polusi air, perubahan iklim, dan ketidaksetaraan akses terhadap air bersih.
Eksotis
Air terjun ini mengalir dari tiga sumber yang berasal dari Gunung Wilis. Air ini merambat di antara bebatuan padas di bawah pepohonan hutan pinus dan membentuk trisula.
Legenda
Penamaan air terjun "Roro Kuning" berasal dari dua tokoh, yaitu Ruting dan Roro Kuning. Ruting adalah Dewi Kilisuci, sementara Roro Kuning adalah Dewi Sekartaji.
Suatu saat, Dewi Sekartaji putri Raja Dhoho dan Dewi Kilisuci putri Raja Medang Kahuripan sedang sakit. Sementara itu, di kerajaan tidak ada yang bisa menyembuhkan keduanya.
Kedua putri raja kemudian melakukan perjalanan panjang, naik dan turun gunung hingga sampai di lereng Gunung Wilis yang berada di Desa Bajulan, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk. Di sana, mereka bertemu dengan Resi Darmo.
Resi Darmo inilah yang merawat kedua putri raja hingga sembuh. Sang resi mengobati sakit Dewi Kilisuci dan Dewi Sekartaji dengan ramuan tradisional. Selama proses penyembuhan, kedua putri raja ini sering mandi di air terjun di sekitar lokasi. Resi Darmo mengabadikannya menjadi nama air terjun "Roro Kuning." (Foto: Instagran @Instagram @manikmayacatering)
Air Terjun Lain
Tak jauh dari air merambat Roro Kuning, ada air terjun Pacoban dan air terjun Pacoban Ngunut. Air terjun ini juga memiliki kisah yang lekat dengan Dewi Kilisuci dan Dewi Sekartaji.
Pengembaraan Dua Putri Kerajaan
Konon, saat terjadi peperangan antara Kerajaan Kediri dengan Kerajaan Seberang, Kerajaan Kediri mengalami kekalahan. Setelah perang usai, Raja Kerajaan Seberang ingin mempersunting Dewi Kilisuci. Namun keinginan Raja Seberang ditolak. Dewi Kilisuci melarikan diri dan bersembunyi di tengah hutan lereng Gunung Wilis.
Kepergian Dewi Kilisuci ditemani oleh adiknya yaitu Dewi Sekartaji dan Panji Asmorobangun. Sesampainya di tengah hutan di lereng Gunung Wilis, Dewi Sekartaji tiba-tiba sakit. Sementara rombongan tersebut tidak membawa obat-obatan.
- Potret Rumah Masa Kecil Kartika Putri, Mewah Banget dengan Aksen Emas yang Menghadirkan Kesan Elegan
- Kesal Niat Rujuk Ditolak Mertua, Pria Langsung Tusuk Berkali-kali Mantan Istri yang Sedang Tidur
- Kisah Raja Airlangga Lolos dari Maut saat Pesta Pernikahan Diserang Musuh
- Momen Keseruan Shindy Putri Kakak Ria Ricis saat Paralayang, Potret Cantiknya Bikin Salfok
Dewi Kilisuci bermaksud mencari dedaunan untuk ramuan obat, namun malang menghampirinya. Saat hendak kembali, ia terperosok dan tidak dapat menemukan di mana adiknya berbaring.
Setelah beberapa hari berjalan, akhirnya Dewi Kilisuci sampai di sebuah air terjun (grojokan) yang banyak bebatuannya. Di sana, ia menemukan bebatuan yang berbentuk meja. Dewi Kilisuci tertidur di sana karena kelelahan.
Dalam tidurnya, Dewi Kilisuci merasa diganggu oleh makhluk halus (jin). Cobaan demi cobaan datang silih berganti kepada Dewi Kilisuci. Banyaknya cobaan (pacoban) dari makhluk halus membuat air terjun tersebut diberi nama Air Terjun Pacoban.
Semedi hingga Akhir Hayat
Merasa gagal melakukan semedi di tempat pertama, Dewi Kilisuci dengan pakaian yang telah compang-camping berjalan tertatih-tatih menuju air terjun (grojokan) yang posisinya lebih tinggi dari air terjun sebelumnya.
Ternyata keadaan di atas tidak berbeda dengan di bawah, bahkan gangguan dan godaan lebih banyak lagi. Karena godaannya semakin banyak dan semedinya terganggu, lokasi air terjun tersebut diberinya nama Pacoban Ngunut. Walaupun terus mendapatkan godaan, namun Dewi Kilisuci meneruskan semedi hingga akhir hayatnya di tempat tersebut, seperti dikutip dari warisanbudaya.kemdikbud.go.id.