Fakta Meninggalnya Terapis Pijat Plus di Surabaya, Dibunuh karena Minta Tambahan Uang
Seorang terapis pijat plus yang merupakan warga Surabaya dibunuh pelanggannya. Korban berinisial OW (33) dibunuh di kontrakan pelaku dan jasadnya diletakkan di dalam kardus.
Seorang terapis pijat plus yang merupakan warga Surabaya dibunuh pelanggannya. Korban berinisial OW (33) dibunuh di kontrakan pelaku dan jasadnya diletakkan di dalam kardus.
Dikutip dari liputan6.com, pelaku berinisial Y (18) merupakan seorang mahasiswa di Surabaya, Jawa Timur. Motif pembunuhan dikarenakan korban tidak memenuhi perjanjian pijat plus yang disepakati di awal.
-
Apa yang terjadi pada Pilkada di Jawa Timur? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di lima wilayah di Jawa Timur dipastikan akan melawan kotak kosong.
-
Siapa yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur? Hal ini dirasakan Aming Aminoedhin, seniman yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur.
-
Kapan Jawa Timur meraih penghargaan insentif fiskal? Atas Keberhasilan itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendapatkan penghargaan insentif fiskal yang diserahkan langsung Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin kepada Wakil Gubernur Jatim Emil Elistianto Dardak mewakil Khofifah, dalam acara Rakornas dan Penyerahan Insentif Fiskal atas Kinerja Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem 2023, di Istana Wapres Jakarta, Kamis(9/11).
-
Mengapa Aming dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur? Keluarga jadi salah satu faktor terpenting bagi seorang anak. Hal ini dirasakan Aming Aminoedhin, seniman yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur.
-
Apa yang menjadi sorotan Kantor Berita Amerika tentang OKU Timur? Potensi perikanan terutama kampung patin yang ada di OKU Timur menjadi lirikan dunia Internasional, di mana tim dari Kantor Berita Amerika Associated Press beraudensi dan wawancara bersama Bupati OKU Timur H Lanosin ST, Senin 24 Juli 2023 di Ruang Budensi Bupati OKU Timur.
-
Siapa yang menyatakan bahwa masyarakat Jawa Timur memiliki karakteristik khusus? Menurut Mohammad Noer, masyarakat Jawa Timur dinamis, agresif dan memiliki karakteristik khusus. "Agar diterima menjadi pimpinan di Provinsi Jawa Timur maka harus mau melayani rakyat, tahu menempatkan diri serta mampu mengayomi rakyat," ujarnya, dikutip dari laman resmi disperpusip.jatimprov.go.id.
Melalui Media Sosial
©2016 Merdeka.com
Pelaku menceritakan awal pertemuannya dengan korban, yakni lewat media sosial Facebook. Melalui media sosial itu terjadilah kesepakatan pijat plus yang akan dilakukan di rumah kontrakan pelaku.
"Perjanjian awal tarifnya 950 ribu rupiah, pijat full servis selama 90 menit, namun korban hanya memijat sekitar 45 menit," ujar pelaku di Mapolrestabes Surabaya, Rabu (17/6).
Selanjutnya, korban menawarkan jasa lebih dari pijat yaitu berhubungan badan. Belum sempat melakukan hubungan itu, korban minta tambahan uang tip dan berteriak-teriak.
"Belum sempat hubungan badan, korban berteriak-teriak sambil minta tambahan uang tip. Karena takut terdengar tetangga dan takut digrebek warga, akhirnya korban saya tusuk dua hingga tiga kali," terang pelaku.
Pergi ke Mojokerto
©2020 Merdeka.com/liputan6.com/Dian Kurniawan
Menurut keterangan pelaku, sebelum menusuk korban ia sempat membekapnya.
"Awalnya saya berniat membakar korban dan sempat kena kaki korban, namun karena tidak tega maka saya tidak melanjutkan membakar korban," ujar pelaku.
Sebelum melarikan diri ke rumah bibinya di Mojokerto, pelaku sempat beberapa menit berada di rumah kontrakan yang menjadi tempat kejadian perkara. Ia mengaku pergi ke rumah bibinya untuk merundingkan masalah tersebut.
Pelaku mengaku mendapat uang untuk menyewa jasa terapis pijat plus dari sang ibu.
"Kira-kira sudah empat sampai lima kali saya sewa jasa terapis pijat plus, namun bukan sama korban tapi sama wanita lain," ujar pelaku.
Kondisi Jenazah Korban
©2016 Merdeka.com
Sebelumnya, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamiran membenarkan, pihaknya telah mendapat laporan tentang penemuan mayat perempuan.
Mayat tersebut ditemukan dalam kardus bekas kulkas di sebuah rumah di Surabaya pada Rabu, 17 Juni 2020.
"Saat dicek di TKP ditemukan jenazah dalam kondisi berlumur darah dengan beberapa bekas luka pada tubuhnya seperti di tangan, leher dan kaki," ujar Sudamiran.
Jenazah mengalami luka pada bagian leher, tangan dan kaki. Hingga kini, anggota Polrestabes Surabaya masih melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut. Polisi juga sudah melakukan olah TKP dan mengevakuasi jenazah.
Mereka juga tengah mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi yang ada di sekitar kejadian. Menurut Sudamiran, peristiwa pembunuhan diduga terjadi pada Selasa, 16 Juni 2020 malam. Sampai berita ini ditulis, pihaknya masih menyelidiki untuk mengungkap kasus pembunuhan tersebut.