Gus Dur Menyesal Samakan DPR dengan Taman Kanak-kanak, Ternyata Ini Alasannya
Kepada penulis buku Fatwa dan Canda Gus Dur (2010), presiden keempat Republik Indonesia (RI) Abdurrahman Wahid alias Gus Dur menyatakan penyesalannya karena pernah menyamakan DPR dengan Taman Kanak-kanak. Berikut alasannya.
Akun instagram @undercover.id (11/10) mengunggah foto Gus Dur bersama kata-kata tentang Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang pernah diucapkan presiden keempat Republik Indonesia (RI) itu.
Dalam poster tersebut, tampak foto khas Gus Dur di mana ia sedang tertawa hingga terlihat giginya. Tak ketinggalan, cucu pendiri salah satu organisasi masyarakat terbesar di Indonesia itu juga mengenakan peci di kepalanya.
-
Apa yang terjadi pada Pilkada di Jawa Timur? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di lima wilayah di Jawa Timur dipastikan akan melawan kotak kosong.
-
Siapa yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur? Hal ini dirasakan Aming Aminoedhin, seniman yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur.
-
Kapan Jawa Timur meraih penghargaan insentif fiskal? Atas Keberhasilan itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendapatkan penghargaan insentif fiskal yang diserahkan langsung Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin kepada Wakil Gubernur Jatim Emil Elistianto Dardak mewakil Khofifah, dalam acara Rakornas dan Penyerahan Insentif Fiskal atas Kinerja Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem 2023, di Istana Wapres Jakarta, Kamis(9/11).
-
Mengapa Aming dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur? Keluarga jadi salah satu faktor terpenting bagi seorang anak. Hal ini dirasakan Aming Aminoedhin, seniman yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur.
-
Apa yang menjadi sorotan Kantor Berita Amerika tentang OKU Timur? Potensi perikanan terutama kampung patin yang ada di OKU Timur menjadi lirikan dunia Internasional, di mana tim dari Kantor Berita Amerika Associated Press beraudensi dan wawancara bersama Bupati OKU Timur H Lanosin ST, Senin 24 Juli 2023 di Ruang Budensi Bupati OKU Timur.
-
Siapa yang menyatakan bahwa masyarakat Jawa Timur memiliki karakteristik khusus? Menurut Mohammad Noer, masyarakat Jawa Timur dinamis, agresif dan memiliki karakteristik khusus. "Agar diterima menjadi pimpinan di Provinsi Jawa Timur maka harus mau melayani rakyat, tahu menempatkan diri serta mampu mengayomi rakyat," ujarnya, dikutip dari laman resmi disperpusip.jatimprov.go.id.
Dalam unggahan tersebut, @undercover.id melemparkan pertanyaan kepada warganet mengenai relevansi perkataan Gus Dur tentang parlemen di masa lalu dengan kondisi sosial politik hari ini. Berikut penjelasan lengkap pernyataan Gus Dur yang pernah menyamakan DPR dengan Taman Kanak-kanak (TK).
Sindiran untuk Parlemen
©2014 Merdeka.com
“Gus Dur memang selalu punya cara untuk menyentil parlemen. Masih relevankah kalimat Gus Dur ini sekarang? Bagaimana pendapatmu Smart Reader?,” tulis @undercover.id.
Dalam bukunya yang berjudul Fatwa dan Canda Gus Dur (2010), KH Maman Imanulhaq Faqieh atau yang akrab disapa Kang Maman menceritakan salah satu penyesalan Gus Dur, yakni ketika menyebut kelakuan para anggota DPR seperti taman kanak-kanak.
Saat itu, Kang Maman dan Gus Dur berbincang santai di Masjid Al Munawaroh, Ciganjur, Jakarta Selatan. Kepada ulama muda yang memiliki kedekatan personal dengannya, Gus Dur tak sungkan menyatakan penyesalannya itu.
"Saya menyesal menyamakan DPR dengan taman kanak-kanak," ungkap Gus Dur.
Kang Maman spontan menanggapi. "Kenapa? Karena itu lembaga negara ya?"
"Bukan itu, saya merasa berdosa telah meremehkan anak-anak yang suci, cerdas dan kreatif dengan anggota DPR yang kotor dan kreatif mencari celah mencari uang," jawab Gus Dur dengan lugas.
Anak-anak di Mata Gus Dur
©Shutterstock/Dmitriy Shironosov
Kelugasan jawaban yang diberikan Gus Dur cukup mengejutkan Kang Maman, kendatipun sejak tahun 2006 ia sudah dekat dengannya. Melihat Kang Maman terkejut, Gus Dur meneruskan kalimatnya.
Kali ini, ia memberikan penjelasan panjang mengenai peran anak-anak dalam membentuk peradaban sebuah bangsa. Menurut Gus Dur, di tangan anak-anak lah keberadaan masa depan dan harapan. Oleh karena itu, di dalam khazanah keilmuan Islam, anak-anak sangat dimuliakan.