Hal-hal yang Membatalkan Puasa dan Wajib Diketahui, Hindari Segera
Sebagai seorang muslim, hal-hal yang membatalkan puasa wajib untuk diketahui guna menjaga amalan yang satu ini. Umumnya, diketahui bahwa hal-hal yang membatalkan puasa adalah makan dan minum. Padahal, masih banyak kegiatan dan hal lain yang dapat menjadi faktor pembatal puasa. Berikut penjelasannya.
Sebagai seorang muslim, hal-hal yang membatalkan puasa wajib untuk diketahui guna menjaga amalan yang satu ini. Umumnya, diketahui bahwa hal-hal yang membatalkan puasa adalah makan dan minum. Padahal, masih banyak kegiatan dan hal lain yang dapat menjadi faktor pembatal puasa.
Agar ibadah puasa berjalan lancar dan tidak sia-sia, sudah sepantasnya kita mengetahui dan menjauhi segala amalan serta hal yang dapat membatalkannya. Seperti sabda Rasulullah SAW yang menerangkan bahwa masih cukup banyak orang-orang berpuasa namun tidak mendapat keuntungan pahala.
-
Apa saja keutamaan puasa dalam Islam? Puasa dalam Islam bukan sekadar menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga merupakan ibadah yang penuh dengan hikmah dan keutamaan. Berikut adalah beberapa keutamaan orang yang berpuasa:1. Mendekatkan Diri kepada AllahPuasa adalah bentuk ibadah yang sangat dekat dengan Allah. Dalam hadis, Allah menyatakan bahwa puasa adalah untuk-Nya dan Dia sendiri yang akan memberikan ganjaran yang berlipat ganda bagi orang yang berpuasa.
-
Apa itu Puasa Ganti Ramadhan? Puasa ganti Ramadhan bisa juga disebut dengan puasa qadha Ramadhan. Sesuai namanya, puasa ini dikerjakan apabila umat Islam memiliki utang puasa saat Ramadhan.
-
Bagaimana cara menunaikan puasa? Pengertian Puasa dalam Agama Islam Menurut bahasa, puasa berarti “menahan diri”. Menurut syara’, puasa ialah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkanya dari mula terbit fajar hingga terbenam matahari, karena perintah Allah semata- mata, serta disertai niat dan syarat-syarat tertentu.
-
Bagaimana cara menunaikan puasa Idul Adha? Bagi yang ingin menunaikan, penting untuk memperhatikan niat puasa Idul Adha dengan baik dan benar. Berikut niat puasa Idul Adha dan penjelasan lainnya.
-
Bagaimana cara mengerjakan Puasa Ganti Ramadhan? Tata cara puasa ganti Ramadhan juga bisa dilakukan tidak secara berurutan. Misalnya, umat Islam bisa mengerjakan puasa ganti Ramadhan pada hari Senin, kemudian Rabu, kemudian Kamis. Mereka bisa menggantinya kapan saja asalkan utang puasa bisa dilunasi.
-
Bagaimana cara melaksanakan puasa Idul Adha? Secara umum, puasa Idul Adha dilakukan sama seperti puasa wajib. Puasa sunah Dzulhijjah dilakukan mulai dari waktu fajar hingga terbenam matahari, yaitu waktu maghrib.
Berikut bunyinya;“Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan sesuatu dari puasanya kecuali rasa lapar dan dahaga.” (HR An-Nasa'i). Kita tentu tidak mau menjadi kaum yang berpuasa namun tak mendapat pahala yang maksimal, bukan? Berikut ulasan mengenai hal-hal yang membatalkan puasa.
1. Memasukkan Sesuatu ke Tubuh Secara Sengaja
Hal-hal yang membatalkan puasa paling pertama adalah memasukkan sesuatu ke dalam tubuh secara sengaja. Seperti yang dikutip dari NU Online, saat sedang berpuasa jangan sampai ada sesuatu yang masuk ke dalam tubuh.
Sesuatu yang masuk tersebut bisa jadi melalui salah satu lubang yang berpangkal pada organ bagian dalam (jauf) seperti mulut, hidung, dan telinga. Apabila hal ini terjadi secara tidak sengaja, maka puasa tetap sah. Namun, jika masuknya hal-hal tersebut dilakukan secara sengaja,maka sudah pasti puasa pun akan batal karenanya.
2. Memasukkan Obat atau Benda ke Qubul dan Dubur
Hal-hal yang membatalkan puasa nomor dua adalah memasukkan obat melalui qubul dan dubur. Berobat dengan cara memasukkan obat atau benda melalui qubul (lubang bagian depan) atau dubur (lubang bagian belakang) adalah hal yang dapat membatalkan puasa.
Contoh dari hal ini seperti pengobatan bagi orang yang menderita ambeien atau orang yang sakit dengan pengobatan memasang kateter urine, di mana alat-alat pengobatannya dimasukkan melalui qubul dan dubur.
3. Muntah dengan Disengaja
Hal-hal yang membatalkan puasa nomor tiga adalah muntah dengan disengaja. Saat puasa, kita tak boleh membuat diri secara sengaja mengeluarkan sesuatu dari dalam tubuh melalui mulut atau muntah.
Meski demikian, apabila muntah terjadi secara spontan atau tidak disengaja maka puasanya tidak batal selama tidak ada muntahan yang ditelan.
4. Melakukan Hubungan Suami Istri Siang Hari
Melakukan hubungan suami istri di siang hari pada saat puasa dengan sengaja adalah hal-hal yang membatalkan puasa berikutnya. Untuk perbuatan yang satu ini, tidak hanya puasa saja yang batal tetapi orang yang melakukannya juga dikenai denda (kafarat).
Denda atau kafarat bagi yang berhubungan suami-istri di siang saat berpuasa adalah melakukan puasa (di luar Ramadan) selama dua bulan berturut-turut. Jika tidak maka ia harus memberi makan satu mud (0,6 kg beras atau ¼ liter beras) kepada 60 fakir miskin.
5. Keluar Air Mani
Hal-hal yang membatalkan puasa nomor lima adalah keluarnya air mani (sperma) sebab bersentuhan kulit. Mani yang keluar bisa karena melakukan onani atau bersentuhan kulit dengan lawan jenis tanpa melakukan hubungan seksual.
Ada juga penyebab lain dari keluarnya mani ini, yakni akibat mimpi basah (ihtilam) yang tak disadari dan di luar kuasa. Jika mani yang keluar disebabkan oleh mimpi basah, maka puasanya tetap sah.
6. Haid atau Nifas
Haid atau nifas adalah hal-hal yang membatalkan puasa berikutnya. Haid dan nifas yang dialami wanita adalah suatu udzur atau penghalang, sehingga menjadi hal-hal yang membatalkan puasa. Wanita dengan kondisi haid dan nifas selain puasanya batal, juga wajib hukumnya melaksanakan qadha di luar waktu puasa Ramadhan atau membayar fidyah sebagai ganti.
7. Gangguan Jiwa
Hal-hal yang membatalkan puasa berikutnya yang cukup telak adalah karena mengalami gangguan jiwa atau gila (junun). Hilangnya akal sehat yang dialami seseorang pada saat pertengahan puasa secara otomatis akan membatalkan puasa yang sedang dijalani tersebut. Orang tersebut harus mengqadhanya pada saat ia telah sembuh nanti.
8. Murtad
Murtad atau keluar dan berpaling dari ajaran agama Islam merupakan hal-hal yang membatalkan puasa secara terang-terangan juga. Jika orang yang sedang berpuasa melakukan hal-hal yang bisa membuat dirinya murtad seperti menyekutukan Allah SWT atau mengingkari hukum-hukum syariat yang telah disepakati ulama (mujma’ ‘alaih), sebaiknya orang tersebut segera mengucap syahadat lalu melakukan qadha puasanya.