Heboh Tabung Oksigen Palsu Beredar di Tulungagung, Ini Fakta di Baliknya
Beberapa tabung berisi oksigen palsu beredar di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Begini fakta di baliknya.
Beberapa tabung berisi oksigen palsu beredar di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Para peternak dan pedagang ikan hias yang biasa menggunakan udara segar untuk mengirim paket ikan hidup ke luar daerah pun khawatir.
"Kami menyadari oksigen yang kami dapat (beli) palsu setelah ikan dalam kantong plastik yang telah diisi udara dari tabung oksigen itu mati, hanya selang beberapa menit setelah pengisian," tutur Alipin (35), anggota kelompok peternak Sol Koi di Tulungagung.
-
Apa yang terjadi pada Pilkada di Jawa Timur? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di lima wilayah di Jawa Timur dipastikan akan melawan kotak kosong.
-
Siapa yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur? Hal ini dirasakan Aming Aminoedhin, seniman yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur.
-
Kapan Jawa Timur meraih penghargaan insentif fiskal? Atas Keberhasilan itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendapatkan penghargaan insentif fiskal yang diserahkan langsung Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin kepada Wakil Gubernur Jatim Emil Elistianto Dardak mewakil Khofifah, dalam acara Rakornas dan Penyerahan Insentif Fiskal atas Kinerja Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem 2023, di Istana Wapres Jakarta, Kamis(9/11).
-
Mengapa Aming dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur? Keluarga jadi salah satu faktor terpenting bagi seorang anak. Hal ini dirasakan Aming Aminoedhin, seniman yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur.
-
Apa yang menjadi sorotan Kantor Berita Amerika tentang OKU Timur? Potensi perikanan terutama kampung patin yang ada di OKU Timur menjadi lirikan dunia Internasional, di mana tim dari Kantor Berita Amerika Associated Press beraudensi dan wawancara bersama Bupati OKU Timur H Lanosin ST, Senin 24 Juli 2023 di Ruang Budensi Bupati OKU Timur.
-
Siapa yang menyatakan bahwa masyarakat Jawa Timur memiliki karakteristik khusus? Menurut Mohammad Noer, masyarakat Jawa Timur dinamis, agresif dan memiliki karakteristik khusus. "Agar diterima menjadi pimpinan di Provinsi Jawa Timur maka harus mau melayani rakyat, tahu menempatkan diri serta mampu mengayomi rakyat," ujarnya, dikutip dari laman resmi disperpusip.jatimprov.go.id.
Kronologi Kejadian
Saat kejadian, ada dua kantong plastik berisi ikan koi yang sempat diisi oksigen palsu. Kurang dari 15 menit, beberapa ikan dalam satu kantong plastik mati. Sebelumnya, ikan-ikan itu tampak megap-megap kehabisan udara segar oksigen.
Alipin dan kawan-kawan kemudian menyadari ada yang tidak beres pada dua kantong plastik berisi ikan koi yang mereka kemas. Mereka pun menyelamatkan ikan-ikan koi yang berada di kantong lainnya.
"Kami kemudian menguji tabung hitam yang kami curigai berisi oksigen palsu dengan oksigen asli," lanjut Alipin, dikutip dari Antara.
Perbedaan Oksigen Asli dan Palsu
©2021 Merdeka.com
Udara dari dua tabung oksigen dimasukkan ke dalam plastik. Kantong yang berisi oksigen asli langsung terbakar saat disulut api. Sementara yang berisi oksigen palsu tidak terbakar.
"Kalau dibakar kelihatan jelas sekali," ungkapnya.
Perbedaan berikutnya ialah suhu tabung. Oksigen palsu dalam tabung terasa lebih hangat dibanding oksigen asli. Kemudian, saat dihirup oksigen asli terasa lebih segar. Sedangkan oksigen palsu seperti udara biasa.
Ia menduga, tabung hitam berisi oksigen palsu diisi dengan udara biasa dari mesin kompresor tambal ban.
Harga Tinggi
Alipin mengaku mendapat oksigen dari temannya pada Senin (19/7). Satu tabung oksigen itu ia beli dengan harga cukup tinggi.
"Kalau biasanya Rp25 ribu, saya dapatnya sekitar Rp100 ribu," ujarnya.
Awalnya, ada tiga tabung oksigen. Namun, Alipin membeli satu tabung. Sementara, dua tabung lain rencananya akan digunakan untuk orang sakit.
Setelah mengetahui bahwa oksigen dalam tabung tersebut palsu, Alipin kemudian memberitahu temannya supaya dua tabung oksigen tidak digunakan untuk orang sakit.
Kelangkaan Oksigen
©2021 Liputan6.com/Angga Yuniar
Peredaran oksigen palsu terjadi di tengah kelangkaan oksigen akibat pandemi Covid-19. Peternak dan pedagang koi yang bergantung pada ketersediaan oksigen untuk mengirim ikan hidup ke luar daerah kesulitan mendapat bahan baku udara segar lantaran tingginya kebutuhan oksigen untuk kepentingan medis.
Dampaknya, banyak peternak dan pedagang ikan koi dan jenis ikan hias lain yang tidak bisa mengirim paket ikan hidup ke luar daerah. Keuntungan mereka pun menurun drastis hingga 50-50 persen.