Hoaks Video Penculikan Anak di Bangkalan, Sudah Pernah Viral Enam Tahun Lalu
Rekaman suara (voice note) dan video yang diklaim sebagai kasus penculikan anak di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur dinyatakan sebagai berita hoaks atau palsu. Ketahui faktanya.
Rekaman suara (voice note) dan video yang diklaim sebagai kasus penculikan anak di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur dinyatakan sebagai hoaks atau berita palsu. Rekaman tersebut sempat menggegerkan masyarakat setelah banyak berseliweran di media sosial.
Pada rekaman suara berdurasi 63 detik itu, seorang pria yang tidak diketahui identitasnya menyebutkan bahwa ada penculikan anak di bawah umur di depan Toko AA, Kelurahan Kemayoran, Kecamatan/Kabupaten Bangkalan.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Siapa yang diklaim sebagai tersangka yang dilepaskan dalam berita hoaks? Berita yang beredar mengenai kepolisian yang membebaskan tersangka pembunuhan Vina Cirebon bernama Pegi karena salah tangkap adalah berita bohong.
-
Apa yang Soeharto katakan tentang berita hoaks yang mengarah ke Tapos? Memberitakan dengan tujuan negatif, karena mereka tidak mengetahui keadaan yang sebenarnya dari Tapos ini," jelas Soeharto dikutip dari akun Instagram @jejaksoeharto. Karena memikirkan ini peternakan dari Presiden, padahal bukan peternakan Presiden, ini sebenarnya punya anak-anak saya yang saya mbonceng untuk mengadakan riset dan penelitian," kata Soeharto menambahkan.
-
Bagaimana cara mengecek kebenaran berita hoaks tersebut? Penelusuran Mula-mula dilakukan dengan memasukkan kata kunci "Menteri Amerika klaim: Kominfo Indonesia sangat bodoh, Databesa Negaranya dihacker tidak tau, karena terlalu sibuk ngurus Palestina" di situs Liputan6.com.Hasilnya tidak ditemukan artikel dengan judul yang sama.
-
Siapa yang dipolisikan terkait dugaan penyebaran hoaks? Polda Metro Jaya diketahui mengusut dugaan kasus menyebarkan hoaks Aiman lantaran menuding aparat tidak netral pada Pemilu 2024.
-
Bagaimana tanggapan Titiek Puspa atas kabar hoaks kematiannya? Titiek Puspa, meski santai, mengakui kesal karena berita palsu yang menyebutkan dirinya telah meninggal dunia.
“Ana’eng tang kancah se e culikah. Te ngateh se andi’ ana’ otabeh kompoy. (Anaknya teman saya yang mau diculik. Hati-hati yang punya anak atau cucu,” ujar pria dalam rekaman suara viral tersebut, dikutip dari akun Instagram @wecarebangkalanmadura, Selasa (31/1/2023).
Tanggapan Polisi
Sementara itu, dalam rekaman video berdurasi 30 detik tampak seorang anak di bawah umur mengalami luka di bagian lehernya. Bocah laki-laki yang berada di Desa Manoan, Kecamatan Kokop, Kabupaten Bangkalan itu disebut hendak menjadi korban penculikan.
“Setiah malengah bedeh kon kelebunah (sekarang penculik anak ada di rumah kepala desa),” kata orang yang ada dalam video tersebut.
Kapolres Bangkalan AKBP Wiwit Ari Wibisono menegaskan bahwa rekaman suara dan video tentang penculikan anak yang disebut terjadi di Bangkalan itu merupakan kabar bohong. Aparat kepolisian setempat telah melakukan penyelidikan lanjutan dan tidak menemukan fakta adanya penculikan sebagaimana disebut dalam rekaman suara maupun video.
“Tidak ada penculikan di Bangkalan,” terangnya melalui pesan WhatsApp, Senin (30/1).
Video Sudah Pernah Viral
©2014 Merdeka.com
Wiwit menambahkan bahwasanya rekaman video yang menggegerkan masyarakat karena disebut terkait kasus penculikan anak itu merupakan berita bohong.
Untuk memastikan kebenarannya, pihak kepolisian meminta keterangan dari Kepala Desa Manoan, Kecamatan Kokop. Saat ditemui, Kepala Desa Manoan mengungkapkan bahwa video tersebut sudah pernah viral dan menggemparkan jagat maya pada tahun 2016 silam.
“Info dari kades, video tersebut sudah pernah viral pada 2016, dan sudah diklarifikasi oleh Kades Manoan bahwa video tersebut hoaks,” tandas Kapolres Bangkalan.