Intip Keseruan Festival Sasta Kota Malang 2024, Momen Bertemunya Pembaca dan Para Penulis Terkenal
Festival Sastra Kota Malang kali ini banyak membahas tentang wisata kuliner legendaris
Malang terkenal akan keindahan alamnya yang menakjubkan. Selain itu, kota ini juga memiliki segudang acara menarik, salah satunya Festival Sastra Kota Malang.
Tahun ini, Festival Sastra Kota Malang yang mengangkat tema Jelajah Cita Rasa digelar pada 26 sampai 29 September 2024 di Critasena, Kota Malang.
- Mengenal Festival Bhumi Atsanti di Magelang, Kolaborasi Seniman Lintas Daerah Ajak Kepedulian Masyarakat Terhadap Isu Lingkungan
- Hidupkan Sastra Daerah, Banyuwangi Gelar Festival Sastra Pelajar
- Menikmati Lezatnya Lenggang, Kuliner Legendaris Palembang yang Tersohor Tak Kalah dari Pempek
- 10 Kuliner Khas Malang yang Patut Dicoba Jangan Sampai Ketinggalan saat Libur Akhir Tahun
Festival Sastra Kota Malang terdiri dari serangkaian kegiatan. Sebelumnya telah digelar Sayembara Cerita Pendek yang diikuti oleh lebih dari 200 peserta se-Jawa Timur.
Ada juga Loka Karya Sastra dengan peserta pelajar se-Malang Raya.Puncak Festival Sastra Kota Malang 2024 menghadirkan sastrawan, penulis, seniman terkemuka Indonesia. Seperti: Afrizal Malna, Abimardha Kurniawan, Bramantio, Muna Masyari, Yusi Avianto, Reda Gaudiamo, Frisca Saputra, Mashdar Zainal, Robani, Ari Ambarwati, Yusri Fajar, Djoko Saryono, Ary Budhi.
Selain itu hadir pula sejumlah komunitas, yakni: Tengsoe Tjahjono Featuring Spledid Dialog, Kelompok Bermain Mlebu Metu, Teater Ruang Karakter, Komunitas Puisi Kata Pengantar, dan lainnya.
Wisata Kuliner Bersejarah
Festival Sastra Kota Malang 2024 mengusung tema Jelajah Cita Rasa.
"Tema ini merupakan kata kunci untuk mempertemukan para penulis, pembaca, pengamat, penikmat sastra, hingga pelaku sastra untuk saling berbagi pengetahuan kesusastraan," ujar Manajer Festival Sastra Kota Malang 2024, Dewi R. Maulidah, melalui rilis pers yang diterima Merdeka.com, Jumat (27/9/2024).
Jelajah Cita Rasa juga berhubungan erat dengan perjalanan dan jamuan, serta budaya kuliner atau pangan.
"Kami mengaitkan wisata kuliner yang bersejarah atau bermakna, baik secara lokal maupun domestik rumah sebagai cakupan gastronomi sastra,” imbuh Dewi.
Gastronomi sastra meliputi ritual pangan, berbagai cerita resep kuno atau khas, hingga aspek lingkungan yang memengaruhi rantai pangan. Termasuk cita rasa makanan dan minuman rempah.
"Perjalanan hingga jamuan menuju cita rasa (pangan) dalam karya sastra merupakan fenomena manusia yang terus menarik dijelajahi, dikembangkan, dan diarsipkan dengan perayaan sastra," kata Ketua Komunitas Pelangi Sastra Malang, Denny Mizhar.
Sejarah Festival Sastra Kota Malang
Ketua Komunitas Pelangi Sastra Malang, Denny Mizhar membeberkan sejarah munculnya Festival Sastra Kota Malang. Kegiatan ini pertama kali terselenggara pada tahun 2018 lalu dengan nama Pekan Sastra Kota Malang.
Seiring waktu, orang-orang yang terlibat di dalamnya mengubah tajuk acara menjadi Festival Sastra Kota Malang.
Denny berharap Festival Sastra Kota Malang bisa dilaksanakan rutin setahun atau dua tahun sekali.
"Festival Sastra Kota Malang bersisi kegiatan diskusi buku sastra, wacana kesusastraan, panggung sastra, dan peluncuran buku," jelasnya.