Mencicipi Pengkang, Jajanan Tradisional Khas Kalimantan Barat Mirip Lemper yang Berisi Udang Ebi
Pengkang sangat cocok dinikmati dengan cara dicocol menggunakan sambal kepah khas Melayu. Sambal ini dibuat dari sejenis kerang yang hidup di hutan bakau.
Pulau Kalimantan tak hanya terkenal dengan beragam tradisi dan budayanya yang masih kental. Di sektor kuliner, Kalimantan juga punya banyak hidangan khas yang tidak kalah lezat dengan daerah lainnya.
Salah satu jajanan khas Kalimantan Barat bernama pengkang. Makanan ini dapat dijumpai di Desa Peniti, tempat kelahirannya. Banyak masyarakat setempat yang menjual Pengkang, seperti Pondok Pengkang Peniti yang sudah ada sejak tahun 1934.
-
Makanan khas Palembang apa yang mirip dengan pempek? Laksan mungkin terdengar asing bagi sebagian orang, tetapi ini adalah hidangan yang mirip dengan pempek, namun dengan kuah santan.
-
Pempek Lenggang terbuat dari apa? Pempek lenggang adalah salah satu varian dari hidangan pempek yang populer di Palembang, Sumatera Selatan. Dibuat dari campuran tepung sagu, ikan, dan bumbu-bumbu, pempek lenggang memiliki tekstur yang lembut di dalam dan kulit yang renyah di luar.
-
Apa itu Lemang? Lemang merupakan hidangan tradisional yang terbuat dari beras ketan yang dikukus dalam bambu.
-
Kenapa pempek lenggang populer? Dengan rasa yang lezat dan proses pembuatannya yang relatif sederhana, pempek lenggang merupakan pilihan yang tepat untuk dinikmati bersama keluarga dan teman-teman.
-
Dimana sentra kerupuk emping di Lebak? Desa Sindangsari, Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak, menjadi sentra kudapan kerupuk emping yang kesohor di wilayah Banten.
-
Apa makanan khas Kandangan? Kandangan adalah sebuah wilayah kecil yang menjadi ibu kota Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan. Tempat ini memiliki kuliner khas yang unik dan tentunya menarik untuk dicicipi.
Secara kasat mata, Pengkang ini mirip dengan lemper, perbedaannya hanya terletak pada isiannya. Pengkang berisikan udang ebi, sementara lemper biasa berisi daging ayam.
Dikutip dari situs warisanbudaya.kemdikbud.go.id, pengkang sudah mulai dijual oleh Datuk Ismail dan Toa Ramis pada tahun 1934. Kemudian dilanjutkan oleh anaknya yaitu Datuk Abdurrahman bin Ismail beserta istrinya lalu terus menerus hingga generasi selanjutnya.
Berbentuk Segitiga
Dilansir dari Liputan6.com, pengkang memiliki bentuk segitiga, berbeda dengan lemper yang berbentuk lonjong. Hanya saja, kedua memiliki persamaan pada kemasannya yang dibungkus menggunakan daun pisang.
Dari segi proses pembuatannyatidak jauh berbeda dengan pembuatan lemper. Pengkang berbahan dasar beras ketan yang kemudian dimasak aron terlebih dahulu menggunakan air santan kelapa.
Aron merupakan sebuah teknik memasak ala zaman dahulu. Teknik ini dilakukan dengan cara merendam beras dalam air, kemudian dikukus setengah matang.
Proses Memasak yang Mudah
Apabila ingin mencoba pengkang ini sekarang tak perlu jauh-jauh ke Kalimantan Barat, cukup memasaknya sendiri di rumah. Cara memasaknya mudah, hanya saja perlu ketelitian yang tinggi.
Setelah beras ketan yang sudah dimasak aron menggunakan air santan kelapa, kemudian beras ketan diisi dengan udang ebi kering lalu dibungkus menggunakan daun pisang berbentuk segitiga. Setelah dikukus, Pengkang dijepit dengan sebilah bambu yang ujungnya diikat.
Selanjutnya, daun pisang pembungkus pengkang dioles menggunakan minyak lalu dibakar di atas bara api. Setelah daun mulai mengering, kemudiang pengkang diangkat dan siap untuk disajikan.
Pengkang sangat cocok dinikmati dengan cara dicocol menggunakan sambal kepah khas Melayu. Sambal ini dibuat dari sejenis kerang yang hidup di hutan bakau.