Mencicipi Lezatnya Laksan, Olahan Pempek dengan Siraman Kuah Santan yang Menggugah Selera
Palembang terkenal dengan olahan pempeknya yang begitu digemari masyarakat Indonesia, begitu juga dengan berbagai varian lain yang tak kalah lezat.
Kebanyakan masyarakat Indonesia mengira jika olahan pempek hanya varian kapal selam atau lenjer yang berbentuk panjang dan beberapa jenis lainnya. Namun, ada satu varian pempek yang cukup istimewa yaitu Laksan.
Tidak jauh berbeda dengan pempek lainnya, Laksan dianggap sebagai 'dasar dari pempek' sehingga dapat digunakan sebagai bahan-bahan untuk olahan pempek lainnya.
-
Makanan khas Palembang apa yang mirip dengan pempek? Laksan mungkin terdengar asing bagi sebagian orang, tetapi ini adalah hidangan yang mirip dengan pempek, namun dengan kuah santan.
-
Kenapa kuah pempek khas? Untuk kuah pempek asli dari daerah asalnya, biasanya memiliki rasa yang otentik.
-
Kenapa pempek populer? Makanan ini pun memiliki banyak varian yang disukai oleh masyarakat.
-
Dimana pempek berasal? Sejarah pempek bermula dari seorang pria keturunan Tionghoa yang biasa dipanggil Apek. Pria yang tinggal di pinggiran sungai Musi itu berusaha memanfaatkan sumber daya ikan yang melimpah.
-
Pempek terbuat dari apa? Menurut cerita, pempek awalnya dikreasikan dari sagu hasil barter dan ikan yang ditangkap saat berlayar.
-
Di mana kamu bisa menikmati makanan khas Palembang? Nah, saat berbicara tentang makanan Palembang, pempek mungkin menjadi yang paling dikenal oleh banyak orang.
Dikutip dari berbagai sumber, kata Laksan diambil dari Bahasa Inggris yaitu "Luck Son" yang berarti anak laki-laki yang beruntung. Akan tetapi asal-usul tersebut belum diketahui secara pasti. Namun, ada masyarakat Palembang yang menganggap jika anak laki-laki merupakan orang yang beruntung.
Umumnya, masyarakat Palembang mengonsumsi Laksan ketika pagi hari atau sebagai menu sarapan sebelum memulai aktivitas. Tentu berbeda dengan pempek lainnya yang biasa disantap selain sore hari.
Siraman Kuah Santan
Kebanyakan pempek disiram dengan kuah gurih manis bertekstur cair. Berbeda dengan Laksan yang menggunakan kuah santan. Selain itu, dalam penyajian juga menggunakan kuah yang berasal dari Udang atau Ebi yang tentunya menciptakan cita rasa gurih asin yang seimbang.
Untuk kuah santan ini berperan sebagai bahan utama dalam resep kuah yang dicampur dengan beberapa bumbu-bumbu khas masyarakat Palembang sehingga menghasilkan cita rasa yang unik.
Apabila dilihat dari penyajiannya, kuah Laksan berbagai macam warna, mulai dari yang kekuningan, bening, dan juga kemerahan. Hal itu tergantung dari porsi pemakaian dan campuran bumbu yang digunakan dalam membuat kuah Laksan.
Dari segi tekstur, kuah Laksan begitu kental dan menyatu dengan potongan pempek lenjer. Ketika gigitan pertama akan terasa gurihnya bawang goreng dan rasa pedas dari sambal merah. Bagi yang baru pertama mencicipinya, dijamin langsung jatuh cinta karena berhasil menggoyang lidah.
Resep Laksan
Jika anda sedang berkunjung ke Palembang tidak afdol jika belum mencicipi dan merasakan lezatnya Laksan. Tetapi, bagi yang tidak sabar untuk mencicipinya, bisa langsung membuatnya di rumah.
Berikut resep dan cara membuat Laksan yang dirangkum merdeka.com berikut ini.
Bahan:
- 2 siung bawang putih giling
- 500 gram ikan gabus giling
- garam secukupnya
- 250 gram tepung sagu tani
- 1 sendok makan tepung terigu
air dingin secukupnya
Bahan kuah:
- 2 lembar daun salam
- 2 batang serai
- minyak sayur secukupnya
Bumbu halus:
- 5 butir kemiri
- 4 siung bawang putih
- 6 siung bawang merah
- 2 cm jahe
- 8 buah cabai merah keriting
- garam dan gula secukupnya
- 1 sendok teh ketumbar
- 5 cm lengkuas
- 3 kotak santan kara ukuran kecil
- merica/lada putih secukupnya
Cara Membuat
- Campur air dingin dengan ikan giling, bawang putih giling, dan garam secukupnya. Aduk rata, campurkan dengan tepung terigu dan tepung sagu secara perlahan sembari diuleni.
- Rebus air di panci, tuang sedikit minyak tunggu hingga mendidih.
- Bentuk adonan lonjong. Masukkan ke dalam rebusan air. Tunggu hingga mengapung. Tiriskan dan potong tipis-tipis.
- Tumis bumbu halus dengan batang serai yang sudah digeprek dan daun salam hingga harum.
- Tuang santan dan air hingga mendidih. Masukkan gula dan garam serta lada putih secukupnya.
- Masukkan adonan ke dalam kuah, rebus sebentar.
- Sajikan ke piring. Beri tambahan bawah goreng dan irisan cabai rawit.