Juara Lomba Kemenparekraf, Kelompok Musik Linkrafin Jember Sampaikan Ini Lewat Lagu
Kelompok musik komunitas Lingkar Kreatif Independen (Linkrafin) asal Kabupaten Jember, Jawa Timur menyabet juara satu dan juara favorit dalam lomba yang digelar Kemenparekraf. Linkrafin ingin menyampaikan pesan ini melalui karya musik.
Kelompok musik komunitas Lingkar Kreatif Independen (Linkrafin) asal Kabupaten Jember, Jawa Timur menyabet juara satu dan juara favorit dalam penganugerahan Lomba Karya Musik Anak Komunitas (KAMU AKU) Kita Indonesia yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yang digelar Senin (24/5) malam.
Rombongan tim Linkrafin pun mendapat sambutan hangat dari Bupati Jember Hendy Siswanto bersama istrinya. Acara penyambutan itu digelar di Pendapa Wahyawibawagraha Jember, Rabu (26/5).
-
Ke mana tembakau dari Jember diekspor? Tembakau-tembakau dari Jember serta beberapa daerah lain di Hindia Belanda diekspor ke luar negeri.
-
Bagaimana bentuk Jurig Jarian? Mulai dari perempuan berambut panjang, sosok bertubuh tinggi dan besar sampai yang menyerupai tuyul karena ukurannya yang kecil dan berkepala botak.
-
Apa saja yang terjadi saat Jamasan Jimat? Setelah jimat-jimat dikeluarkan, sang juru kunci bersama para kerabat Amangkurat segera membuka kain mori kusam yang membungkus pusaka sebelum dicuci menggunakan air jeruk bali.
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
-
Apa itu Jurig Jarian? Dalam bahasa Sunda, Jurig berarti hantu dan Jarian adalah tempat yang kotor. Sesuai namanya, sosok menyeramkan ini muncul dari daerah yang kotor seperti tempat sampah.
-
Kenapa Jurig Jarian muncul? Legenda ini mengisahkan bahwa Jurig Jarian adalah hasil energi negatif yang berkumpul di lokasi tersebut.
"Saya sangat mengapresiasi atas pencapaian yang diraih oleh Linkrafin dalam ajang bergengsi tersebut dan saya mendapat hadiah dari teman-teman seniman yang membuat warga Jember juga ikut bangga," ujar Bupati Hendy saat memberikan sambutan di Pendapa Wahyawibawagraha Jember.
Pemkab Akan Beri Dukungan
Bupati Jember itu berpesan supaya para seniman yang tergabung dalam Linkrafin tidak merasa puas dan berbangga diri. Para seniman diharapkan terus mengasah kemampuannya.
"Pemkab Jember tidak akan tinggal diam, kami akan support Linkrafin. Tidak hanya Linkrafin ya, seluruh pegiat seni dan budaya kita dukung untuk mengembangkan kreativitas masing-masing dan membanggakan Jember," ungkapnya.
Sementara itu, founder Linkrafin Jember Yudho Andriansyah menyampaikan rasa syukurnya karena pencapaian yang diraih oleh timnya di ajang Lomba Karya Musik Anak Komunitas yang diadakan Kemenparekraf.
"Itu hasil kerja keras semua tim. Alhamdulillah kami bisa raih juara 1 dan membuktikan bahwa Jember itu mampu dan patut diperhitungkan di kancah nasional," ujarnya, dikutip dari Antara, Rabu (26/5).
Pesan yang Dibawakan Linkrafin
Lihat postingan ini di Instagram
Pada malam final Lomba Karya Musik Anak Komunitas, ada lima finalis terpilih yang tampil, yakni Kreasi Anak Paser dari Paser - Kalimantan Timur, Walk On Water dari Nias - Sumatera Utara, Cendrawasih Team dari Papua, Musisi Kulon Progo dari Kulon Progo - Daerah Istimewa Yogyakarta dan Linkrafin dari Jember - Jawa Timur.
Dalam kesempatan tersebut, Linkrafin membawakan karya musik berjudul Jember Nusantara. Melalui karya music tersebut, Linkrafin menyampaikan pesan bahwa konsep nusantara dengan segala kemajemukan sukunya itu ada di Kabupaten Jember.
"Ada 28 orang musisi, dua koreografer dan empat perancang busana yang terlibat dalam penampilan malam final Lomba Karya Musik Anak Komunitas (KAMU AKU) Kita Indonesia," lanjut Yudho.
Padukan Berbagai Unsur
Karya musik Jember Nusantara mempunyai komposisi dari berbagai suku. Karya musik ini dikemas dengan memadukan unsur modern dan magis dari berbagai etnik.
"Ada kijung, gamelan, sinden, sapek, musik patrol sebagai ciri khas Jember, ada suling sunda, ya nusantara lah. Lalu ada piano klasik juga," imbuh Yudho.
Lebih lanjut, ia mengingatkan timnya untuk terus berkarya. Sehingga ke depan bisa meraih prestasi lain yang membanggakan bagi Kabupaten Jember.