Bahaya Kekurangan Vitamin A, Kenali Tanda dan Gejalanya
Kekurangan vitamin A adalah penyebab utama kebutaan, infeksi campak dan diare, meningkatkan risiko anemia pada wanita hamil, berdampak negatif pada janin dengan memperlambat pertumbuhan dan perkembangan, dan masalah kulit seperti jerawat. Untuk itu, kenali tanda dan gejala yang bila tubuh Anda kekurangan vitamin A.
Vitamin A adalah vitamin yang larut dalam lemak dan penting untuk banyak fungsi tubuh. Termasuk di antaranya untuk kesehatan mata, memperkuat sistem kekebalan tubuh, reproduksi dan kesehatan kulit.
Terdapat dua jenis vitamin A yang ditemukan dalam makanan: preformed vitamin A dan provitamin A. Preformed vitamin A juga dikenal sebagai retinol dan umumnya ditemukan dalam daging, ikan, telur, dan produk susu. Di sisi lain, tubuh mengubah karotenoid dalam makanan nabati, seperti buah dan sayuran merah, hijau, kuning dan oranye, menjadi vitamin A.
-
Bagaimana vitamin A membantu penglihatan bayi? Vitamin A membantu mencegah kekeringan mata dan meningkatkan kemampuan bayi untuk melihat dengan jelas. Ini dapat membantu mencegah masalah penglihatan seperti rabun senja atau kebutaan malam.
-
Apa saja manfaat vitamin A bagi tumbuh kembang bayi? Pemberian vitamin A yang cukup pada bayi dapat mendukung pertumbuhan tulang dan jaringan tubuh dengan baik. Selain itu, manfaat vitamin A untuk bayi juga dapat membantu fungsi organ, menjaga kesehatan mata, hingga memperkuat sistem kekebalan tubuh.
-
Mengapa vitamin A baik untuk kecantikan kulit? Untuk mendapatkan tampilan kulit bercahaya, vitamin A adalah pilihan terbaik. Vitamin A membantu produksi sel kulit baru yang segar.
-
Bagaimana cara mencegah kelebihan vitamin A pada ibu hamil? Mencegah kelebihan vitamin A pada ibu hamil adalah penting untuk menjaga kesehatan ibu dan janin. Berikut adalah beberapa cara untuk mencegah kelebihan vitamin A: 1. Konsultasi dengan Dokter• Diskusikan Suplemen: Sebelum mengonsumsi suplemen vitamin A atau multivitamin prenatal, konsultasikan dengan dokter. Dokter dapat merekomendasikan dosis yang tepat berdasarkan kebutuhan spesifik.• Pemantauan Rutin: Lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk memantau kadar vitamin A dan memastikan asupan yang aman. 2. Mengikuti Rekomendasi Asupan Harian• Tabel Rekomendasi: Mengikuti rekomendasi asupan harian vitamin A untuk ibu hamil yang umumnya sekitar 2.500 - 3.000 IU per hari.• Label Nutrisi: Baca label nutrisi pada suplemen dan makanan fortifikasi untuk memastikan tidak mengonsumsi vitamin A secara berlebihan.
-
Apa saja bahaya kelebihan vitamin A pada ibu hamil? Bahaya Kelebihan Vitamin A pada Ibu Hamil Pertama, akan dijelaskan bahaya kelebihan vitamin A pada ibu hamil. Vitamin A termasuk jenis asupan yang perlu dicukupi selama masa kehamilan. Meski begitu, konsumsi terlalu banyak vitamin A justru tidka baik untuk ibu hamil. Berikut beberapa bahaya kelebihan vitamin A pada ibu hamil, perlu diwaspadai: 1. Bayi mengalami cacat lahir:Kelebihan vitamin A pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko terjadinya cacat lahir pada bayi. Hal ini disebabkan oleh pengaruh vitamin A yang berlebihan terhadap perkembangan sistem saraf janin. Konsumsi vitamin A yang melebihi batas maksimal harian dapat menyebabkan kelainan dan kerusakan pada tulang belakang, otak, dan jantung pada bayi yang sedang berkembang dalam kandungan. 2. Keracunan vitamin A pada ibu dan bayi:Kelebihan vitamin A dapat mengakibatkan keracunan pada ibu hamil dan bayi yang dikandungnya. Kondisi ini dikenal sebagai keracunan vitamin A atau hipervitaminosis A. Gejala keracunan vitamin A pada ibu hamil meliputi mual, muntah, sakit kepala, pusing, kulit kering dan gatal, serta perubahan pada penglihatan. Pada bayi yang dikandung, keracunan vitamin A dapat menyebabkan masalah perkembangan pada tulang dan organ-organ dalam.
-
Siapa yang berisiko mengalami keracunan vitamin A? Kelebihan vitamin A dapat mengakibatkan keracunan pada ibu hamil dan bayi yang dikandungnya. Kondisi ini dikenal sebagai keracunan vitamin A atau hipervitaminosis A. Gejala keracunan vitamin A pada ibu hamil meliputi mual, muntah, sakit kepala, pusing, kulit kering dan gatal, serta perubahan pada penglihatan. Pada bayi yang dikandung, keracunan vitamin A dapat menyebabkan masalah perkembangan pada tulang dan organ-organ dalam.
Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang parah. Menurut WHO, kekurangan vitamin A adalah penyebab utama kebutaan, meningkatkan keparahan dan risiko kematian akibat infeksi campak dan diare, meningkatkan risiko anemia pada wanita hamil, berdampak negatif pada janin dengan memperlambat pertumbuhan dan perkembangan, dan masalah kulit seperti jerawat.
Untuk itu, Anda perlu mengenali tanda dan gejala yang muncul bilamana tubuh Anda kekurangan vitamin A. Berikut merdeka.com rangkum dari berbagai sumber bahaya kekurangan vitamin A yang perlu diketahui, Rabu (8/4/2020).
1. Kulit Kering
Vitamin A penting untuk pembentukan dan perbaikan sel-sel kulit. Ia juga membantu melawan peradangan karena masalah kulit tertentu. Kurangnya asupan vitamin A dapat menjadi penyebab eksim dan masalah kulit lainnya.
Eksim adalah suatu kondisi yang menyebabkan kulit kering, gatal, dan meradang. Beberapa studi klinis telah menunjukkan alitretinoin, obat resep dengan aktivitas vitamin A, efektif dalam mengobati eksim. Dalam satu studi selama 12 minggu, orang-orang dengan eksim kronis yang mengonsumsi 10-40 mg alitretinoin per hari mengalami pengurangan gejala hingga 53%.
Perlu diingat bahwa kulit kering dapat memiliki banyak penyebab, tetapi kekurangan vitamin A kronis dapat menjadi salah satu alas an utamanya.
2. Mata Terasa Kering
Masalah mata adalah masalah paling umum terkait kekurangan vitamin A. Dalam kasus yang ekstrem, tidak mendapatkan cukup vitamin A dapat menyebabkan kebutaan total atau kornea yang sekarat, yang ditandai dengan bintik Bitot. Mata kering, atau ketidakmampuan menghasilkan air mata, adalah salah satu tanda awal kekurangan vitamin A.
Suplemen vitamin A dapat memperbaiki kondisi ini. Satu studi yang dilakukan oleh Johns Hopkins University School of Medicine menemukan bahwa dosis tinggi vitamin A dapat menurunkan prevalensi mata yang kering sebesar 63%. Studi ini dipraktikkan pada bayi dan anak-anak yang mengonsumsi suplemen selama 16 bulan.
3. Kebutaan Malam
Data penelitian dari Hamad Medical Corporation di Doha, Qatar menunjukkan bahwa kekurangan vitamin A yang parah dapat menyebabkan kebutaan malam. Kebutaan malam atau nyctalopia adalah suatu kondisi mata di mana penglihatan berfungsi normal di siang hari tetapi menjadi buruk pada malam hari atau dalam cahaya redup.
Beberapa penelitian observasional melaporkan prevalensi kebutaan malam yang tinggi di negara berkembang. Karena luasnya masalah ini, profesional kesehatan telah bekerja untuk meningkatkan kadar vitamin A pada orang yang berisiko mengalami kebutaan malam.
Dalam sebuah penelitian, wanita dengan kebutaan malam diberi vitamin A dalam bentuk makanan atau suplemen. Konsumsi kedua bentuk vitamin A ini menghasilkan peningkatan kondisi yang cukup signifikan. Kemampuan wanita tersebut untuk beradaptasi dengan kegelapan meningkat lebih dari 50% dalam enam minggu.
4. Gangguan Kehamilan dan Kandungan
Vitamin A diperlukan untuk reproduksi pada pria dan wanita, serta untuk perkembangan pada bayi. Jika Anda kesulitan hamil, kekurangan vitamin A mungkin menjadi salah satu alasannya. Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan infertilitas pada pria dan wanita.
Penelitian gabungan oleh Loma Linda University School of Medicine dan Cleveland Clinic Foundation menunjukkan bahwa pria infertile memiliki kebutuhan antioksidan yang lebih besar. Hal ini dikarenakan tingkat stres oksidatif yang lebih tinggi dalam tubuh mereka. Dan vitamin A adalah salah satu nutrisi yang bertindak sebagai antioksidan dalam tubuh.
Kekurangan vitamin A juga berkaitan dengan keguguran. Sebuah penelitian oleh Firat University of Turkey menganalisis kadar nutrisi dalam darah pada wanita yang mengalami keguguran berulang. Ditemukan bahwa ternyata mereka memang memiliki kadar vitamin A yang rendah.
5. Pertumbuhan yang Terhambat
Anak-anak yang tidak mendapatkan cukup vitamin A dapat mengalami pertumbuhan yang terhambat. Hal ini karena vitamin A diperlukan untuk perkembangan tubuh manusia.
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa suplemen vitamin A dapat meningkatkan pertumbuhan. Sebagian besar studi ini dilakukan pada anak-anak di negara berkembang, yang notabene sangat kurang mendapat asupan vitamin A.
Faktanya, sebuah penelitian oleh Universitas Gadjah Mada pada lebih dari 1.000 anak di Indonesia menemukan bahwa mereka yang kekurangan vitamin A, lalu mengonsumsi suplemen dosis tinggi selama empat bulan, tumbuh 0,15 inci (0,39 cm) lebih tinggi daripada anak-anak yang menggunakan placebo.
Namun, tinjauan studi juga menemukan suplemen dengan vitamin A yang dikombinasikan dengan nutrisi lain memiliki dampak yang lebih besar dibandingkan dengan suplemen vitamin A saja.
6. Jerawat dan Breakout
Karena vitamin A meningkatkan perkembangan kulit dan melawan peradangan, vitamin A dapat membantu mencegah atau mengobati jerawat. Berbagai penelitian telah menghubungkan kurangnya kadar vitamin A yang rendah pada tubuh dapat menjadi penyebab keberadaan jerawat.
Dalam satu penelitian di Jordan University of Science and Technology pada 200 orang dewasa, diketahui kadar vitamin A pada mereka yang berjerawat 80 mcg lebih rendah daripada mereka yang tidak memiliki kondisi tersebut.
Vitamin A topikal dan oral dapat mengobati jerawat. Krim yang mengandung vitamin A juga dapat mengurangi jumlah bekas jerawat hingga 50%. Bentuk vitamin A oral yang paling terkenal digunakan untuk mengobati jerawat adalah Isotretinoin, atau Accutane.
Obat ini bisa sangat efektif untuk mengobati jerawat tetapi mungkin memiliki sejumlah efek samping. Untuk itu disarankan berkonsultasi lebih dulu dengan dokter kulit atau apoteker sebelum menggunakannya.