Aturan Minum Vitamin yang Wajib Diketahui, Jangan Asal
Meskipun terlihat sederhana, ada aturan-aturan penting yang perlu diketahui agar vitamin yang Anda minum benar-benar bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
Dengan aturan minum vitamin ini, Anda bisa mendapatkan manfaat dari vitamin secara maksimal.
Aturan Minum Vitamin yang Wajib Diketahui, Jangan Asal
Mengonsumsi vitamin sudah menjadi bagian dari gaya hidup sehat banyak orang di era modern ini. Namun, tahukah Anda bahwa cara Anda mengonsumsi vitamin bisa mempengaruhi efektivitasnya?Ya, meskipun terlihat sederhana, ada aturan-aturan penting yang perlu diketahui agar vitamin yang Anda minum benar-benar bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Artikel ini akan mengulas secara mendalam tentang aturan minum vitamin yang wajib diketahui.
1. Konsumsi Sesuai dengan Kebutuhan
Vitamin direkomendasikan untuk dikonsumsi ketika kebutuhan meningkat. Kategori orang yang paling membutuhkan vitamin adalah ibu yang sedang hamil atau menyusui, orang yang mengonsumsi alkohol dalam jumlah di atas yang direkomendasikan sebagai aman, orang dengan gangguan kesehatan tertentu, dan lansia. Kebutuhan vitamin dan asupan gizi masing-masing orang berbeda-beda, tergantung dari usia, jenis kelamin, dan kondisi kesehatannya.
-
Mengapa vitamin yang larut dalam lemak tidak boleh dikonsumsi berlebihan? Karena proses penyerapannya yang larut dalam lemak, jika dikonsumsi berlebihan bisa menyebabkan penumpukan yang kemudian berubah menjadi racun dalam tubuh. Selain itu, konsumsi yang berlebihan juga bisa mengganggu proses metabolisme.
-
Siapa yang harus konsultasi sebelum minum vitamin? Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi sebelum memutuskan untuk minum vitamin.
-
Kenapa mengonsumsi suplemen berlebihan bahaya? Mengonsumsi suplemen secara berlebihan dapat menimbulkan berbagai bahaya bagi kesehatan tubuh, seperti: Pertama, terlalu banyak suplemen dapat menyebabkan keracunan.
-
Kenapa kekurangan vitamin bahaya? Kekurangan vitamin dapat terjadi secara bertahap dan sering kali tidak disadari, hingga akhirnya tubuh memberikan sinyal. Gejala kekurangan vitamin mungkin tampak sepele, seperti rasa lelah, kulit yang kering, atau perubahan pada kondisi rambut. Meskipun terlihat ringan, gejala-gejala ini dapat berdampak negatif pada kesehatan secara keseluruhan jika tidak ditangani.
-
Kenapa kita butuh vitamin? Tubuh tidak dapat membentuk vitamin sendiri, sehingga harus mendapatkannya dari makanan yang kaya akan vitamin.
-
Gimana cara tau kalo kita butuh vitamin? 'Jika semua nutrisi yang dibutuhkan sudah Anda dapatkan dari makanan sehat, Anda tidak harus minum vitamin maupun suplemen.' - Carol Haggans
Jika kamu berusia di bawah 19 tahun, mengidap penyakit tertentu, atau sedang hamil/menyusui, sebaiknya bicarakan dengan dokter sebelum mengonsumsi vitamin tertentu.
2. Tidak Harus Dikonsumsi Setiap Hari
Vitamin direkomendasikan untuk diminum ketika tubuh terasa kurang asupan, seperti ketika sedang sakit, saat aktivitas sedang banyak-banyaknya, atau ketika tubuh mengalami gangguan kesehatan karena pola makan yang tidak seimbang. Mengonsumsi vitamin tambahan sesuai kebutuhan itu sangat penting. Sebab, beberapa jenis vitamin dan mineral seperti zat besi, kalsium, dan vitamin C, adalah nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil untuk bekerja dengan baik.
3. Waktu Terbaik Minum Vitamin Berbeda-Beda
Umumnya, vitamin paling baik diminum setelah makan. Vitamin C dan D jika diminum dengan menggunakan susu yang kaya kalsium maka meningkatkan penyerapan kalsium dalam tubuh. Namun, sebaiknya jangan minum vitamin dengan menggunakan minuman berkafein karena kafein bisa menghambat penyerapan vitamin D. Juga, jika diminum bersamaan dengan vitamin yang mengandung zat besi, maka 80 persen kandungannya tidak akan terserap oleh tubuh.
4. Jangan Diminum dengan Kopi
Sebaiknya jangan minum vitamin dengan menggunakan minuman berkafein. Kafein bisa menghambat penyerapan vitamin D. Kemudian, jika diminum bersamaan dengan vitamin yang mengandung zat besi, maka 80 persen kandungannya tidak akan terserap oleh tubuh.
5. Batasi Konsumsi Vitamin A, D, E, dan K
Vitamin A, D, E, dan K adalah vitamin larut lemak yang jika dikonsumsi secara berlebihan, akan menumpuk di dalam jaringan tubuh sehingga menjadi racun. Kondisi ini dapat memicu terjadinya masalah kesehatan yang disebut hipervitaminosis. Oleh karena itu, batasi konsumsi vitamin ini agar tidak menimbulkan efek samping.
6. Konsultasikan dengan Dokter
Sebelum mengonsumsi vitamin, konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu, terutama jika Anda sedang menyusui, hamil, atau sedang merencanakan kehamilan. Informasikan kepada dokter jika Anda sedang menggunakan obat, suplemen, atau produk herbal. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi terjadinya interaksi antarobat. Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi setelah minum vitamin.
7. Perhatikan Efek Samping
Suplemen dengan kandungan vitamin jarang menimbulkan efek samping. Namun, pada sebagian orang, ada beberapa efek samping yang mungkin muncul setelah menggunakan suplemen vitamin, seperti sembelit, diare, sakit perut, dan mual. Efek samping ini umumnya bersifat sementara dan akan menghilang ketika tubuh Anda sudah terbiasa mengonsumsi vitamin. Periksakan diri ke dokter jika efek samping tersebut tidak kunjung reda.
Efek Samping
Jika vitamin itu baik untuk kesehatan, kenapa tidak dikonsumsi sering-sering?
Meski punya peran yang penting untuk tubuh, namun asupan vitamin yang terlalu sering atau berlebihan juga dapat menimbulkan efek samping.
Berikut adalah beberapa jenis vitamin dan efek samping yang mungkin terjadi:
Vitamin A
- Overdosis: Dapat menyebabkan berbagai masalah, seperti mual, muntah, diare, kehilangan nafsu makan, kelelahan, sakit kepala, dan kulit kering.
- Gejala overdosis: Termasuk sakit kepala, mual, dan kulit kering.
Vitamin E
- Efek samping: Suplemen vitamin E dosis tinggi dapat mengganggu pembekuan darah, menyebabkan perdarahan, dan menyebabkan stroke hemoragik.
Vitamin K
- Efek samping: Tidak banyak diketahui, tetapi dosis tinggi dapat menyebabkan perdarahan internal.
Vitamin B12
- Efek samping: Jarang terjadi, tetapi dosis tinggi dapat menyebabkan perdarahan, sakit perut, dan diare.
Vitamin C
- Efek samping: Jarang terjadi, tetapi dosis tinggi dapat menyebabkan diare dan sembelit.
Vitamin D
- Efek samping: Jarang terjadi, tetapi dosis tinggi dapat menyebabkan sembelit dan sakit perut.
Vitamin K dan Vitamin E
- Efek samping: Keduanya lebih baik diminum di malam hari agar penyerapan lebih baik.
Vitamin C dan Vitamin B12
- Efek samping: Keduanya lebih baik diminum di pagi hari agar energi lebih baik.
Vitamin Larut Lemak
- Efek samping: Vitamin larut lemak seperti vitamin A, D, E, dan K dapat menyebabkan efek samping jika digunakan secara berlebihan. Efek samping ini termasuk mual, muntah, diare, kehilangan nafsu makan, kelelahan, sakit kepala, dan kulit kering.
Vitamin Larut Air
- Efek samping: Vitamin larut air seperti vitamin C dan vitamin B12 jarang menimbulkan efek samping, tetapi dosis tinggi dapat menyebabkan diare dan sembelit.
Suplemen Vitamin Umum
- Efek samping: Suplemen vitamin umumnya jarang menimbulkan efek samping, tetapi pada sebagian orang, beberapa efek samping mungkin muncul, seperti sembelit, diare, sakit perut, dan mual. Efek samping ini umumnya bersifat sementara dan akan menghilang ketika tubuh terbiasa mengonsumsi vitamin.
Konsultasi dengan Dokter
Sebelum mengonsumsi vitamin, konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu, terutama jika Anda sedang menyusui, hamil, atau sedang merencanakan kehamilan.
Informasikan kepada dokter jika Anda sedang menggunakan obat, suplemen, atau produk herbal. Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi setelah minum vitamin.