Kena PHK karena Corona, Kisah Pria yang Kini Jualan Ikan Ini Bikin Haru
Merebaknya kasus Covid-19 tidak hanya memukul sektor medis. Banyak dari karyawan yang harus menerima dirinya di PHK lantaran kantor tempat bekerja tak lagi bisa memberikan upah. Kisah haru dan pilu datang dari Malaysia. Seorang korban PHK harus banting setir menjadi seorang penjual ikan.
Merebaknya kasus Covid-19 tidak hanya memukul sektor medis. Banyak dari karyawan yang harus menerima dirinya di PHK lantaran kantor tempat bekerja tak lagi bisa memberikan upah. Kisah haru dan pilu datang dari Malaysia. Seorang korban PHK harus banting setir menjadi seorang penjual ikan.
Melansir dari Liputan6, seorang pria bernama Mohd Hasrul Abd Hamid banting setir untuk menjual ikan demi menghidupi keluarganya. Mohd Hasrul Abd Hamid adalah seorang pekerja di pabrik di Seremban, Negeri Sembilan. Akibat terimbas corona, dirinya harus rela banting setir menjadi penjual ikan agar keluarganya tetap dapat hidup.
-
Di mana Pak Haryono tinggal? Ia tinggal menetap pada salah satu lorong goa itu.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan HUT Kopassus diperingati? Kopassus didirikan pada tanggal 16 April 1952. Selamat ulang tahun ke-72, Kopassus!
-
Apa yang menjadi ciri khas gerakan Tari Rentak Kudo? Tarian ini memiliki gerakan spesifik yaitu menghentak-hentak layaknya kuda. Tak hanya itu, tarian ini juga dibawakan dengan sakral sehingga memberikan sensasi pertunjukan kolosal yang memukau.
-
Kapan Harun Kabir meninggal? Tanggal 13 November 1947, jadi hari terakhir Harun Kabir dalam menentang kekuasaan Belanda yang kembali datang ke Indonesia.
-
Di mana Harun Kabir ditembak? Tanggal 13 November 1947, jadi hari terakhir Harun Kabir dalam menentang kekuasaan Belanda yang kembali datang ke Indonesia. Sekitar pukul 04.00 WIB subuh, satu pleton pasukan Belanda tiba-tiba mengepung kediamannya di wilayah pelosok Cianjur.
Tak Sengaja Jualan Ikan
©2020 Merdeka.com
Menjadi penjual ikan rupanya bukan rencananya yang sudah dipikirkan oleh Mohd Hasrul Abd Hamid. Dirinya mengatakan bahwa menjual ikan sebenarnya merupakan sesuatu yang tidak disengaja. Semua bermula saat istrinya memosting ikan yang ia belikan. Kemudian banyak teman yang bertanya apakah dirinya menjual ikan tersebut.
“Sebelumnya teman saya menjual ikan. Pada waktu itu, saya membeli ikan dan membagikannya kepada keluarga dan kemudia istri saya mengambil foto ikan tersebut dan memostingnya secara online. Sejak saat itu, Teman-teman istri saya terus bertanya apakah menjual ikan tersebut.”
Setelah itu barulah Mohd Hasrul mulai mempromosikan dagangannya. Menggunakan sosial media, dirinya mulai menjajakan dagangannya. Mohd Hasrul menjual ikan segarnya seharga RM10 per kg. Tak hanya itu, ia juga memberikan gratis ongkos kirim untuk siapa saja yang membeli dagangannya ini.
Punya Ayah 6 Anak, Prioritaskan Keluarga
©2020 Merdeka.com
Di tengah keadaan sulit yang terhimpit Covid-19, dirinya harus terus putar otak agar keluarganya tercukupi. Diketahui, Mohd Hasrul adalah ayah dari 4 orang anak. Dirinya harus mengatur benar pengeluarannya dan mementingkan membeli bahan-bahan pokok yang dibutuhkan.
"Saya memprioritaskan kebutuhan anak-anak saya, seperti popok, makanan, dll. Kita juga perlu mengatur keuangan yang kita miliki dengan cerdas," ceritanya, dikutip dari Liputan6.com.