Penyebab Angin Puting Beliung yang Perlu Diwaspadai, Ketahui Dampaknya
Angin puting beliung adalah sebuah fenomena alam yang cukup sering terjadi di berbagai wilayah di Indonesia. Angin puting beliung umumnya terjadi saat musim pancaroba atau saat pergantian dari musim penghujan ke musim kemarau. Lantas, apa penyebab angin puting beliung bisa terjadi? Berikut ulasan selengkapnya.
Angin puting beliung adalah sebuah fenomena alam yang cukup sering terjadi di berbagai wilayah di Indonesia. Angin puting beliung umumnya terjadi saat musim pancaroba atau saat pergantian dari musim penghujan ke musim kemarau.
Pemberian nama atau penyebutan terhadap angin puting beliung tampaknya memiliki perbedaan antara satu daerah dengan daerah lain, sesuai dengan penyebutan di daerah masing-masing.
-
Apa itu angin puting beliung? Angin puting beliung adalah fenomena cuaca ekstrem yang terjadi dalam bentuk angin berkecepatan tinggi yang berputar atau berputar-putar di sepanjang garis badai atau awan badai.
-
Kenapa Emping Beras begitu istimewa di Bangka Belitung? Tak heran jika kuliner yang satu ini begitu legendaris di masyarakat Bangka Belitung.
-
Di mana angin puting beliung sering terjadi? Daerah yang berpotensi memiliki kecepatan angin tinggi dan dampak yang ditimbulkan dari angin puting beliung meliputi dataran luas dengan kelembaban tinggi dan perbedaan suhu yang besar, seperti Amerika Serikat bagian tengah dan selatan, khususnya di wilayah Tornado Alley.
-
Bagaimana tanggul Situ Gintung jebol? Mengutip Liputan6, beberapa bulan sebelum kejadian, Humas BNPB Almarhum Sutopo Purwo Nugroho sempat melakukan penelitian dan memberi peringatan tentang bahayanya permukiman yang tak jauh dari waduk buatan. “Dua bulan sebelumnya (tanggul jebol) saya melakukan penelitian di sana, meneliti kualitas air. Saat itu saya amati, di bawah tanggul, perkampungan padat sekali,” kata Sutopo pada 2019 lalu.
-
Bagaimana angin puting beliung terbentuk? Mekanisme pembentukan angin puting beliung melibatkan perbedaan suhu udara di berbagai lapisan atmosfer, kelembapan udara yang cukup, dan adanya mekanisme pemutaran atau gelombang di atmosfer.
-
Apa itu kue talam jagung? Kue talam merupakan salah satu jenis kue tradisional Indonesia yang memiliki cita rasa manis dan tekstur lembut.
Di antaranya, orang Jawa menyebut angin puting beliung sebagai angin leysus atau angin puyuh, di Sumatera disebut angin bahorok dan di negara-negara lain seperti di Amerika Serikat angin jenis ini disebut dengan tornado yang mempunyai kecepatan sampai 320 km/jam dan berdiameter 500 meter.
Lantas, apa penyebab angin puting beliung bisa terjadi? Berikut ulasan selengkapnya.
Pengertian Angin Puting Beliung
Angin puting beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih dari 63 km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian antara 5 - 10 menit. Angin puting beliung sering terjadi pada siang hari atau sore hari pada musim pancaroba. Angin ini dapat menghancurkan apa saja yang diterjangnya, karena dengan pusarannya benda yang terlewati terangkat dan terlempar.
Bencana puting beliung merupakan bencana yang relatif tinggi angka kejadiannya. Data BNPB menyebutkan bahwa bencana puting beliung memberikan sumbangan sebesar 21% dari semua bencana yang ada di Indonesia, dilansir dari Jurnal Geografi Universitas Negeri Semarang.
Angin puting beliung bergerak mengaduk laut di bawahnya dan menyebabkan gelombang besar yang sangat kuat. Ketika angin puting beliung terbentuk, uap air terangkat dari lautan dan membentuk dinding awan yang tebal. Angin kencang yang berputar di sekitar daerah yang tenang, bersih dari awan,dan bertekanan rendah, disebut mata angin puting beliung.
Tanda-Tanda dan Proses Terjadinya Angin Puting Beliung
Berikut beberapa tanda-tanda serta proses terjadinya angin puting beliung, yang dilansir dari penanggulanganbencana.denpasarkota.go.id:
- Udara panas dan gerah.
- Dilangit tampak ada pertumbuhan awan kumulus (awan putih bergerombol berlapislapis).
- Awan tiba-tiba berubah dari warna putih menjadi hitam pekat (awan Cumulonimbus).
- Ranting pohon dan daun-daun bergoyang cepat karena tertiup angin yang terasa sangat dingin.
- Jika fenomena ini terjadi, kemungkinan besar hujan diasertai angin kencang akan datang.
Terjadinya angin puting beliung biasanya adalah pada saat musim pancaroba saat siang hari di mana suhu udara panas, pengap, dan awan hitam mengumpul akibat radiasi matahari. Di siang hari tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang turun dengan kecepatan tinggi menghembus kepermukaan bumi secara tiba-tiba dan berjalan secara acak yang dikenal sebagai angin puting beliung.
Penyebab Angin Puting Beliung dan Dampaknya
Melansir dari nationalgeographic.com, penyebab puting beliung karena adanya bentrokan antara udara hangat yang lembap dengan udara dingin yang kering. Udara dingin yang lebih padat didorong oleh udara hangat, biasanya menghasilkan badai petir. Udara hangat naik melalui udara yang lebih dingin, menyebabkan aliran udara ke atas. Updraft akan mulai berputar jika kecepatan atau arah angin berubah tajam.
Saat updraft berputar, yang disebut mesocycle, ia menarik lebih banyak udara hangat dari badai yang bergerak dan kecepatan rotasinya meningkat. Udara dingin yang diumpankan oleh aliran jet atau gelombang angin yang kuat di atmosfer, memberikan lebih banyak energi. Tetesan air dari udara lembap mesocyclone membentuk awan corong. Corong terus berkembang dan akhirnya turun dari awan. Saat menyentuh tanah, hal ini menjadi angin puting beliung.
Angin puting beliung merupakan bencana alam dan sulit diprediksi kapan akan terjadi dan dapat menimbulkan korban jiwa manusia, kerusakan atau kerugian harta benda dan dampak psikologis. Dampak terjadinya angin puting beliung antara lain adalah rusaknya rumah dan infrastruktur daerah yang terkena, timbulnya korban jiwa manusia, rusaknya kebun-kebun warga, adanya kerugian material, banyaknya puing-puing dan sampah yang terbawa dan berserakan, serta terganggunya kegiatan ekonomi.