Kondisi Terakhir Erupsi Semeru, Puluhan Rumah di Kampung Renteng hanya Tinggal Atap
Kondisi puluhan rumah warga di Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Minggu (5/12) terlihat memprihatinkan. Banyak rumah-rumah warga yang terdampak sangat parah, hingga tak bisa ditinggali karena tertimbun material pasir dari Gunung Semeru dan tersisa bagian atapnya
Usai erupsi di Gunung Semeru, pada Sabtu (4/12) pukul 15.20 WIB kondisi puluhan pemukiman warga di Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Minggu (5/12) pagi ini terlihat memprihatinkan.
Banyak rumah-rumah warga yang terdampak sangat parah dan tak bisa ditinggali karena tertimbun material pasir dari Gunung Semeru. Selain itu, dari puncak juga masih terlihat kepulan asap yang membumbung hingga masyarakat setempat diminta untuk tetap waspada.
-
Apa yang terjadi pada Gunung Semeru? Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur (Jatim), kembali erupsi disertai dengan letusan abu vulkanik.
-
Kapan Gunung Semeru meletus? Gunung Semeru terus bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Terbaru gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada Minggu (31/12) dini hari. Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
-
Bagaimana tinggi kolom letusan Gunung Semeru? Tinggi Letusan Menurutnya, tinggi kolom letusan teramati sekitar 800 meter di atas puncak Semeru atau sekitar 4..476 meter di atas permukaan laut.
-
Apa yang menjadi cerita seram dari jalan Gunung Gelap? Selain kondisi jalan yang memang tanpa penerangan, keengganan warga melewati rute sepanjang sekitar 7 km itu lantaran cerita seramnya di masa silam. Konon, di era 1980-an, kawasan ini dijadikan tempat pembuangan mayat.
-
Apa yang terjadi pada Gunung Semeru pada tanggal 31 Desember 2023? Gunung Semeru terus bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Terbaru gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada Minggu (31/12) dini hari. Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
-
Apa yang terjadi pada Gunung Slamet menurut informasi yang beredar? Pada Selasa (1/8), beredar kabar status Gunung Slamet mengalami peningkatan dari Level I menjadi Level III atau Siaga tanpa melewati Level II atau waspada.
Seperti apa kondisi terkini pemukiman warga yang tenggelam akibat letusan Gunung Semeru? Dilansir dari kanal YouTube Bang i0ne, berikut informasinya
Puluhan Rumah hanya Tersisa Atap
©2021 YouTube Bang i0ne Merdeka.com
Berdasarkan pantauan langsung pada Minggu (5/11), pukul 06.00 WIB pagi, kondisi di Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh amat memprihatinkan.
Puluhan rumah di sana terlihat tertimbun material pasir, hingga menutupi seluruh bangunan yang hanya menyisakan bagian atap. Beberapa warga turut terkejut saat mengetahui tempat tinggalnya tertimbun hingga tak bisa digunakan lagi.
"Visual ini diambil langsung pada Minggu 5 Desember 2021 pukul 06.00 WIB lewat, dan seperti terlihat, beberapa rumah sudah terkubur material vulkanik. Dan informasi dari warga di sini ada sekitar 40 sampai 60an rumah kepala keluarga" sebut kreator yang diketahui bernama Iwan.
Menjadi Area Terdampak Parah
©2021 YouTube Bang i0ne Merdeka.com
Diketahui kawasan tersebut merupakan kawasan yang terdampak amat parah, dengan luasnya area yang tertimbun material abu vulkanik. Turut disebutkan, jika jalan yang juga menuju area tambang di Kampung Renteng tampak sudah tidak terlihat.
Selain itu, perkebunan warga di kampung tersebut seperti kelapa hingga sengon juga tertimbun material hingga mengalami kerusakan yang cukup parah.
Kabel dari tiang listrik turut terlihat menjuntai sejajar dengan warga, yang menandakan tingginya endapan
"Jadi Kampung Renteng ini memang merupakan salah satu dusun terdampak erupsi Gunung Semeru. Dan sebenarnya ini adalah jalan menuju lokasi tambang. Terlihat perkebunan warga berupa sengon dan kelapa yang sudah luluh lantak. Endapan di sini juga terasa masih cukup panas" terang Iwan.
Warga Berdatangan ke Lokasi Untuk Mencari Rumah dan Kerabat
©2021 YouTube Bang i0ne Merdeka.com
Dari lokasi juga dilaporkan jika warga banyak yang datang ke area Kampung Renteng untuk mencari lokasi rumah mereka yang tertutup endapan pasir. Termasuk untuk mencari anggota keluarga yang masih belum ditemukan.
"Jadi area di sini memang sudah tidak bisa dikenali lagi ya karena tertutup material, dan juga batu-batu yang cukup besar. Warga juga berdatangan untuk melihat rumah dan mencari anggota keluarga" tutupnya.
Sebelumnya, seperti diberitakan Merdeka.com/peristiwa, Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mengalami erupsi guguran awan panas yang cukup besar pada Sabtu (4/12) Pukul 14.47 WIB siang. Getaran banjir lahar atau guguran awan panas mulai terjadi dengan amplitudo maksimal 20 milimeter.
PPGA Pos Gunung Sawur melaporkan visual abu vulkanik dari guguran awan panas sangat jelas teramati mengarah ke Besuk Kobokan dan beraroma belerang. Kejadian itu diamati dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Gunung Semeru di Pos Gunung Sawur, Dusun Poncosumo, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.
Dari catatan yang dihimpun Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), guguran lava pijar teramati dengan jarak luncur kurang lebih 500-800 meter dengan pusat guguran berada kurang lebih 500 meter di bawah kawah.