Lebih Dekat dengan Margaret Aliyatul Maimunah Ketum Fatayat NU, Cicit Salah Satu Pendiri NU
Ia adalah cicit salah satu pendiri NU yang terkenal sebagai ahli fikih.
Ia adalah cicit salah satu pendiri NU
Lebih Dekat dengan Margaret Aliyatul Maimunah Ketum Fatayat NU, Cicit Salah Satu Pendiri NU
Tindakan lima aktivis Nahdlatul Ulama (NU) bertemu Presiden Israel Isaac Herzog beberapa waktu lalu menuai banyak kecaman, termasuk dari internal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Sikap Tegas Fatayat
Ketua Umum PP Fatayat NU Margaret Aliyatul Maimunah mewakili organisasi, menyesalkan tindakan dua anggotanya bertemu Presiden Israel Isaac Herzog beberapa waktu lalu.
Mengutip NU Online, dua anggota Fatayat yang terlibat dalam pertemuan dengan Presiden Israel yakni Izza Annafisah Dania yang saat ini menjabat sebagai Wakil Koordinator Bidang Kesehatan dan Lingkungan Hidup PP Fatayat NU; dan Nurul Bahrul Ulum yang dipercaya sebagai Wakil Koordinator Bidang Media Informasi dan Litbang PP Fatayat NU.
"PP Fatayat NU akan memberikan sanksi organisasi kepada yang bersangkutan. Meskipun ini agenda personal tapi memberikan dampak negatif yang sangat luas bagi organisasi NU (termasuk Fatayat) dan masyarakat Indonesia," tegas Margaret, dikutip dari NU Online.
Margaret menegaskan bahwa PP Fatayat NU tidak pernah mengetahui agenda pertemuan dua anggotanya dengan Presiden Israel. Kegiatan tersebut adalah kegiatan personal dan tidak melibatkan Fatayat NU.Meski demikian, Margaret meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia karena tindakan dua anggota organisasinya telah menimbulkan kegaduhan.
Sosok Margaret
Sikap tegas Margaret terhadap dua anggota Fatayat NU yang melanggar aturan ialah buah dari proses panjang yang dilaluinya dalam organisasi.
Sejak kecil, Margaret senang berorganisasi. Sejak sekolah dasar hingga sekolah menengah atas, ia aktif dalam berbagai organisasi, mulai dari OSIS, Pramuka, hingga Olahraga.
Sementara sikap religiusnya tumbuh dari lingkungan keluarga santri. Ia adalah putri Mohammad Faruq dan Lilik Chodijah. Ia merupakan cucu Bisri Sansuri, salah satu pendiri NU yang terkenal sebagai ahli fikih.
Pendidikan
Pendidikan dasar hingga menengah atas dilalui di Pesantren Denanyar Jombang milik keluarga besarnya.
Lulus dari MAN Denanyar, ia melanjutkan pendidikan tinggi ke IAIN Sunan Ampel Surabaya. Tak puas hanya mengenyam pendidikan S1, ia melanjutkan program S2 di Universitas Indonesia.
Nakhoda Fatayat
Perempuan kelahiran Jombang 11 Mei 1978 ini terpilih sebagai Ketua Umum Fatayat NU periode 2022-2027. Pada Kongres XVI Fatayat NU di Palembang, Sumatera Selatan, ia didukung oleh mayoritas delegasi yang hadir.