Melihat Cara Belajar Orang Purba di Museum Pendidikan Surabaya, Ada Ayah Ajarkan Anak Bertahan Hidup Pakai Api
Museum Pendidikan Surabaya menyimpan bukti materiil Pendidikan pada masa Pra-Aksara atau purba hingga masa Kemerdekaan.
Di museum ini terdapat informasi tentang bagaimana cara orang purba belajar
Melihat Cara Belajar Orang Purba di Museum Pendidikan Surabaya, Tiketnya Gratis!
Jejak pendidikan di Indonesia diperkirakan sudah ada sejak zaman purba. Ini ditandai dengan adanya kebiasaan berburu dan meramu yang dilakukan oleh manusia untuk bertahan hidup. Sepenggal aktivitas itu bisa disaksikan di Museum Pendidikan Surabaya, Kota Surabaya, Jawa Timur.
-
Kapan gedung Perpustakaan Bank Indonesia di Surabaya dialihfungsikan menjadi museum? Pada 1975, gedung ini dialihfungsikan sebagai Museum Mpu Tantular hingga pada tahun 2004.
-
Apa saja tempat wisata populer di Surabaya yang bisa dikunjungi untuk merasakan sejarah kota? Tempat wisata di Surabaya yang menyajikan bangunan yang ikonik dan bersejarah adalah kawasan kota tua. Wisata kota tua ini menjadi saksi sejarah perjuangan muda-mudi dalam merebut kemerdekaan.Meskipun bangunan di Kota Tua sudah kuno dan berumur, bangunan ini masih memancarkan kemegahannya yang karismatik.
-
Bagaimana museum ini diharapkan bisa membantu para penyintas? Keberadaan Museum Kenangan Semeru diharapkan tidak menciptakan trauma bagi para penyintas. Sebaliknya, melihat kenang-kenangan yang tersisa dari bencana diharapkan membuat jiwa mereka kuat dan lebih waspada.
-
Bagaimana sejarah Museum di Puro Mangkunegaran? Museum ini terletak tak jauh dari Balai Kota Solo, berdasarkan sejarahnya, museum ini sudah dibangun sejak tahun 1867 dan dulunya digunakan sebagai kantor untuk De Javasche Bank Agentschap Soerakarta.
-
Di mana Museum Jenderal Sudirman berada? Museum Sudirman di Yogyakarta berada di Jalan Bintaran Wetan 3, Yogyakarta.
-
Apa saja jenis wisata yang bisa ditemukan di Surabaya? Di kota ini, kita bisa menjelajahi berbagai macam destinasi menarik yang pastinya akan memberikan pengalaman seru.
Lokasi ini memang menyuguhkan metode pendidikan dari masa ke masa, mulai dari zaman pra aksara, kerajaan, kolonial hingga setelahnya dan modern. Setiap masanya pola pendidikan terus berkembang mengikuti sistem pengetahuan manusia yang juga dinamis.
Museum Pendidikan Surabaya cocok jadi destinasi keluarga yang asyik, sekaligus penuh dengan nilai pendidikan yang datang dari para tokoh penggeraknya. Yuk jelajahi daya tarik di museum ini.
Terdapat 10 ruang pendidikan dari masa ke masa
Tiap bangunan di Museum Pendidikan Surabaya menyimpan arsip visual kegiatan belajar manusia dari masa ke masa.
Di ruang pertama, pengunjung akan diajak untuk melihat tokoh pendidikan nasional Ki Hajar Dewantara, dengan metode perjuangannya di bidang keilmuan.
Masih di ruangan yang sama, jejak peninggalan sekolah Taman Siswa Surabaya, yang merupakan cabang Taman Siswa Yogyakarta juga tersimpan apik di ruang pertama museum tersebut.
Ruang pendidikan zaman purba
Kemudian ruang berikutnya adalah zona Pra Aksara, di mana kegiatan pendidikan dan belajar pertama kali umat manusia ditampilkan.
Salah satu ikon yang menarik untuk disimak adalah adanya patung seorang ayah yang tengah mengajarkan bekal kehidupan kepada anaknya melalui api.
Terlihat sang ayah mengajari cara membuat api sebagai sumber kehidupan manusia untuk membantu kegiatan berburu dan meramu makanan.
Ini merupakan cara paling pertama dari umat manusia dalam menerima informasi dan mempraktikkannya di dalam kehidupan sebelum adanya sistem sekolah.
Pendidikan zaman kerajaan
Berselang beberapa dekade, sistem pedidikan umat manusia lantas bergeser. Terjadi pendidikan yang lebih modern, sehingga menciptakan interaksi sosial yang lebih kompkleks lewat sistem kerajaan.
Ini turut membuat sistem transfer pengetahuan dari satu individu ke individu lainnya menjadi lebih mudah dan terarsip. Ini karena di masa itu mulai ditemukannya media tulis berupa kertas dan daun lontar sehingga lebih mudah disimpan.
Selain itu, di zaman kerajaan, corak yang paling mudah dilihat adalah munculnya asimilasi kebudayaan lokal dalam kegiatan belajar mengajar yang dilakukan.
- Mengunjungi Museum Bahari yang Dibangun Tahun 1652, Simpan Koleksi Rempah yang Jadi Buruan Penjajah
- Mengunjungi Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka di Sumatra Barat, Ada Koleksi Tulisan Semasa Hidup
- FOTO: Suasana Museum Nasional Ditutup Setelah Kebakaran, Koleksi Benda Bersejarah Dipastikan Aman
- Mengunjungi Museum Patah Hati di Sudirman, Pengunjung Bisa Tinju "Mantan" di Lokasi
Pendidikan zaman kolonial
Zona kolonial menjadi salah satu titik berubahnya sistem pendidikan kerajaan. Salah satu sebab perubahan adalah munculnya budaya barat, yang ditandai dengan terbawanya kebiasaan dari Belanda, Portugis, Inggris hingga Jepang dalam mendidik anaknya.
Di masa itu fasilitas juga sudah mulai muncul seperti media alat tulis, sekolah sampai fasilitas, salah satunya sepeda Zundapp yang di zaman kolonial Belanda kerap digunakan orang tua untuk mengantar anaknya menuju sekolah.
Zona terakhir adalah zona kemerdekaan, di mana koleksi-koleksinya menampilkan bukti materil peradaban pasca Indonesia merdeka mulai tahun 1945 sampai 1990.
Tiketnya gratis
Sebagai destinasi edukasi, Museum Pendidikan Surabaya tidak memungut biaya tiket, alias gratis.
Pengunjung bisa belajar, sembali menyelami dunia pendidikan sejak pertama ada di muka bumi di museum yang berlokasi di Jalan Genteng Kali nomor 10, Kecamatan Genteng, Kota Surabaya.
Beberapa fasilitas lain sebagai penunjang di antaranya public space, are parkir yang luas, musala, toilet, ruang laktasi dan lainnya. Museum ini buka mulai Selasa sampai Minggu pukul 08.00-15.00 WIB.
Sumber: bappedalitbang.surabaya.go.id, YouTube BBGP Jabar Kemdikbudristek dan Liputan6