Mengenal Majelis Riyadhul Jannah, Kelompok Pembacaan Selawat Nabi Anggotanya Tersebar hingga Berbagai Negara
Keberadaan majelis ini bermula saat KH. Abdurochim Syadzily mendapat bermimpi ziarah ke makam Nabi Muhammad.
Anggotanya tersebar di berbagai provinsi di Indonesia hingga mancanegara
Mengenal Majelis Riyadhul Jannah, Kelompok Pembacaan Selawat Nabi Anggotanya Tersebar hingga Berbagai Negara
Kelompok Pembacaan Selawat Nabi
Keberadaan majelis ini bermula saat KH. Abdurochim Syadzily mendapat bermimpi ziarah ke makam Nabi Muhammad. Dia kemudian membentuk majelis pembacaan maulid simthuduror yang dikarang oleh al Habib Ali bin Muhammad bin Husin al Habsy yang dirangkai dengan majelis ta'lim. (Foto: Instagram @khofifah.ip)
-
Apa yang dimaksud dengan sholawat nabi? Sholawat yang Allah SWT berikan kepada Nabi Muhammad SAW pada dasarnya memiliki makna sebagai bentuk pujian dari Allah SWT kepada beliau, sementara sholawat yang diucapkan oleh para malaikat merupakan doa untuk kebaikan-kebaikan yang dimiliki oleh beliau.
-
Kapan Shalawat Nabi Muhammad dibaca? Shalawat pertama yang sangat dikenal adalah Shalawat Nabi Muhammad, sebuah doa yang mengandung pujian dan permohonan keberkahan kepada Nabi beserta keluarga dan keturunannya.
-
Kapan Maulid Nabi diperingati? Hari kelahiran Nabi Muhammad SAW jatuh pada 12 Rabiul Awal setiap tahunnya. Hal ini bersumber dari hadis yang diriwayatkan Imam Ibnu Ishaq dari Ibnu Abbas,وُلِدَ رَسُولُ اللَّهِ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ، لِاثْنَتَيْ عَشْرَةَ لَيْلَةً خَلَتْ مِنْ شَهْرِ رَبِيع الْأَوَّلِ، عَام الْفِيلِArtinya: "Rasulullah dilahirkan di hari Senin, tanggal dua belas di malam yang tenang pada bulan Rabiul Awal, Tahun Gajah."
-
Apa yang dimaksud dengan Sholawat Nabi? Sholawat Nabi merupakan doa dan pujian yang ditujukan kepada Nabi Muhammad SAW. Pentingnya membaca sholawat Nabi terletak pada makna spiritual dan keutamaan yang terkandung di dalamnya.
-
Bagaimana cara umat Islam meneladani Nabi Muhammad SAW? Mengikuti sunah Rasul adalah cara terbaik untuk meneladani Nabi Muhammad SAW dalam segala hal. Umat Islam harus berusaha untuk bersikap dan berperilaku sesuai dengan ajaran Al-Qur’an dan sunah Rasulullah SAW.
-
Kapan Nabi Muhammad SAW lahir? Berdasarkan catatan beberapa buku sejarah, Nabi SAW lahir tanggal 12 Rabi’ul tahun Gajah atau bertepatan dengan 20 April 571 M.
Mimpi Pendiri Majelis
Dalam mimpinya, Abdurochim Syadzily berziarah ke makam Rasulullah bersama para jemaahnya. Ia meminta para jemaah untuk masuk terlebih dahulu ke makam Rasulullah. Setelah seluruh jemaah masuk, baru ia sebagai pengasuh masuk sendirian ke makam Nabi Muhammad. Di sana, Abdurochim Syadzily bermunajat hingga meneteskan air mata. Ia memohon syafaat kepada Rasulullah. Rasulullah Saw mengulurkan tangan kepada Abdurochim Syadzily. Ia kemudian mencium dan memegang erat tangan Nabi Muhammad. "... sampai beliau pengasuh terjaga dari tidurnya, sehingga membekas bau harum tangan yang mulia Rasulullah Saw yang melekat pada tangan pengasuh," demikian penjelasan yang dikutip dari situs berbasis agama, LADUNI.ID.
Ziarah ke Solo
Beberapa bulan kemudian, Abdurochim Syadzily berziarah kepada Habib Anis bin Alwi Al Habsy Solo yang merupakan salah satu cucu pengarang maulid simthuduror. Habib Anis bin Alwy Al habsy memberi Ijazah kepada Abdurochim Syadzily untuk menyebarluaskan maulid simthuduror di daerahnya. Abdurochim Syadzily menjalankan amanah tersebut dengan istikamah sebagai jalan dakwah menebar kebaikan Islam.
Awal Perjalanan
Abdurochim Syadzily mulai menyebarluaskan maulid simthuduror di pondok pesantren Riyadlul Jannah Kabupaten Malang asuhannya sendiri. Pembacaan maulid bersama para santri dilakukan setiap malam menjelang subuh. Selanjutnya, Abdurochim Syadzily mengadakan pembacaan maulid untuk masyarakat umum setiap satu bulan sekali yaitu setiap jumat legi malam sabtu pahing. Pada awal-awal, majelis bulanan ini hanya dihadiri beberapa orang. Setelah beberapa tahun berjalan, jemaah yang mengikuti majelis rutin bulanan terus bertambah jumlahnya. Tak berhenti sampai di situ, para jemaah kemudian ingin menyelenggarakan pembacaan maulid di daerah tempat tinggal mereka masing-masing.
Perkembangan
Pembacaan maulid di luar Pondok Pesantren Riyadhul Jannah Kabupaten Malang mulai dilakukan di musala-musala kecil. Dimulai dari Kecamatan Purwodadi, Lawang, dan Singosari. Saat itu, hari pelaksanaannya belum teratur. Setelah berjalan beberapa bulan dan permintaan pembacaan maulid terus meningkat, Abdurochim Syadzily memutuskan menetapkan pembacaan maulid dilakukan pada hari sabtu malam minggu alias satu pekan sekali. Selanjutnya, bersama Al Ustadz Habib Anis bin syihab lawang dan Al Habib Aqil bin Ali bin Aqil Malang, Abdurochim Syadzily mulai mengadakan safari maulid berkeliling dari masjid ke masjid. Kegiatan tersebut eksis hingga kini.
Jemaah Capai Ribuan
Pada tahun 2009, Abdurochim Syadzily mendapat isyaroh untuk mengadakan safari maulid 40 malam. Dia kemudian menawarkan kepada takmir masjid di Malang Raya untuk menjadi penyelenggara pembacaan maulid. Hal itu tidak berjalan mudah karena masih banyak orang belum mengenal maulid simthuduror. Meski demikian, safari maulid 40 malam berhasil digelar. Berkat kegiatan tersebut, jemaah pembacaan maulid bertambah hingga mencapai ribuan orang. Pada safari maulid 40 malam tahun 2010, banyak masjid yang tidak mendapat bagian untuk di tempati. Hal ini menunjukkan tingginya antusiasme para jemaah majelis Riyadhul Jannah.
"Majelis Riyadhul Jannah telah meluas cabangnya ke berbagai provinsi di Indonesia bahkan ke berbagai negara. Semoga terus menyemai kebaikan bagi masyarakat untuk meningkatkan ketaatan kepada Allah dan Rasulullah."
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa