Mengunjungi Mal tanpa Uang Tunai Pertama di Indonesia, Belanja Makin Mudah dan Anti Ribet
Cashless mall pertama di Indonesia ini ada di Surabaya, bukan Jakarta.
Cashless mal pertama di Indonesia ini ada di Surabaya, bukan Jakarta.
Mengunjungi Mal tanpa Uang Tunai Pertama di Indonesia, Belanja Makin Mudah dan Anti Ribet
Kota Surabaya, Jawa Timur, jadi salah satu kota dengan mal terbanyak di Indonesia. Keberadaan mal-mal ini menjadi daya tarik wisata bagi Kota Pahlawan.
Berbagai upaya dilakukan untuk menarik masyarakat berbelanja di mal-mal ini, termasuk pada momentum Ramadan dan Lebaran 2024.
Salah satu event besar tahunan yang digawangi Pemkot Surabaya, Surabaya Shopping Festival (SSF) digelar untuk memeriahkan momentum Ramadan dan Lebaran 2024.
- Banyak Warung Tolak Transaksi Uang Tunai, Bank Indonesia Beri Peringatan Keras
- Stres Karena Masalah Ekonomi, Pria Ini Tikam Puluhan Pengunjung Mal
- Pencuri Modus Ganjal ATM Beraksi di Tangsel, Rp107 Juta Raib
- Bangunan Ini Dulunya Supermarket Pertama di Bandung, Kini Jadi Gedung Bank di Jalan Asia Afrika
Penyelanggaraan SSF merupakan kerja sama Pemkot Surabaya dengan pihak swasta hingga bank BUMN. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI jor-joran memeriahkan gelaran SSF dengan memberikan hadiah kepada konsumen senilai Rp1 miliar.
Terbaru, masih dalam semarak SSF, BRI mendukung Royal Plaza Surabaya sebagai cashless mall pertama di Indonesia. Peluncuran mal tanpa uang tunai ini dilakukan pada Jumat (5/4/2024).
Pemilihan Royal Plaza sebagai cashless mall pertama di Indonesia tak lepas dari identitasnya sebagai pusat perbelanjaan terlengkap di Surabaya Selatan sekaligus upaya pemerataan pertumbuhan ekonomi di kota tersebut.
Menuju Mal tanpa Uang Tunai
Pusat perbelanjaan yang berdiri di atas lahan seluas 6 hektare ini mulai beroperasi pada 7 Oktober 2006 silam. Royal Plaza milik Pakuwon Group ini menjadi mal terlengkap di Surabaya Selatan.
Terletak di lokasi strategis yakni Ahmad Yani 16-18 Surabaya, Royal Plaza mudah diakses dari arah manapun. Mal ini dilengkapi berbagai fasilitas sebagai destinasi utama bagi Warga Surabaya dan sekitarnya untuk mendapatkan pilihan memenuhi kebutuhan gaya hidup dan tempat makan.
Direktur Marketing Pakuwon Group, Sutandi Purnomosidi, mengungkapkan terobosan transaksi cashless sudah dilakukan di Royal Plaza sejak Desember 2023 lalu.
Hingga kini, dari total 1950-an penyewa lapak, 80 persen di antaranya sudah menerapkan transaksi cashless.
“Kami harapkan tiga bulan ke depan, sisa yang 20 persen akan menggunakan sistem transaksi cashless,” ujar Sutandi pada peluncuran program Yuk Cashless di Royal Plaza, Jumat (5/4/2024).
Lebih lanjut, setelah Royal Plaza, rencananya sistem transaksi cashless juga akan diterapkan di seluruh mal milik Pakuwon Group secara bertahap.
Sementara itu, Direktur Commercial, Small & Medium Business BRI, Amam Sukriyanto, mengucapkan terima kasih atas kerja sama yang terjalin dengan Pakuwon Group.
Menurut dia, program cashless mall ini tidak bisa langsung meniadakan transaksi tunai, melainkan butuh sosialisasi dan edukasi agar masyarakat beralih pada transaksi cashless.
“Kami akan terus mengajak masyarakat menggunakan cashless. Semua infrastruktur sudah kami siapkan baik EDC maupun QRIS. Kami yakin kalau masyarakat sudah merasakan mudah dan enaknya menggunakan cashless, mereka akan beralih ke cashless,” ujar Amam melalui keterangan tertulis yang diterima Merdeka.com, Sabtu (6/4/2024).
Dia menambahkan, khusus di wilayah Provinsi Jawa Timur, BRI menargetkan pengguna QRIS mencapai 50 juta pada tahun 2024 ini. Sebelumnya, pada 2023 lalu jumlah pengguna QRIS di Jawa Timur sebanyak 45 juta.
Tawarkan Banyak Keuntungan
Peluncuran Royal Plaza Surabaya sebagai cashless mall bertujuan untuk mempermudah masyarakat melakukan transaksi belanja.
Mengutip Instagram @bri_regionalsurabaya, cashless mall menciptakan pengalaman belanja yang semakin mudah. Masyarakat tidak perlu lagi membawa uang tunai saat berbelanja, tetapi cukup dengan aplikasi perbankan digital BRImo.
Mendukung cashless mall adalah upaya BRI memaksimalkan digitalisasi perbankan serta mendorong terbentuknya cashless society, masyarakat tanpa uang tunai.
Beberapa tahun terakhir, istilah cashless society semakin populer beberapa tahun terakhir karena dirasa efisien, praktis, cepat, serta mudah.
Selain itu, banyaknya uang elektronik dan dompet digital yang bermunculan dengan penawaran menarik seperti cashback, serta kartu debit yang kini banyak dimiliki nasabah bank membuat masyarakat tidak perlu repot membawa uang tunai dalam jumlah banyak saat berpergian.