Pimpinan DPRD Surabaya Usul Pelaku Kekerasan Seksual Dikebiri, Ini Alasannya
Wakil Ketua DPRD Surabaya, AH Thony menegaskan bahwa pelaku kekerasan seksual terhadap anak perlu mendapatkan sanksi pidana dan sosial agar jera. Dia pun mengusulkan pelaku kekerasan seksual terhadap anak dihukum kebiri.
Pimpinan DPRD Kota Surabaya mengaku miris dengan maraknya kasus kekerasan seksual terhadap anak, khususnya yang terjadi di Kota Pahlawan. Wakil Ketua DPRD Surabaya, AH Thony menegaskan bahwa pelaku kekerasan seksual terhadap anak perlu mendapatkan sanksi pidana dan sosial agar jera.
Thony pun menyinggung kasus kekerasan seksual yang dialami seorang siswi sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Surabaya hingga korban hamil. Kasus tersebut, kata dia, merusak citra Kota Surabaya sebagai kota layak anak.
-
Apa yang terjadi pada Pilkada di Jawa Timur? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di lima wilayah di Jawa Timur dipastikan akan melawan kotak kosong.
-
Siapa yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur? Hal ini dirasakan Aming Aminoedhin, seniman yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur.
-
Kapan Jawa Timur meraih penghargaan insentif fiskal? Atas Keberhasilan itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendapatkan penghargaan insentif fiskal yang diserahkan langsung Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin kepada Wakil Gubernur Jatim Emil Elistianto Dardak mewakil Khofifah, dalam acara Rakornas dan Penyerahan Insentif Fiskal atas Kinerja Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem 2023, di Istana Wapres Jakarta, Kamis(9/11).
-
Mengapa Aming dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur? Keluarga jadi salah satu faktor terpenting bagi seorang anak. Hal ini dirasakan Aming Aminoedhin, seniman yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur.
-
Apa yang menjadi sorotan Kantor Berita Amerika tentang OKU Timur? Potensi perikanan terutama kampung patin yang ada di OKU Timur menjadi lirikan dunia Internasional, di mana tim dari Kantor Berita Amerika Associated Press beraudensi dan wawancara bersama Bupati OKU Timur H Lanosin ST, Senin 24 Juli 2023 di Ruang Budensi Bupati OKU Timur.
-
Siapa yang menyatakan bahwa masyarakat Jawa Timur memiliki karakteristik khusus? Menurut Mohammad Noer, masyarakat Jawa Timur dinamis, agresif dan memiliki karakteristik khusus. "Agar diterima menjadi pimpinan di Provinsi Jawa Timur maka harus mau melayani rakyat, tahu menempatkan diri serta mampu mengayomi rakyat," ujarnya, dikutip dari laman resmi disperpusip.jatimprov.go.id.
"Membaca berita kekerasan seksual pada anak yang masih terjadi di Surabaya, kok kasihan, miris dan emosi. Lain itu juga merusak Surabaya sebagai Kota Layak Anak," terang Thony di Surabaya, Selasa (2/5/2023).
Sanksi untuk Pelaku
Thony pun mengusulkan agar sanksi terhadap para pelaku kekerasan seksual terhadap anak di Kota Pahlawan bisa lebih berat lagi.
"Kalau murni pemerkosaan, apalagi masuk kategori brutal bisa diterapkan sanksi kebiri. Itu pendapat saya sebagai bapak yang memiliki anak perempuan," ungkapnya, dikutip dari ANTARA.
Namun, imbuh dia, sanksi kebiri tidak berlaku ketika si perempuan terbukti menggoda pelaku terlebih dahulu berdasarkan hasil pemeriksaan bukti.
"Bisa saja berawal si perempuan mau diajak minum-minuman keras dan akhirnya berlanjut ke arah sana (kekerasan seksual)," katanya.
Thony menjelaskan, selain sanksi pidana, pelaku kekerasan seksual terhadap anak juga perlu memperoleh sanksi sosial.
"Lagi-lagi, persoalan ini menurut saya lebih efektif kalau juga dilihat, didekati, dicarikan solusi dan termasuk sanksi dari sudut budaya. Persoalan ini menyangkut dan lekat sekali dengan moralitas," ungkapnya.
Nasib Anak Korban yang Hamil
©2022 Merdeka.com/Freepik
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A-P2KB) Kota Surabaya Ida Widayati mengaku pihaknya memberikan perhatian penuh kepada korban kekerasan seksual yang kini masih menempuh pendidikan di tingkat SMP. DP3A-P2KB memberikan pendampingan psikologis, hukum hingga jaminan sekolah untuk korban.
"Korban saat mengandung usia 5 bulan menuju 6 bulan. Kami juga memberikan pendampingan proses hukum, serta sudah koordinasi dengan Polrestabes dan mulai bergerak," jelas Ida.
Menurut dia, setelah mendapatkan informasi tentang kasus tersebut pada Rabu (26/4) lalu, pihaknya langsung mendampingi korban di RS Bhayangkara untuk melakukan proses visum. Kemudian pada Jumat (28/4), Polrestabes Surabaya telah melakukan BAP (berita acara pemeriksaan) terhadap ibu korban.
Kini, pihak DP3A-P2KB tengah fokus pada proses pemulihan pascatrauma korban.