Potret Pasar Djadoel Ngawi, Surganya Makanan Tradisional Buka Sebulan Sekali
Pasar Djadoel di Ngawi hanya buka sekali dalam sebulan menawarkan aneka jajanan dan makanan tradisional dengan konsep bernuansa jadul alias tempo dulu. Ini potretnya.
Salah satu destinasi wisata unik di Kabupaten Ngawi yang layak dikunjungi adalah Pasar Djadoel. Pasar yang hanya buka sekali dalam sebulan ini menawarkan aneka jajanan dan makanan tradisional dengan konsep bernuansa jadul alias tempo dulu.
Pasar yang beroperasi setiap Minggu legi dalam penanggalan Jawa ini terletak di Desa Tawun, Kecamatan Kasreman, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Tidak hanya warga desa setempat, pasar ini juga menarik minat warga dari luar daerah datang khusus untuk menikmati berbagai macam jajanan dan makanan tempo dulu. Jajanan dan makanan yang terdapat Pasar Jadoel antara lain pecel pincuk, nasi jagung, nasi tiwul, cenil, minuman dawet, dan masih banyak lainnya.
-
Apa yang terjadi pada Pilkada di Jawa Timur? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di lima wilayah di Jawa Timur dipastikan akan melawan kotak kosong.
-
Apa yang dimaksud dengan pepatah Jawa "Mikul dhuwur mendhem jero"? "Mikul dhuwur mendhem jero" berarti seorang anak yang menjunjung tinggi derajat orang tua, atau anak yang selalu menghormati orang tua. Makna dari pepatah ini adalah bahwa seorang anak harus selalu menghargai jasa orang tua dan berusaha untuk selalu membanggakan mereka.
-
Bagaimana kerajinan kayu jati Ngawi diolah? Kedua jenis kerajinan ini memanfaatkan kayu jati tua ataulimbah kayu jati yang diolah menjadi produk bernilai seni tinggi seperti patung flora dan fauna, furnitur, dan aksesoris.
-
Kapan Jawa Timur meraih penghargaan insentif fiskal? Atas Keberhasilan itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendapatkan penghargaan insentif fiskal yang diserahkan langsung Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin kepada Wakil Gubernur Jatim Emil Elistianto Dardak mewakil Khofifah, dalam acara Rakornas dan Penyerahan Insentif Fiskal atas Kinerja Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem 2023, di Istana Wapres Jakarta, Kamis(9/11).
-
Kenapa patung kepala Dewa Jagung diletakkan menghadap timur? Patung ini diletakkan ke arah timur-barat sehingga menghadap matahari saat matahari terbit, untuk menggambarkan peran matahari dalam pertumbuhan tanaman jagung.
-
Kapan pantun Jawa lucu populer? Pantun adalah bentuk puisi lama yang sangat populer dalam kesusastraan Nusantara.
Suasana pasar dihadirkan sedemikian rupa sehingga pengunjung seolah-olah dibawa kembali ke masa lalu. Terlebih lagi, para penjualnya mengenakan pakaian tradisional khas Jawa yang menambah kesan autentik Pasar Djadoel ini.
Berbagai Macam Kuliner
©2023 Merdeka.com/Dok. Disparpora Ngawi
Pasar Jadoel yang digelar di Taman Wisata Tawun Ngawi menawarkan berbagai macam kuliner tradisional. Dikutip dari laman resmi Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Ngawi, ada lebih dari 100 stan yang memeriahkan Pasar Jadoel.
Beberapa kuliner jadul yang dapat dinikmati para pengunjung antara lain nasi tiwul, rawon, nasi jagung, nasi pecel, ketan, soto, getuk, rujak petis, pisang rebus, lemper, sate jamur, nasi kuning, dan masih banyak lagi.
Pengunjung juga dapat menemukan berbagai mainan tempo dulu yang sudah jarang ditemui saat ini. Selain itu, di pasar ini juga terdapat berbagai perabotan zaman dulu yang sulit ditemukan di era modern.
Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Pasar Djadoel sendiri merupakan agenda rutin Disparpora Kabupaten Ngawi bekerja sama dengan Karang Taruna Desa Tawun. Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di sekitar kawasan wisata Desa Tawun.
Konsep jadul dipertahankan mulai dari dagangan yang dijual, stan pedagang, hingga cara berpakaian para pedagang yang mengusung suasana tempo dulu.
Adapun untuk memeriahkan Pasar Djadoel, Disparpora Ngawi juga melibatkan beberapa instansi terkait pelayanan publik, salah satunya Dinas Kependudukan dan Dinas Perpustakaan. Sehingga selain menikmati pasar jadul, pengunjung juga dapat membaca buku dan membuat Kartu Tanda Penduduk (KTP) di lokasi.
Pasar Jadoel Ngawi menjadi destinasi wisata unik bagi pecinta makanan tradisional dan para pengunjung yang ingin merasakan suasana tempo dulu. Buka sekali dalam sebulan, pasar ini menawarkan pengalaman berbeda dan mengingatkan pada kekayaan budaya dan kuliner tradisional Nusantara.