Sekolah Tatap Muka di Kota Mojokerto Dimulai Maret 2021, Ini Alasannya
Kegiatan belajar mengajar tatap muka tingkat SD dan SMP di Kota Mojokerto, Jawa Timur, akan dimulai 1 Maret 2021. Ini alasannya.
Kegiatan belajar mengajar tatap muka tingkat SD dan SMP di Kota Mojokerto, Jawa Timur, akan dimulai 1 Maret 2021. Sebagaimana disampaikan Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, Senin (22/2/2021).
Menurutnya, keputusan tersebut diambil lantaran angka keterpaparan Covid-19 di Kota Mojokerto menunjukkan tren penurunan.
-
Apa yang terjadi pada Pilkada di Jawa Timur? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di lima wilayah di Jawa Timur dipastikan akan melawan kotak kosong.
-
Siapa yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur? Hal ini dirasakan Aming Aminoedhin, seniman yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur.
-
Kapan Jawa Timur meraih penghargaan insentif fiskal? Atas Keberhasilan itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendapatkan penghargaan insentif fiskal yang diserahkan langsung Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin kepada Wakil Gubernur Jatim Emil Elistianto Dardak mewakil Khofifah, dalam acara Rakornas dan Penyerahan Insentif Fiskal atas Kinerja Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem 2023, di Istana Wapres Jakarta, Kamis(9/11).
-
Mengapa Aming dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur? Keluarga jadi salah satu faktor terpenting bagi seorang anak. Hal ini dirasakan Aming Aminoedhin, seniman yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur.
-
Apa yang menjadi sorotan Kantor Berita Amerika tentang OKU Timur? Potensi perikanan terutama kampung patin yang ada di OKU Timur menjadi lirikan dunia Internasional, di mana tim dari Kantor Berita Amerika Associated Press beraudensi dan wawancara bersama Bupati OKU Timur H Lanosin ST, Senin 24 Juli 2023 di Ruang Budensi Bupati OKU Timur.
-
Siapa yang menyatakan bahwa masyarakat Jawa Timur memiliki karakteristik khusus? Menurut Mohammad Noer, masyarakat Jawa Timur dinamis, agresif dan memiliki karakteristik khusus. "Agar diterima menjadi pimpinan di Provinsi Jawa Timur maka harus mau melayani rakyat, tahu menempatkan diri serta mampu mengayomi rakyat," ujarnya, dikutip dari laman resmi disperpusip.jatimprov.go.id.
"Kapasitas peserta didik maksimal 50 persen, penggunaan masker tiga lapis selama proses KBM berlangsung," ujar Ning Ita, sapaan akrab Wali Kota Mojokerto, mengutip dari liputan6.com Selasa (23/2).
Zona Kuning dan Hijau
©2021 Merdeka.com/liputan6.com
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kota Mojokerto itu menyatakan, saat ini Kota Mojokerto telah berada di zona kuning, bahkan sebagian sudah zona hijau. Ini bisa dilihat pada peta epidemiologi di laman covid19.mojokertokota.go.id.
Pembelajaran tatap muka akan dilaksanakan dengan beberapa ketentuan, di antaranya diterapkan secara terbatas dan dengan tetap memberlakukan protokol kesehatan secara ketat.
"Cuci tangan dengan sabun dan air sebelum memasuki dan setelah keluar kelas, menerapkan jaga jarak minimal 1,5 meter, serta menerapkan etika batuk dan bersin," terangnya.
Siswa Harus Sehat
Sementara itu, para siswa yang kurang sehat, misalnya mengalami gejala batuk atau pilek disarankan tidak mengikuti kegiatan belajar mengajar tatap muka untuk sementara waktu.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Mojokerto akan memastikan sarana dan prasarana pendukung protokol kesehatan di satuan pendidikan sesuai dengan standar. Seperti menjamin ketersediaan tempat cuci tangan yang memadai, ketersediaan masker tiga lapis untuk siswa dan tenaga pendidik, thermo gun, dan ketersediaan sekat di masing-masing bangku yang akan digunakan siswa.
Persetujuan Orang Tua
Wali Kota perempuan pertama di Kota Mojokerto itu menambahkan, seluruh siswa yang mengikuti pembelajaran tatap muka harus mendapat persetujuan orang tua atau wali terlebih dahulu. "Hal ini demi kepentingan psikologis dan kesiapan bersama," ungkapnya.
Selain itu, para tenaga pendidik sudah diusulkan mendapat prioritas vaksin agar dapat melaksanakan pembelajaran dengan aman dan nyaman. "Kami berharap penerapan KBM tatap muka dengan protokol kesehatan ini dapat mendukung kegiatan pembelajaran dan meningkatkan semangat belajar siswa SD-SMP di Kota Mojokerto," imbuhnya.
Sesuai SKB 4 Menteri
Pembelajaran tatap muka di Kota Mojokerto dilaksanakan dengan mempertimbangkan SKB 4 Menteri Nomor 04/KB/2020, Nomor 737 tahun 2020 Nomor : k.01.08/Menkes/7093/2020, Nomor 420-3987 tahun 2020 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Tahun Ajaran 2020-2021 di Masa Pandemi Covid-19.
Dalam SKB itu disebutkan supaya dinas pendidikan provinsi, kabupaten, dan kota menyiapkan rencana pembelajaran tatap muka secara terbatas sesuai dengan protokol kesehatan. Di Kota Mojokerto, pembelajaran tatap muka akan diikuti oleh 12.314 siswa SD dan 8.362 siswa SMP negeri dan swasta.
Rencana pelaksanaan sekolah tatap muka tingkat SD dan SMP di Kota Mojokerto itu disampaikan dalam konferensi pers pada Senin (22/2/2021). Dalam acara tersebut, selain Ning Ita, hadir pula Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Amin Wachid; Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan, Hatta Amrulloh; Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Febri Emayanti; dan Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Menengah Pertama, Lucky Hariyanti Budiono.