Serunya Mendaki Gunung Halau-Halau Kalsel, Jalurnya Menantang tapi Bikin Puas saat Tiba di Puncak
Gunung Halau-Halau bisa jadi pilihan tepat untuk merayakan HUT RI ke-79
Ada beragam cara yang dilakukan masyarakat Indonesia untuk merayakan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI), salah satunya dengan mendaki gunung dan mengibarkan sang saka merah putih di puncaknya.
Mendaki gunung mayoritas dilakukan oleh anak-anak muda. Seperti yang tergambar dalam film 5 centimeter beberapa tahun silam. Di mana lima anak muda yang bersahabat sejak lama kompak mendaki Gunung Semeru untuk merayakan 17 Agustus bersama-sama.
-
Apa itu Gunung Kelam? Gunung Kelam membentang dari arah barat ke timur dengan ketinggian 1.002 mdpl dan merupakan sebongkah batu raksasa atau monolit.
-
Apa itu Gunungan Ketupat? Salah satu bukti kekompakan warga Dusun Kepuhbener, Desa Kedungrejo, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk tampak dalam pelaksanaan tradisi Gunungan Ketupat.
-
Apa itu Gunung Padang? Terletak di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, Gunung Padang merupakan kompleks megalitik yang terletak di atas bukit yang menawan. Baru pada tahun 2018 para arkeolog pertama kali berteori bahwa seluruh gundukan itu mungkin benar-benar buatan, dan bahwa Gunung Padang – yang berarti “Gunung Pencerahan” – mencakup lebih dari sekadar struktur batu yang terlihat di permukaannya.
-
Kenapa Gunung Kelam terkenal? Gunung Kelam terkenal dengan tanaman endemik yaitu Kantong Semar dari jenis spesies Nepenthes clipeata.
-
Di mana letak Gunung Karang? Lokasinya ada di Kabupaten Pandeglang, dengan ketinggian 1.778 meter di atas permukaan laut.
-
Kapan Gunung Patenggeng terbentuk? Menurut tim Geologi, Gunung Patenggeng merupakan gunung purba berusia jutaan tahun.
Bagi mereka, mendaki gunung mengajarkan banyak hal. Mulai dari pentingnya arti persahabatan, kerja keras, perjuangan, hingga besarnya rasa cinta terhadap tanah air.
Gunung Halau-Halau
Indonesia merupakan salah satu negara dengan banyak gunung dan perbukitan yang indah. Mengutip Instagram @kemenparekraf.ri, ada beberapa gunung yang cocok untuk didaki jelang 17 Agustus. Salah satunya yakni Gunung Halau-Halau di Provinsi Kalimantan Selatan.
Gunung setinggi 1.901 meter ini merupakan bagian dari kawasan perbukitan Meritus. Gunung Halau-Halau merupakan puncak tertinggi di Kalimantan Selatan yang menawarkan jalur pendakian menantang.
Setiap tahunnya, ada pendakian bersama dan pengibaran bendera Merah Putih untuk merayakan HUT RI. Kegiatan ini rutin dilakukan setahun sekali di puncak Gunung Halau-Halau sejak tahun 1999 silam.
Pesona
Sepanjang jalur pendakian Gunung Halau-Halau, para pendaki akan dimanjakan dengan nuansa alam yang masih sangat terjaga. Mulai dari banyaknya pohon-pohon besar dan rimbun, anak-anak sungai yang membelah hutan dengan airnya yang sangat jernih dan langsung bisa diminum, hewan-hewan di kawasan hutan yang hidup bebas.
- 10 Hari Tersesat di Gunung, Pendaki Ini Selamat dengan Minum Air Satu Galon Sehari
- Sedih, Kisah Sosok Wanita Buka Warung di Tengah Hutan 24 Jam
- Momen Langka, Suku Togutil Datangi Para Pekerja di Hutan, Langsung Diajak Makan Bersama
- Mengenal Suku Togutil, Kelompok Etnis yang Hidup secara Nomaden di Kawasan Hutan Pulau Halmahera
Daya tarik alamnya yang sangat kuat membuat gunung ini jadi salah satu jalur pendakian paling populer di Kalimantan Selatan, bahkan Indonesia.
Pendaki sekaligus pemengaruh (influencer) Fiersa Besari dan Andrew Kalawait pun pernah menaklukkan jalur terjal menuju puncak Gunung Halau-Halau.
Daya Tarik Lain
Mengutip laman Superlive.id, Gunung Halau-Halau juga tidak lepas dari kisah mistis. Kisah ini berkaitan dengan keberadaan pohon kariwaya, sejenis beringin yang berakar besar dan tinggi. akar pohon ini membentuk lengkungan seperti gerbang yang bisa dilewati manusia.
Masyarakat suku Dayak Meratus yang tinggal di sekitar gunung menganggap pohon kariwaya ini keramat dan sering menjadikannya tempat untuk bertapa.
Pohon ini pun berkaitan erat dengan aturan pendakian yang harus diketahui setiap orang yang hendak mendaki. Para pendaki dilarang berbicara kasar atau jorok, wajib menjaga kebersihan hutan, hingga mengucapkan salam atau ungkapan permisi saat melewati pohon kariwaya.
Pada waktu-waktu tertentu, pendakian Gunung Halau-halau ditutup untuk menghormati upacara adat masyarakat setempat. Salah satunya prosesi adat Basambu Umang yang dilaksakan pada bulan Februari. Upacara adat tersebut bertujuan untuk merawat atau memelihara padi yang dilakukan oleh Urang Bukit, sebutan bagi masyarakat adat Dayak Maratus.