Mengenal Tari Petik Pari, Keceriaan Masyarakat Pacitan di Masa Panen
Tari Petik Pari juga menjadi simbol penghormatan kepada Dewi Sri atau dewi kesuburan. Tari Petik Pari sendiri sebenarnya merupakan karya tari kontemporer. Diciptakan oleh seorang guru tari di Pacitan, Tari Petik Pari terinspirasi oleh kegiatan petani memanen padi di sawah.
Masyarakat Jawa pada umumnya memiliki beragam acara untuk merayakan masa panen. Di Pacitan Jawa Timur ada tarian bernama Petik Pari. Tarian itu mewujud sebagai simbol kebahagiaan perayaan panen padi.
Sebagaimana perayaan musim panen umumnya, Tari Petik Pari juga menjadi simbol penghormatan kepada Dewi Sri atau Dewi Kesuburan. Tari Petik Pari sendiri sebenarnya merupakan karya tari kontemporer.
-
Di mana urap jawa biasanya disajikan dalam budaya Jawa? Hidangan ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari masakan Indonesia dan sering ditemukan di berbagai acara tradisional dan perayaan kebudayaan.
-
Apa yang dimaksud dengan "jodoh kembar" dalam tradisi Jawa? Menurut kepercayaan Jawa, anak kedua dan anak ketiga disebut sebagai "jodoh kembar" atau "lurah wracikan". Mereka diyakini dibawa oleh takdir sebagai pasangan yang sempurna satu sama lain.
-
Kenapa Topeng Jawa penting dalam budaya Jawa? Topeng Jawa memiliki peran penting dalam memperkaya keanekaragaman seni pertunjukan di Indonesia dan memberikan gambaran mendalam mengenai nilai-nilai, mitologi, dan kisah-kisah tradisional Jawa.
-
Kenapa rawon dianggap penting dalam budaya Jawa Timur? Masyarakat kerap menyajikannya dalam upacara keagamaan atau perayaan penting, menegaskan bahwa rawon telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya dan tradisi Jawa Timur.
-
Apa saja makanan tradisional Jawa Timur yang populer? Terdapat beberapa makanan tradisional Jawa Timur yang populer dan menjadi favorit masyarakat. Mulai dari soto Lamongan, rawon, bebek Madura, hingga nasi krawu.
-
Bagaimana tembakau menjadi bagian yang kuat dalam tradisi Jawa? Terlepas dari perdebatan mengenai asal sejarahnya di Indonesia, saat ini tembakau sudah menjadi bagian yang kuat dalam tradisi Jawa.
Diciptakan oleh seorang guru tari di Pacitan, Tari Petik Pari terinspirasi oleh kegiatan petani memanen padi di sawah.
Asal Mula Tari Petik Pari
2020 Merdeka.com/indonesiakaya.com
Dikutip dari indonesiakaya.com, Tari Petik Pari dikembangkan oleh seorang guru tari bernama Anang. Bersama istrinya Ia mengembangkan Sanggar Blarak Pacitan.
Mereka melatih tari pada ratusan anak-anak dan remaja di Kabupaten Pacitan. Beberapa tahun terakhir, keduanya semakin getol mengeksplorasi unsur budaya lokal untuk diangkat menjadi karya tari.
Tari Petik Pari adalah salah satu karya yang berakar dari budaya lokal masyarakat Jawa. Penciptaan Tari Petik Pari dicita-citakan bisa mewacanakan kembali betapa pentingnya prosesi memetik atau memanen padi dalam kebudayaan Jawa dan nusantara pada umumnya.
Sanggar Blarak Pacitan
2020 Merdeka.com/indonesiakaya.com
Anak-anak yang belajar di Sanggar Blarak Pacitan dilatih untuk mengeksplorasi gerakan-gerakan dasar tari. Menurut penjelasan Anang sebagaimana dikutip dari indonesiakaya.com, mereka yang beranjak dewasa dan mulai cakap ditugaskan untuk melatih adik-adik sanggar yang lebih muda. Selain itu, mereka juga dikirim ke sekolah-sekolah untuk melatih anak-anak di SD, SMP, bahkan SMA.
Menurut Anang, tugasnya sebagai seniman tari ialah menciptakan hiburan yang menarik. Kendatipun ia menggeluti dunia tari kontemporer, gerak-gerak tari yang diciptakannya banyak yang berpijak pada tradisi dan kebudayaan lokal. Tari Petik Pari sendiri mengejawantahkan nilai-nilai positif masyarakat Jawa yang berkultur agraris.
Pementasan Tari Petik Pari
2020 Merdeka.com/indonesiakaya.com
Tari Petik Pari dimainkan oleh lima orang penari. Teknisnya satu per satu penari naik ke atas panggung.
Ketika semuanya sudah di atas panggung, lima penari tersebut bergerak melingkar, memutar, dan kemudian berbaris lurus dengan gerak dasar tumit, tangan, serta pinggul.
Selanjutnya mereka berpencar dan membentuk setengah lingkaran. Dalam formasi inilah, para penari berjongkok dengan memeragakan gerakan memetik padi. Itulah gerakan utama dan Tari Petik Pari.
Dikutip dari indonesiakaya.com, kelima penari itu kemudian melakukan gerak saling berangkulan dan memainkan kaki. Mereka bergerak membentuk putaran kecil dan putaran besar di gerakan berikutnya.
Tarian ini ditutup dengan gerakan empat orang penari mengelilingi seorang penari dan kemudian berhenti pada posisi seolah-olah menyambut penonton.
Selamatan Petik Pari
2020 Merdeka.com/jatimnet.com
Tari Petik Pari merupakan salah satu bentuk selamatan di musim panen. Selamatan di musim panen sendiri sejatinya merupakan tradisi turun temurun dari nenek moyang masyarakat Jawa.
Dikutip dari mulok.library.um.ac.id, selamatan di musim panen bertujuan untuk mendapatkan keselamatan dalam mengerjakan lahan pertanian. Selain itu juga supaya padi-padi di sawah terhindar dari hama dan hasil panen kelak kualitasnya bagus dan melimpah.
Dalam acara selamatan biasanya disiapkan uborampe atau sesajian yang berisi kemenyan, kaca, sisir, pisang, bunga beraneka warna, ketan, benang, dan kapas. Selain itu, juga disiapkan tumpeng lengkap dengan lauk-pauk.
Semua bahan yang telah disiapkan akan dibawa ke sawah yang hendak dipanen padinya. Sesampainya di sawah, akan dibacakan mantra atau doa sesuai ajaran keagamaan yang dipercaya. Uborampe atau sesajian diletakkan di atas anyaman bambu.
Selanjutnya, potongan padi dari sawah yang hendak dipanen dibawa ke rumah si empunya hajat. Sampai di rumah, potongan padi itu kembali dibacakan doa atau mantra.