Rawon, Sajian Ikonik Jawa Timur yang Abadi dalam Budaya dan Tradisi, Ini Asal-usulnya yang Menarik
Rahasia di balik kelezatan rawon tak lepas dari kombinasi rempah-rempah khas Jawa Timur, di antaranya kluwek, kunir, lengkuas, dan laos.
Rawon Surabaya, hidangan ikonik Jawa Timur, telah mengukir reputasi sebagai sajian yang tak lekang oleh waktu. Tak hanya itu, Rawon juga diakui sebagai sup terbaik di dunia versi TasteAtlas tahun 2023.
-
Mengapa rawon populer di Jawa Timur? Rawon adalah hidangan khas Jawa Timur, Indonesia, yang telah lama dikenal sebagai salah satu kuliner tradisional menggugah selera.
-
Di mana asal resep rawon asli? Rawon adalah makanan yang berasal dari Jawa Timur.
-
Dimana rawon berasal? Rawon identik dengan kuah hitamnya yang terbuat dari rempah-rempah bernama kluwek. Bukan hanya kluwek, rawon juga kaya akan rempah-rempah Nusantara lainnya. Mulai dari kunyit, kemiri, serai, ketumbar, jinten hingga daun jeruk.
-
Dimana rawon sering disajikan di Jawa Timur? Sejak zaman dahulu, rawon telah menjadi hidangan yang sering dihidangkan dalam berbagai acara penting seperti pernikahan, upacara adat, dan perayaan keluarga.
Rawon, Sajian Ikonik Jawa Timur yang Abadi dalam Budaya dan Tradisi, Ini Asal-usulnya yang Menarik
Meski muncul perdebatan mengenai akar sejarahnya, sebagian besar catatan menunjukkan bahwa rawon muncul pertama kali pada abad ke-19, saat pemerintahan Raja Pakubuwono III di Kerajaan Mataram.Meskipun demikian, banyak versi sejarah memunculkan diskusi menarik mengenai asal-usulnya.
Masyarakat kerap menyajikannya dalam upacara keagamaan atau perayaan penting, menegaskan bahwa rawon telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya dan tradisi Jawa Timur.
Menelusuri Kabur Sejarah: Makanan untuk Siapa?
Awal sejarah rawon masih menjadi misteri, apakah diciptakan untuk kalangan kerajaan atau rakyat jelata. Sebagian meyakini bahwa dengan keberadaan potongan daging di dalamnya, rawon adalah makanan eksklusif kalangan kerajaan.
Selain itu, jejak sejarah juga menunjukkan bahwa rawon pernah ada di zaman Kerajaan Majapahit, dan tercatat dalam Prasasti Taji (901 M) di Ponorogo, Jawa Timur. Hal ini memberikan gambaran bahwa rawon telah menjadi bagian penting dari kuliner Nusantara sejak zaman dahulu.
Eksplorasi Cita Rasa yang Unik
Rahasia di balik kelezatan rawon tak lepas dari kombinasi rempah-rempah khas Jawa Timur, di antaranya kluwek, kunir, lengkuas, dan laos.
Namun, yang paling mencolok adalah kluwek, biji yang difermentasi dan kemudian dihaluskan. Proses fermentasi ini memberikan warna hitam pada sup rawon serta memberikan cita rasa yang kuat dan khas.
Selain itu, potongan daging sapi yang dimasak hingga empuk, bersama dengan tauge segar, bawang merah, jeruk limo, dan sambal, menciptakan harmoni cita rasa yang tak tertandingi.
Warisan Budaya yang Tak Tertandingi
Rawon bukan sekadar makanan, tapi juga bagian dari warisan budaya Jawa Timur.
Seiring dengan pengakuan internasional sebagai hidangan luar biasa, rawon terus diwariskan dari generasi ke generasi.
Meskipun demikian, makanan ini juga terbuka terhadap inovasi. Beberapa rawon yang terkenal dan legendaris diantaranya rawon setan, rawon dengkul, atau rawon malang.
Dengan sejarahnya yang kaya, rasa yang unik, dan keistimewaannya yang tak tertandingi, rawon tetap menjadi salah satu kuliner Nusantara yang tak tergantikan.
Maka, tak heran jika rawon tetap menjadi favorit banyak orang dari berbagai lapisan masyarakat, dari kalangan kerajaan hingga rakyat biasa.
Sebuah potret yang menakjubkan dari keberagaman Indonesia yang mempesona dalam sebuah hidangan yang legendaris dan tetap abadi hingga kini.