Tuntunan Aqiqah Anak Perempuan dalam Islam, Ketahui Tata Caranya yang Benar
Pada dasarnya tata cara aqiqah anak laki-laki dan perempuan adalah sama. Namun, yang membedakan adalah jumlah hewan ternak dikorbankan. Berikut adalah informasi selengkapnya mengenai tuntunan aqiqah untuk anak perempuan dan tata cara pelaksanaannya yang perlu diketahui.
Tata cara aqiqah anak perempuan dan laki-laki sebenarnya sama saja. Yang membedakan hanyalah jumlah kambing yang digunakan sebagai kurban untuk aqiqah. Aqiqah sendiri adalah sunnah rasul yang tata cara pelaksanaannya wajib diketahui oleh para orangtua muslim.
Kelahiran buah hati tentu merupakan momen yang sangat ditunggu-tunggu oleh setiap orang tua. Dalam agama Islam, sebagai bentuk rasa syukur orang tua atas kelahiran tersebut. Maka orangtua disunnahkan untuk menggelar aqiqah anak perempuan atau laki-laki, sesuai dengan jenis kelamin buah hati.
-
Apa yang dimaksud dengan tradisi Tamat Qur'an di Betawi? Tradisi yang juga dikenal dengan nama Tamat Qur'an ini populer di kalangan warga pinggiran Jakarta, terutama yang masih kental dengan budaya Betawi. Biasanya, acara ini dirayakan oleh anak-anak yang mampu menyelesaikan sebanyak 30 juz. Yang menarik, anak-anak akan diarak keliling kampung sebagai ungkapan rasa bahagia sekaligus menjadi motivasi bagi anak-anak lainnya agar bisa turut menyelesaikannya.
-
Apa pengertian akhlak menurut agama Islam? Secara sederhana, akhlak adalah tingkah laku yang dilakukan secara berulang kali. Mengutip dari berbagai sumber, berikut ini merdeka.com merangkum informasi tentang pengertian akhlak, sekaligus macam dan manfaatnya menurut agama Islam.
-
Apa itu Aqiqah? Aqiqah merupakan amalan sunah yang telah menjadi tradisi bagi kaum Muslim di Indonesia. Menurut KBBI, aqiqah digambarkan sebagai prosesi penyembelihan kambing atau domba untuk pernyataan syukur orang tua atas kelahiran anaknya. Di mana dua ekor kambing untuk anak laki-laki dan satu ekor untuk anak perempuan.
-
Kenapa memotong kuku kaki termasuk amalan dalam islam? Dalam Islam, memotong kuku kaki (dan kuku tangan) dianggap sebagai bagian dari menjaga kebersihan dan kebersihan adalah bagian dari iman.
-
Apa itu tradisi Sarafal Anam? Sarafal Anam adalah tradisi mengucap lantunan selawat dan pujian kepada Allah dan Nabi Muhammad SAW yang dibarengi dengan permainan alat musik.
-
Apa pengertian tasawuf? Tasawuf adalah dimensi mistik Islam yang berfokus pada pengembangan spiritual batiniah individu. Hal ini sering disebut sebagai jantungnya Islam, karena menekankan pengembangan hubungan yang mendalam dan pribadi dengan Tuhan melalui berbagai praktik spiritual.
Aqiqah anak perempuan dan laki-laki biasanya ditandai dengan penyembelihan hewan ternak untuk kemudian dagingnya dibagi-bagikan kepada saudara dan tetangga. Aqiqah merupakan salah satu ajaran yang wajib dijalankan setiap Muslim ketika memiliki anak. Anjuran melaksanakan aqiqah ini sesuai sunnah Rasulullah Muhammad SAW.
Seperti yang telah disebutkan, pada dasarnya tata cara aqiqah anak perempuan dan laki-laki adalah sama. Namun, yang membedakan adalah jumlah hewan ternak dikorbankan. Berikut adalah informasi selengkapnya mengenai tuntunan aqiqah anak perempuan dan tata cara pelaksanaannya yang perlu diketahui.
Hukum Aqiqah Anak Perempuan dan Laki-Laki
Dari segi bahasa Arab, aqiqah berasal dari kata al qat’u yang berarti memotong. Kata ini memiliki dua pengertian. Makna pertama adalah memotong rambut bayi yang baru lahir. Sementara makna ke dua memotong atau melakukan penyembelihan hewan, dilansir dari dream.co.id.
Sementara, menurut istilah, aqiqah adalah proses pemotongan hewan ternak pada hari ke tujuh setelah bayi dilahirkan. Penyembelihan hewan ternak saat aqiqah sebagai wujud rasa syukur kepada Allah SWT.
Hukum aqiqah anak perempuan serta laki-laki merujuk pada hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ibnu Majah yang berbunyi: "Setiap anak tergadaikan dengan aqiqahnya yang disembelih pada hari ke tujuh, dicukur (rambutnya), dan diberi nama." (HR. Tirmidzi no. 2735, Abu Dawud no. 3165. Hadits ini dishahihkan oleh Al-Albani dalam kitab al-Irwa' no. 1165).
Maksud kata tergadaikan di kalimat tersebut, di antara pendapat para ulama adalah anak yang tidak diaqiqahkan lalu meninggal dunia, maka anak itu tidak akan memberi syafaat bagi kedua orang tuanya. Hukum aqiqah anak perempuan serta laki-laki adalah sunnah muakkad menurut jumhur ulama. Sedangkan tata cara aqiqah sudah dijelaskan oleh para ulama dengan berdasarkan pada hadis Rasulullah SAW di atas.
Waktu Pelaksanaan Aqiqah Anak Perempuan
Secara umum, waktu terbaik untuk melaksanakan aqiqah anak perempuan adalah di hari ketujuh setelah kelahiran bayi menurut sunnah rasul. Lantas, bagaimana cara menentukan hari ke tujuh untuk melaksanakan aqiqah?
Dilansir dari Liputan6.com, disebutkan dalam Al-Mawsu’ah Al-Fiqhiyah bahwa jika bayi lahir siang hari, maka sudah termasuk hari pertama dari tujuh hari. Sedangkan jika bayi dilahirkan pada waktu malam, tidak termasuk dalam hitungan. Hari pertama adalah hari berikutnya.
Misalnya, ketika bayi lahir pada Sabtu pagi, maka hari tersebut sudah dianggap sebagai hari pertama dari tujuh hari. Sehingga orang tuanya akan mengerjakan aqiqah pada hari Jumat minggu depannya. Sebaliknya, jika bayi lahir Sabtu malam, maka hari pertamanya adalah hari Minggu keesokan paginya. Sehingga orang tuanya boleh melaksanakan aqiqah pada hari Sabtu minggu depannya.
Namun, menurut Mazhab Syafi’i, aqiqah tetap dapat dilaksanakan setelah melewati hari ke tujuh kelahiran bayi. Ada sebagian yang menggunakan tata cara waktu aqiqah pada 14 atau 21 hari setelah kelahiran bayi. Bahkan, Mazhab Syafi’i tetap menganjurkan aqiqah walaupun anak tersebut telah meninggal dunia sebelum hari ke tujuh.
Tata Cara Aqiqah Anak Perempuan
- Menyembelih Kambing
Tata cara aqiqah sesuai sunnah rasul yang pertama adalah menyembelih kambing. Untuk aqiqah anak perempuan, jumlah kambing yang dikurbankan adalah sebanyak satu ekor. Hal ini menilik pada hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud yang berbunyi:
"Dari Ummu Kurz ia berkata, "Aku mendengar Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda 'Untuk seorang anak laki-laki adalah dua ekor kambing dan untuk akan perempuan adalah seekor kambing. Tidak mengapa bagi kalian apakah ia kambing jantan atau betina'." (HR. Abu Dawud no. 2834-2835).
Syarat kambing yang akan disembelih untuk aqiqah sama halnya dengan hewan kurban, yaitu kambing yang berkualitas, baik dari segi jenis hingga usia. Kambing juga harus bebas dari cacat dan penyakit. Sebelum menyembelih kambing untuk aqiqah, disunnahkan untuk membaca doa sebagai berikut: "Bismillahi wa billahi, allahumma 'aqiqatun 'an fulan bin fulan, lahmuha bilahmihi si azhmihi, allahummaj'alha wiqaan liali muhammadin 'alaihi wa alihis salam."
Yang artinya: "Dengan nama Allah serta dengan Allah, Aqiqah ini dari fulan bin fulan, dagingnya dengan dagingnya, tulangnya dengan tulangnya. Ya Allah, jadikan aqiqah ini sebagai tanda kesetiaan kepada keluarga Muhammad SAW."
- Memasak Daging
Tata cara aqiqah anak perempuan (dan laki-laki) selanjutnya adalah memasak daging hewan yang dikurbankan. Jumhur ulama lebih mengajurkan untuk memasak daging aqiqah terlebih dahulu sebelum membagikannya kepada orang-orang.
Hal ini diungkapkan dalam kitab Atahzib yang ditulis Imam Al-Baghawi yang berbunyi: "Dianjurkan untuk tidak membagikan daging hewan aqiqah dalam keadaan mentah, akan tetapi dimasak terlebih dahulu kemudian diantarkan kepada orang fakir dengan nampan." (Imam Al-Baghawi dalam kitab Atahzib).
- Mengonsumsi Sebagian Daging Aqiqah
Tata cara aqiqah anak perempuan selanjutnya adalah tentang bagaimana mengonsumsi dagingnya. Menurut hadis yang diriwayatkan al-Bayhaqi, daging aqiqah sebaiknya dimasak terlebih dahulu dan dimakan oleh keluarga, baru kemudian dibagikan kepada para kerabat dan tetangga.
Yang artinya: Aisyah r.a berkata, "Sunnahnya dua ekor kambing untuk anak laki-laki dan satu ekor kambing untuk anak perempuan. Ia dimasak tanpa mematahkan tulangnya. Lalu dimakan (oleh keluarganya), dan disedekahkan pada hari ketujuh." (HR al-Bayhaqi)
Dari hadis yang diriwayatkan al-Bayhaqi, sudah jelas disebutkan bahwa daging aqiqah sebagian dimakan. Sedangkan sebagiannya lagi dibagikan kepada orang-orang. Sebagian daging aqiqah diberikan kepada keluarga Muslim yang melaksanakan aqiqah. Sementara sisanya dapat dibagikan kepada tetangga ataupun fakir miskin.