Viral Video Harimau Loreng Diduga di Lereng Gunung Wilis, Ini Fakta di Baliknya
Video berdurasi 29 detik yang menunjukkan gambar bergerak harimau loreng di tengah hutan jati yang dinarasikan seolah di kawasan hutan lereng Gunung Wilis, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur viral di media sosial. Ini fakta di baliknya.
Video berdurasi 29 detik yang menunjukkan gambar bergerak harimau loreng di tengah hutan jati yang dinarasikan seolah di kawasan hutan lereng Gunung Wilis, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur viral di media sosial.
Balai Konservasi dan Sumberdaya Alam Blitar memberikan klarifikasi terkait dengan beredar luasnya video tersebut.
-
Apa yang terjadi pada Pilkada di Jawa Timur? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di lima wilayah di Jawa Timur dipastikan akan melawan kotak kosong.
-
Siapa yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur? Hal ini dirasakan Aming Aminoedhin, seniman yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur.
-
Kapan Jawa Timur meraih penghargaan insentif fiskal? Atas Keberhasilan itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendapatkan penghargaan insentif fiskal yang diserahkan langsung Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin kepada Wakil Gubernur Jatim Emil Elistianto Dardak mewakil Khofifah, dalam acara Rakornas dan Penyerahan Insentif Fiskal atas Kinerja Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem 2023, di Istana Wapres Jakarta, Kamis(9/11).
-
Mengapa Aming dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur? Keluarga jadi salah satu faktor terpenting bagi seorang anak. Hal ini dirasakan Aming Aminoedhin, seniman yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur.
-
Apa yang menjadi sorotan Kantor Berita Amerika tentang OKU Timur? Potensi perikanan terutama kampung patin yang ada di OKU Timur menjadi lirikan dunia Internasional, di mana tim dari Kantor Berita Amerika Associated Press beraudensi dan wawancara bersama Bupati OKU Timur H Lanosin ST, Senin 24 Juli 2023 di Ruang Budensi Bupati OKU Timur.
-
Siapa yang menyatakan bahwa masyarakat Jawa Timur memiliki karakteristik khusus? Menurut Mohammad Noer, masyarakat Jawa Timur dinamis, agresif dan memiliki karakteristik khusus. "Agar diterima menjadi pimpinan di Provinsi Jawa Timur maka harus mau melayani rakyat, tahu menempatkan diri serta mampu mengayomi rakyat," ujarnya, dikutip dari laman resmi disperpusip.jatimprov.go.id.
"(Video) itu sepertinya bukan di Indonesia, tapi di India," ujar Kepala Resort Wilayah Konservasi 02 Blitar Joko Dwiyono di Tulungagung, Senin (18/1), dikutip dari Antara.
Tepis Keyakinan Warganet
©2021 Merdeka.com/YouTube HARIMAU JAWA OFFICIAL
Penjelasan Joko itu menepis keyakinan sebagian warganet yang mempercayai bukti keberadaan harimau loreng (Jawa) di hutan kaki lereng Gunung Wilis. Joko menambahkan, di India, spesies harimau liar masih banyak ditemui di dalam hutan rimba dan pegunungan.
Menurutnya, hutan di India juga banyak ditumbuhi pohon jati. Sementara itu, vegetasi yang terekam dalam video 29 detik tersebut tidak ada yang identik dengan tanaman di lereng Wilis, khususnya yang ada di Kecamatan Sendang yang didominasi hutan pinus.
Sempat Hebohkan Warga
Beberapa hari terakhir, warganet di Tulungagung dihebohkan dengan video pendek yang berstempel lokasi "Sendang" dengan objek gambar harimau loreng berjalan di tengah hutan jati.
Harimau itu tampak berjalan melewati warga yang sedang mengambil video. Dalam video itu, terdengar jelas suara istigfar dari warga yang ketakutan dan berdoa meminta pertolongan. Doa itu diucapkan dalam bahasa Jawa.
Sebelumnya, isu munculnya harimau besar sempat membuat warga sekitar lereng Gunung Wilis resah. Pasalnya, beberapa petani hutan dan penyadap pinus mengaku sempat berpapasan dengan kucing besar yang belum teridentifiksi itu.
Pasang Kamera Pengintai
©2021 Merdeka.com/wwf.uk.org
Setelah sejumlah warga melaporkan dugaan munculnya kucing besar, BKSDA Kediri dan Blitar memutuskan untuk memasang sejumlah camera trap atau kamera jebak. Kamera itu dilengkapi dengan sensor gerak di titik-titik yang pernah diketahui keberadaan harimau tersebut.
Dari hasil pengumpulan bahan dan keterangan, Joko memastikan belum ada informasi penampakan harimau. Bahkan, dari tiga kamera jebak yang dipasang juga belum ada hasilnya. Ia mengatakan, pihaknya belum memeriksa lagi hasil dari kamera yang dipasang.
"Untuk monitoring ada, belum hari ini. Kami ada tim lapangan di sekitar situ (hutan) yang menginformasikan kepada kami," ujarnya.
Berdasarkan informasi awal yang diterima BKSDA Blitar dari warga saat memasang kamera pekan lalu, harimau yang terlihat lebih dari satu.
"Ada satu dewasa, itu induknya. Satu lagi kecil, mungkin anaknya," imbuhnya. Dugaan awal harimau yang terlihat berjenis kelamin betina.