Viral Warga Gerebek Prajurit TNI Diduga Jual Miras di Pegunungan Arfak Papua Barat, Begini Faktanya
Video itu beredar di media sosial salah satunya diunggah akun instagram @dian_nusantara58.
Beredar video viral merekam detik-detik warga Suku Anggi daerah Pegunungan Arfak (Pegaf), Papua Barat menggerebek asrama Kodim 1812/Pegaf, lantaran diduga ada 2 prajurit TNI yang menjual miras.
Dikutip melalui akun instagram @dian_nusantara58, nampak kemarahan masyarakat atas adanya isu penjualan miras di wilayah tersebut. Bahkan, sempat ada dua orang disebut anggota TNI hendak dihakimi masyarakat.
“Kepala Suku Anggi menegaskan tidak ingin miras beredar di Pegaf karena selain akan merusak masa depan generasi muda, di Kabupaten Pegaf sendiri terdapat tiga wilayah peradaban injil di 4 suku yaitu hatam, moiley, meyah dan soub,” tulis keterangan dalam akun tersebut.
Penjelasan TNI
Kepala Penerangan Komando Daerah Militer (Kodam) XVIII/Kasuari Kolonel Inf Syawaluddin Abusalam menjelaskan terkait kebenaran apakah miras itu milik anggota atau bukan masih dalam penyelidikan.
“Betul (belum tentu milik anggota), makanya saya bilang kita harus cek juga (kabar viral) tidak bisa percaya begitu saja. Iya (masih didalami) betul,” kata Syawaluddin saat dikonfirmasi merdeka.com, Rabu (7/ 8).
Sementara, Syawaluddin yang masih menunggu update dari Kodim 1812/Pegaf yang menangani kejadian ini. Dia memberikan sebuah video klarifikasi dari Kepala Suku Anggi yang menyatakan ada kesalahpahaman saat kejadian disana.
“Ya alhamdulillah kalau kepala suku beri penjelasan ini (lewat video),” jelasnya.
Dari video itu nampak Kepala Suku Anggi, April Indow dan tokoh pemuda, Dominggus Indow yang telah bersama pihak Kodim 1812/Pegaf turut meminta maaf atas kesalahpahaman yang terjadi.
“Saya klarifikasi yang terjadi pada tanggal 4 saya dengan pemuda dan kepala kampung kami memohon maaf kepada Kodim Danramil atas kejadian yang terjadi itu,” tutur April dalam video yang diterima merdeka.com.
Menurut April, saat itu masyarakat tersulut emosi. Karena melihat beberapa botol miras berujung penggurudukan ke Kamp Sawitomas. Disana, telah terjadi pemukulan terhadap dua orang prajurit yang diduga menjual miras.
“Saya mewakili memohon maaf atas kejadian itu memang kejadian kami sudah pukul anggota karena terjadi lihat CT. Saya mohon maaf atas itu juga saya mohon maaf kepada bapak-bapak Danramil anggota semua Kodim anggota semua,” ujarnya.
“Dan proses selanjutnya saya serahkan penuh kepada Kodim Pegaf sesuai peraturan yang ada. Jadi saya mohon maaf,” sambung April.
Pada video yang sama, tokoh pemuda, Dominggus Indow juga meminta maaf atas tindakannya yang telah memukul prajurit saat itu. Karena ketika kejadian itu, dia mengaku tersulut emosi sesaat
“Kami mohon maaf. Karena kami waktu itu dengan emosi sehingga kami pukul dua anggota. Sekali lagi kami mohon maaf ada dua orang yang kami pukul,” tutur Dominggus.