Walkot Surabaya Wajibkan Orang Tua Melek Pengasuhan Anak, Hindari Dampak Buruk
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menegaskan, para orang tua harus memiliki kemampuan memadai dalam pengasuhan anak. Jika tidak, dampaknya fatal.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menegaskan, para orang tua harus memiliki kemampuan memadai dalam pengasuhan anak. Pasalnya, pola pengasuhan anak akan berperan penting dalam pembentukan karakter anak pada masa mendatang.
Salah satu poin yang digaris bawahi Eri Cahyadi ialah perlunya terjalin komunikasi intensif antara orang tua dengan anak. Ketiadaan komunikasi yang baik akan menyebabkan ada jarak membentang antara orang tua dan anak.
-
Kapan Yogyakarta mendapatkan status istimewa? Status keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta sendiri punya sejarah yang panjang. Sejarahnya bahkan sudah dimulai jauh sebelum undang-undangnya disahkan pada tahun 2012. Bahkan status keistimewaan itu sejatinya telah diperoleh sebelum kemerdekaan.
-
Apa yang istimewa dari Yogyakarta? Pada zaman pendudukan Jepang, wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta disebut dengan istilah Yogyakarta Kooti.
-
Bagaimana Yogyakarta mendapatkan status istimewa? Sejak pengakuan kedaulatan Indonesia sebagai hasil dari Konferensi Meja Bundar (KMB) pada 2 November 1949, Yogyakarta yang sejak tahun 1946 menjadi ibu kota negara hanyalah sebuah negara bagian di bawah naungan Republik Indonesia Serikat (RIS).
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Siapa yang menunjuk Sitor Situmorang menjadi koresponden Waspada di Yogyakarta? Pada tahun 1947, Sitor di tunjuk oleh Menteri Penerangan, Muhammad Natsir untuk menjadi koresponden Waspada di Yogyakarta.
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
"Jika tidak memahami itu (pola komunikasi dengan anak), anak-anak akan kesulitan menyampaikan yang dirasakan maupun apa yang ingin disampaikan," jelasnya dalam keterangan tertulis di Surabaya, Rabu (24/5/2023).
Menurut mantan Kepala Bappeko Surabaya itu, kemampuan pengasuhan anak juga harus dilandasi dengan ilmu keagamaan.
Seperti Sahabat
Ia mengimbau para orang tua menerapkan prinsip keterbukaan dengan buah hatinya.
"Anak itu seperti sahabat, kalau anak ini tidak berani berbicara, tidak berani bertanya maka akan terjadi permasalahan dalam keluarga. Akhirnya anak mencari teman curhat. Bagaimana ayah dan ibu dekat dengan putra dan putrinya sehingga ada komunikasi apa yang dirasakan dan diinginkan anak)," ungkap Cak Eri, panggilan akrab Wali Kota Surabaya.
Menurutnya, anak akan menjadi baik atau tidak, berhasil atau tidak, tergantung asuhan orang tua.
“Sentuhan kasih sayang orang tua itu jauh lebih berarti, agar anak-anak ini bisa menahan dirinya dari kegiatan negatif," ujarnya dalam acara Parenting Akbar Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) dan seminar Transisi PAUD ke SD di Surabaya, Selasa (23/5).
Orang tua, lanjut Cak Eri, harus mendampingi proses transisi pengenalan penggunaan gadget kepada anak serta memberikan penjelasan terkait dampak positif dan negatif penggunaan gawai.
"Kalau anak melihat pornografi maka otaknya (kepandaian, red.) akan menyusut 4,44 persen, berarti menjadi anak bodoh. Kalau seperti itu, orang tua akan menyesal di belakang. Maka orang tua harus mengerti dan bisa menyampaikan kepada anak tentang dampak pornografi," jelasnya.
Permasalahan
©2023 Merdeka.com/Freepik
Cak Eri menjelaskan, keluh kesah tentang sikap anak yang kurang sesuai harapan lebih banyak disampaikan oleh orang tua dari kategori usia muda. Mereka mengeluh tidak bisa fokus mengasuh anak karena waktunya habis untuk bekerja.
Selain itu, banyak orang tua yang mengeluh anak-anaknya tidak menurut serta lebih senang bermain dengan teman-temannya.
“Parenting (mengasuh anak) menjadi refleksi diri bagi orang tua, termasuk saya dan istri saya. Bagaimana ke depan, saya harus bisa mengajak anak-anak saya, putra-putri saya berdiskusi, ngobrol, dan merasa terbuka. Jangan dilarang menggunakan ponsel karena pembelajaran kita juga lewat gadget," ujar politisi PDI Perjuangan itu, dikutip dari Antara.
Ketua Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Surabaya Rini Indriyani menambahkan, orang tua tidak boleh hanya menuntut anak pandai matematika atau sains, tetapi juga dilatih percaya diri melalui pentas seni.
“Kita kuatkan di sana (pentas seni) dan kita ajarkan, karena untuk berkomunikasi dengan orang tua atau mengekspresikan emosi bisa lebih mudah, sebab sudah diajarkan sejak kecil," ujarnya.
Dia berharap, pelatihan terhadap anak-anak dalam menyampaikan ekspresi dan emosi akan membuat mereka terbiasa mengutarakan keinginan.
"Misalnya ketika pulang sekolah, dia bercerita tentang apa yang dilakukan. Artinya, dia berkomunikasi untuk mengekspresikan emosinya. Kalau sudah dibiasakan komunikasi dengan baik, InsyaAllah saat remaja maupun dewasa, ia terbiasa berkomunikasi dengan orang tuanya," tandas Rini.