Ditawan ayah di Kota Jeddah
Raja Abdullah bin Abdul Aziz sudah menyekap keempat putrinya selama 13 tahun.
Puluhan orang Sabtu pekan lalu berkumpul di depan Kedutaan Arab Saudi beralamat di 30-32 Charles Street, Ibu Kota London, Inggris. Mereka bukan ingin mengantre visa buat umrah.
Mereka mengecam sekaligus mengutuk Raja Abdullah bin Abdul Aziz as-Saud telah menyekap empat putrinya - Sahar, Maha, Jawahir, dan Hala - selama 13 tahun. Para pengunjuk rasa tergabung dalam kampanye Free The 4 menuntut penguasa Kerajaan Saudi segera melepaskan keempat puteri itu.
Para demonstran itu adalah penyokong Puteri Alanud al-Fayiz, janda Raja Abdullah. Alanud telah bercerai dengan lelaki 89 tahun itu pada 1985 dan sudah lama menetap di
London.
Unjuk rasa hari itu sekaligus menandai kondisi mengenaskan menimpa Sahar bersama Jawahir. Sudah 60 hari pasokan makanan dan minuman dihentikan. Mereka juga dilarang
memesan keluar. Hanya akses Internet tidak diputus.
Puteri Sahar bersama Puteri Jawahir disekap dalam sebuah istana milik Raja Abdullah di kota pelabuhan Jeddah. Sahar tidak tahu seberapa istana itu. Yang pasti begitu besar.
megah, dan mewah. "Kami diisolasi sendirian," kata Sahar, 42 tahun, saat dihubungi surat kabar the New York Post melalui telepon pertengahan bulan lalu. "Kami adalah tawanan. Tak seorang pun bisa mengunjungi kami dan kami tidak bisa bertemu orang lain."
Sahar menyalahkan ayahnya, Raja Abdullah, saudara tirinya, Pangeran Abdul Aziz dan Pangeran Mutaib, sebagai pemberi perintah.
Puteri Alanud mengungkapkan alasan penyekapan keempat putrinya itu lantaran Raja Abdullah tidak suka mereka berbicara lantang mengenai pembatasan berlaku bagi kaum
hawa di negeri Dua Kota Suci itu. Sahar dan ketiga adiknya menentang ketidakadilan diterapkan kepada para perempuan Saudi. mereka tidak boleh sekolah tinggi-tinggi, bekerja, bepergian, dan bahkan menyetir.
Empat bersaudara ini juga menentang kebijakan ayahnya memperlakukan tahanan politik. "Ketidakadilan kami lihat (terhadap perempuan Saudi) begitu mengerikan dan kami harus
mengatakan sesuatu," ujar Alanud.
Kehidupan keempat puteri Raja Abdullah kini sungguh mengenaskan. Padahal semasa kecil mereka hidup begitu nyaman dengan perlakuan sungguh istimewa sebagai anak raja. Mereka menetap dalam kompleks istana seluas 343.983 meter persegi.
Dengan kekayaan Raja Abdullah senilai Rp 171,18 triliun, Sahar, Maha, Jawahir, dan Hala hidup bak penghuni surga. Semua mereka mau tersedia.
Tapi sekarang ironis. Raja Abdullah dikenal ramah menyambut tetamu Allah ingin berumrah dan berhaji, malah bersikap bengis dengan menyekap keempat putrinya. Kota Jeddah bermakna kota reuni Adam dan Hawa sekarang berganti menjadi kota pemutus ikatan antara ayah dan anak.
Baca juga:
Jeritan hati puteri nurani raja terkunci
Aib istana nista raja
Politikus hina Islam, Saudi ancam beri sanksi pada Belanda
Pria Saudi kurung anaknya dalam koper sebab buat kebisingan
Lebih dari 2.000 warga Saudi tertangkap mengemis pada 2013
-
Kapan Saipul Jamil berangkat ke Arab Saudi? Saipul berangkat bersama kelompok terbang awal dari Indonesia. Ia sudah berada di Arab Saudi sejak beberapa hari yang lalu.
-
Kapan patung unta di Arab Saudi ditemukan? Sederet patung unta berukuran sesuai aslinya ditemukan pada 2018 lalu di Arab Saudi utara.
-
Di mana patung unta di Arab Saudi ditemukan? Sederet patung unta berukuran sesuai aslinya ditemukan pada 2018 lalu di Arab Saudi utara.
-
Kapan Timnas Indonesia main lawan Arab Saudi? Timnas Indonesia akan menghadapi Arab Saudi dalam laga pertama putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, pada Jumat (6/9/2024) dini hari WIB.
-
Siapa kapten Timnas Arab Saudi? Kapten Tim Nasional Arab Saudi adalah Salem Al-Dawsari, sementara Asnawi Mangkualam menjabat sebagai kapten Timnas Indonesia.
-
Siapa yang menemukan gua prasejarah di Arab Saudi? Pusat Penelitian Australia untuk Evolusi Manusia (ARCHE) Universitas Griffith, bekerja sama dengan mitra internasional, membuat terobosan baru dari eksplorasi pengaturan bawah tanah, termasuk gua tabung dan lava, yang sebagian besar isinya merupakan reservoir (wadah menyimpan cairan) arkeologi yang belum dimanfaatkan di Arab.