Hikayat Gus Dur dicukur sampai tertidur
Gus Dur memiliki langganan tukang cukur di Pasar Senen. Ketika rambutnya di pangkas, Gus Dur sampai tertidur.
"Mau cukur apa creambath," sapa seorang wanita paruh baya saat merdeka.com masuk ke dalam ruangan Barbershop International di lantai IV blok II, Pasar Senen, Jakarta Pusat, Sabtu pekan kemarin. Ruangan seluas 30 meter persegi itu menjadi tempat favorit mantan Presiden Abdurrahman Wahid untuk potong rambut. Gus Dur begitu hangat disapa sudah 20 tahun menjadi langganan pangkas rambut Barbershop International.
Tarwiyah, pemilik Beauty Salon & Barbershop International menuturkan jika Gus Dur sejak tahun 1991 menjadi langganan salon miliknya. "Kalau gak salah beliau itu hampir 20 tahun langganan cukur di sini," ujar Tarwiyah saat berbincang dengan merdeka.com, Sabtu pekan kemarin. Tarwiyah juga merupakan salah satu wanita yang pernah mencukur rambut Gusdur.
Seingat Tarwiyah, Gus Dur berlangganan di salon miliknya ketika masih menjabat ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. Biasanya Gus Dur datang sendiri tanpa dikawal ajudannya. Setiap datang Gus Dur selalu memakai sendal dan kaos biasa. Sedangkan tukang cukur yang biasa memegang kepala Gus Dur pertama kali adalah Pak Manab, karyawan paling sepuh di Barbershop International. Namun sebelum Gusdur wafat, almarhum Manab lebih dulu berpulang karena sakit.
"Lalu digantikan oleh Pak Yusuf. Pak Yusuf ini paling lama jadi tukang cukur Gus Dur," tutur Tarwiyah.
Sejak pertama kali datang, Tarwiyah dan karyawannya tak ada yang mengenali jika pelanggannya itu Gus Dur. Belakangan baru diketahui dari salah seorang pelanggan lain yang datang ke Barbershop Internasional dan memanggil Gus Dur dengan panggilan kiai. "Kita semua gak tau Gus Dur itu siapa, malah kita tahu dari orang yang lagi cukur manggil Beliau dengan sebutan Kiai,"Kata Tarwiyah mengingat kejadian saat itu.
Di Barbershop Internasional, Gus Dur memiliki tempat favorit. Saban datang buat potong rambut, Gus Dur memilih kursi tengah. Sebelum dicukur biasanya mantan Presiden ke empat republik ini, lebih suka di keramas terlebih dahulu sambil dipijat kepalanya. Saking enaknya, Gus Dur justru sering tertidur saat sedang dicukur. Jika sedang malas buat datang ke Barbershop International, Gus Dur biasanya memanggil Yusuf atau Tarwiyah ke kantor PBNU untuk memangkas rambutnya. Kalau di kantor PBNU, Gus Dur paling suka cukur di dalam kamar mandi.
"Saat dipangkas rambutnya, beliau sering ngantuk dan tidur. Biasanya saya yang pegangin kepalanya, pak Yusuf terus mencukur," ujar Tarwiyah. Soal cukuran rambut, Gus Dur termasuk orang yang tidak neko-neko. Biasanya Gus Dur meminta untuk dirapikan rambut bagian belakang atau depan.
Delapan tahun berlalu Tarwiyah dan Yusuf menjadi tukang cukur Gus Dur. Sosok yang selama ini dikenal sederhana oleh keduanya itu terpilih menjadi Presiden Republik Indonesia tahun 1999 menggantikan Bacharuddin Jusuf Habibie. Tarwiyah dan Yusuf saat itu terkejut dan tidak menyangka jika Gus Dur yang hanya mengenakan sendal jepit dan kaos saat datang ke tempat cukur, bisa menjadi pemimpin negeri ini.
Kesetiaan Gus Dur dengan Barbershop International memang tak diragukan. Selepas jadi presiden, Gus Dur masih sering datang ke Barbershop International. Saban kali datang, Gus Dur selalu mengundang kerumunan. Banyak orang-orang menunggu Gus Dur cukur rambut di luar salon. "Kalau datang cukur, pasti orang pada antre di depan pintu menunggu beliau keluar," ujarnya.