Kurangi ketergantungan minyak, Arab Saudi andalkan lima sektor usaha
Jasa kesehatan, transportasi dan logistik, teknologi informasi dan komunikasi, jasa keuangan dan investasi, turisme dan hiburan.
Ruang pertemuan di Hotel Grand-Hyatt, Jakarta, dalam waktu singkat, sesak oleh ratusan pengusaha yang hadir dalam forum bisnis, 2 Maret lalu. Alhasil, panitia merasa perlu untuk memerbesar ruangan agar bisa menampung semua peserta.
Acara itu digelar Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan The Council of Saudi Arabia Chambers of Commerce and Industri. Ini guna meramaikan kunjungan Raja Salman Bin Abdul Aziz Al-Saud ke Indonesia. Kunjungan yang awalnya direncanakan sembilan hari diperpanjang menjadi dua belas hari, 1-12 Maret 2017.
-
Kapan Saipul Jamil berangkat ke Arab Saudi? Saipul berangkat bersama kelompok terbang awal dari Indonesia. Ia sudah berada di Arab Saudi sejak beberapa hari yang lalu.
-
Kapan Timnas Indonesia main lawan Arab Saudi? Timnas Indonesia akan menghadapi Arab Saudi dalam laga pertama putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, pada Jumat (6/9/2024) dini hari WIB.
-
Siapa pemain Arab Saudi dengan nilai pasar termahal? Firas Al-Buraikan kini menduduki posisi teratas dalam daftar lima pemain dengan nilai tertinggi di tim nasional Arab Saudi. Pemain depan yang serba bisa berusia 24 tahun ini diperkirakan memiliki nilai pasar sekitar Rp105,29 miliar. Angka tersebut menjadikannya sebagai pemain berkebangsaan Arab Saudi dengan nilai tertinggi.
-
Apa yang menjadi penentu posisi Arab Saudi di atas Timnas Indonesia? Karena keduanya baru bertemu sekali, kriteria gol tandang tidak dapat diterapkan sebagai acuan. Oleh karena itu, posisi di klasemen ditentukan berdasarkan poin disiplin. Indonesia menerima tiga kartu kuning (-3), sedangkan Arab Saudi hanya mendapatkan dua kartu kuning (-2). Dengan demikian, Arab Saudi berhak menempati posisi ketiga di klasemen Grup C.
-
Kapan Timnas Indonesia bertanding melawan Arab Saudi? Maarten Paes akhirnya melakukan debutnya bersama Timnas Indonesia dan hasilnya cukup mengejutkan. Sebelumnya, Paes diperkirakan tidak akan tampil saat Timnas Indonesia bertandang ke markas Timnas Arab Saudi pada matchday 1 Grup C ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, yang berlangsung pada Jumat (06/09/2024).
Sudah menjadi keharusan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk memanfaatkan setiap forum bisnis, baik bilateral maupun multilateral, guna menarik investor asing berusaha di Indonesia.
Tak terkecuali forum bisnis Indonesia-Arab Saudi. Di acara itu, Kepala BKPM Thomas Lembong menyebut bahwa Indonesia dan Arab Saudi memiliki sejumlah kesamaan saat ini. Yaitu, kedua negara berada dalam kondisi aman di tengah ancaman keamanan menghantui berbagai kawasan dunia.
"Saat ini kota-kota di berbagai negara mengalami serangan teror, mulai dari Istanbul, Berlin, hingga Paris.
"Jadi, saya pikir Indonesia dan Arab Saudi tengah menikmati derajat keamaanan yang tinggi, tingkat kriminalitas rendah."
Kemudian, kedua negara memiliki kondisi politik stabil ketimbang negara lainnya. "Bahkan, negara-negara di Barat saat ini mengalami turbulensi politik yang signifikan."
Tak hanya itu, menurut Thomas, Indonesia dan Arab Saudi tengah berupaya melakukan reformasi ekonomi. Jika Indonesia menuangkannya lewat sejumlah paket kebijakan ekonomi. Maka, Negeri Petrodolar menjabarkan pembenahan ekonominya di dalam peta jalan bernama Saudi Arabia Vision 2030.
"Saya pikir, sejak saat ini, sebagian besar kita bakal familiar dengan Saudi Arabia Vision 2030. Dimana, kemungkinan besar, ini merupakan transformasi terbesar sepanjang sejarah Kerajaan Arab Saudi," kata Thomas.
"Indonesia juga sedang on-track dalam melakukan reformasi ekonomi terbesar dalam berbagai paket kebijakan. Sehingga, ini menjadi waktu yang tepat bagi Raja Salman berkeliling Asia, terutama Indonesia."
Ghassan Ahmed Al Sulaiman, Gubernur Otoritas Umum untuk Usaha Kecil Menengah Arab Saudi, menjelaskan bahwa Vision 2030 memuat sejumlah perubahan penting dalam perekonomian negeri kerajaan tersebut.
Diantaranya, Arab Saudi berkeinginan untuk melakukan diversifikasi guna mengurangi ketergantungan terhadap minyak. Kemudian, meningkatkan peran sektor swasta sebagai mesin pertumbuhan ekonomi.
"Transformasi ini tak akan berhasil kecuali sektor swasta mengambil alih peran pemerintah untuk menjalin kerja sama dengan komunitas bisnis internasional, seperti yang kami lakukan di Indonesia saat ini," kata Ghassan.
"Banyak peluang di Arab Saudi dan kami berharap pengusaha Indonesia ambil bagian dan kemudian mengambil keuntungan dari peluang investasi yang bakal bermunculan."
Dalam Saudi Arabia Vision 2030, negeri kerajaan tersebut menjabarkan berbagai daya tarik yang dimilikinya. Semisal, perolehan produk domestik bruto sebesa USD 640 miliar yang membuat Arab Saudi masuk ke dalam kelompok 20 negara dengan perekonomian terbesar di dunia (G-20). Di kelompok itu pula, pertumbuhan ekonomi Arab Saudi menduduki peringkat kelima tertinggi.
Dalam perdagangan global, Arab Saudi bertengger di posisi 17 besar untuk ekspor dan 29 besar untuk impor.
Daya tarik lain: keberadaan dua kota suci bagi umat muslim, demografi besar yang terus tumbuh dan sebagian besar berusia muda. Kemudian, titik sentral di antara Eropa, Asia, dan Afrika. Lalu, kaya sumber daya mineral, raja petrokimia, dan sebagainya.
Berbekal pelbagai daya tarik itu, Arab Saudi berambisi menjadi jantung dari negara muslim. Kemudian pusat investasi dunia, dan hub atau penghubung tiga benua.
Guna menarik investor, Arab Saudi membuka peluang kepemilikan usaha 100 persen ke pebisnis asing. Tak hanya itu, pajak perusahaan ditetapkan sebesar 20 persen atau terendah diantara negara anggota G-20.
Arab Saudi juga tak mengenakan pajak pada penghasilan pribadi, lahan, dan properti. Kemudian, pajak pertambahan nilai rendah untuk produk tertentu dan repatriasi keuntungan penuh namun tetap dipungut witholding tax sebesar lima persen.
Adapun bidang usaha ditawarkan terbentang mulai dari jasa kesehatan, transportasi dan logistik. Kemudian, teknologi informasi dan komunikasi, jasa keuangan dan investasi, hingga turisme dan hiburan.
Baca juga:
Selama liburan di Bali, rombongan Raja Salman habiskan Rp 300 miliar
Fakta unik dalam angka kunjungan Raja Salman ke Indonesia
Di Jepang, Raja Salman bawa 2 eskalator emas dan 100 limosin
'Arab Saudi menunggu produk ekspor Indonesia'
Gratifikasi Raja Salman sampai Rp 5 M, ada jam Rolex hingga berlian