Manuver Relawan Jelang Pilpres: Karena Kami Bukan Gerombolan
Sikap relawan terpecah. Ada yang sabar menunggu pencalonan Ganjar Pranowo oleh PDIP. Ada yang memutuskan mengalihkan dukungan ke Prabowo karena merasa tidak ada kepastian.
Ruang tengah kediaman Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, sore itu riuh. Belasan orang berkemeja putih membuka bajunya. Mereka menunjukkan kaos putih bertuliskan 'Prabowo Mania 08'. Ada gambar ketua umum Partai Gerindra itu memakai jas dan peci hitam.
Sang tuan rumah terkejut. Dia tak menyangka aksi para tamu. "Mereka tiba-tiba buka baju, dalamnya bikin kejutan untuk saya, Prabowo Mania 08," kata Prabowo, Kamis 16 Februari 2023.
-
Apa yang menurut Sandiaga jadi persamaan antara Ganjar dan Jokowi? “Saya justru melihatnya dari sisi positif dan karena Pak Ganjar ini kan adalah sosok pemimpin yang paling mirip sama Pak Jokowi dari segi pendekatan yang sangat dekat dengan rakyat, blusukan, sat set, cepat geraknya. Saya menyebutnya (Ganjar sebagai) Jokowi 3.0. Pak Ganjar ini adalah versi Pak Jokowi 2024,” tuturnya.
-
Kapan pengumuman calon wakil presiden Ganjar Pranowo? PDI Perjuangan bersama partai koalisi secara resmi mengumumkan nama bakal calon wakil presiden Mahfud MD untuk mendampingi Capres Ganjar Pranowo, Rabu, 18 Oktober 2023.
-
Kenapa Relawan Pemuda Pemudi Sehati 08 mendukung Prabowo-Gibran? Ketua Pemuda Pemudi Sehati 08, Linda Setiawati mengatakan, pihaknya mendukung Prabowo-Gibran lantaran paslon nomor urut 02 tersebut memiliki program kerja yang pro terhadap anak muda.
-
Apa yang diminta oleh TKN Prabowo-Gibran kepada para relawannya? Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran meminta para relawan mengampanyekan Prabowo-Gibran di seluruh wilayah Indonesia menggunakan cara-cara santun, dan tidak menyerang pribadi Capres Cawapres lainnya.
-
Mengapa relawan Jokowi Mania (Joman) memutuskan untuk mendukung Prabowo? Sekarang kan juga tim relawan Jokowi sebagai sudah ada di Prabowo seperti Joman (Jokowi Mania) sekarang sekarang jadi Prabowo Mania itu kan bagian dari relawan Jokowi di masa lalu,"
-
Siapa yang memimpin relawan Prabowo-Gibran di Jawa Timur? Pilar 08 sendiri merupakan relawan Prabowo-Gibran khusus di Jawa Timur.
"Jadi mereka menyatakan telah mempelajari tulisan-tulisan saya, pidato saya. Dinyatakan ingin mendukung saya untuk maju, meminta mandat dari rakyat Indonesia untuk meneruskan perjuangan Pak Jokowi tahun 2024," imbuh Prabowo.
Berita lengkap mengenai Pilpres 2024 bisa dibaca di Liputan6.com
Pimpinan rombongan tamu itu adalah Immanuel Ebenezer. Dia datang bersama para relawan Jokowi Mania (JoMan). Noel, sapaan akrabnya, sepekan sebelumnya telah membubarkan GP Mania, kelompok relawan yang dibentuk JoMan untuk mendukung gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai capres.
"Ini kaos yang bayar bukan dari saya kan?" tanya Prabowo.
"Enggak, hati nurani," jawab Noel.
Dengan nada bercanda Prabowo melanjutkan, "Kamu enggak takut sama saya kan? Mukanya muka kudeta, hahaha," ucap Prabowo yang diikuti gelak tawa para para relawan.
"Terima kasih dukungan saudara-saudara, ini demokrasi. Ini tidak ada, saya belum pernah jumpa anda sebelumnya kan?" tanya Prabowo.
"Belum," sahut Noel dan kawan-kawan.
Sebelum bertemu Prabowo dan pengurus Partai Gerindra, Noel sempat menyambangi kantor DPP Partai NasDem di Gondangdia, Jakarta Pusat pada Selasa 14 Februari. Dia diterima Wakil Ketua Umum Nasdem, Ahmad Ali dan Ketua DPP Willy Aditya.
Ditemui merdeka.com di NasDem Tower, Noel membantah kedatangannya sebagai indikasi merapat ke capres Anies Baswedan. Saat itu, dia menegaskan belum punya pilihan siapa capres yang akan didukung setelah meninggalkan Ganjar.
"Saya enggak mau jawab ke Anies atau Prabowo, atau Puan. Yang pasti saya mendukung proses demokrasinya itu," tukasnya.
Saat menyatakan bergabung ke kubu Prabowo, Noel mengatakan, Prabowo Mania 08 bukan lagi kelompok relawan. Status kelompok ini adalah organisasi masyarakat (ormas) yang akan menjadi bagian tim sukses Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
"Kita akan mendeklarasikan Prabowo Mania 08. Jadi bukan relawan tapi pendukung atau timses Pak Prabowo untuk 2024," kata Noel, di Kertanegara, Jakarta, Kamis (16/2).
Dia beralasan, dibanding relawan, status ormas atau timses lebih strategis. "Ormas, kita ormas kita tidak mau lagi jadi relawan. Pertimbangannya karena ormas itu lebih strategis, kalau relawan, enggak rela, ngelawan," cetusnya.
Kecewa Ganjar, Jadi Tim Sukses Prabowo
Ketika membubarkan relawan Ganjar Pranowo Mania (GP Mania), Immanuel Ebenezer sempat mengungkapkan sejumlah alasannya. Dia menyebut Ganjar tidak punya gagasan besar untuk membangun Indonesia ke depan. Nasib Ganjar yang belum jelas sebagai capres pun menjadi tanda tanya di kalangan relawan.
"Kita tidak melihat Ganjar itu punya gagasan besar buat bangsa ini. Kita bingung, sampai detik ini mau ngawal apanya dari Ganjar," ujarnya beberapa waktu lalu.
Noel memahami kondisi Ganjar yang tidak bisa banyak bergerak karena PDIP belum juga memutuskan nama capres. Meski begitu, tegas dia, seharusnya gubernur Jawa Tengah itu tetap punya narasi dan gagasan besar jika menjadi presiden. Apalagi, di mata Noel, Ganjar minim prestasi selama dua periode memimpin Jateng. Terbukti dengan angka kemiskinan yang masih tinggi.
Di sisi lain, Noel melihat, Ganjar malah sibuk tampil di media sosial dengan berbagai konten. "Dan itu menjadi beban buat kawan-kawan. Ngapain kita seperti menendang bola di tengah angin yang enggak ada artinya," ujarnya.
Keputusan membubarkan GP Mania diambil Noel setelah pertimbangan panjang. Sekitar 5 bulan lalu, dia dan pengurus JoMan berdiskuksi untuk menentukan arah dukungan. Dia menolak disebut oportunis.
"Mas Ganjar elektabilitasnya tinggi. Kalau kita oportunis, oportunis yang mana? Itu logikanya. Kalau seandainya orang itu loncat ke tempat baru yang menguntungkan. Kan tidak, Mas Ganjar kan tinggi elektabilitasnya, dari partai besar," ujarnya.
Sebagai bukti dia awalnya serius mendukung Ganjar, Noel mengungkapkan, di daerah-daerah sudah banyak dibentuk kepengurusan relawan GP Mania. Para relawan itu kini sebagian mengikuti sikapnya untuk mengalihkan dukungan ke Prabowo.
Lebih jauh, Noel menegaskan, kelompok relawan yang dia bangun bukan hanya sekadar mengandalkan jumlah atau kuantitas. Selama ini, dia menekankan pada kualitas relawan.
"Kita kan kan bukan gerombolan. Nah itu bedanya kita berpikir kualitas, mereka berpikir kuantitas. Kuantitas melahirkan ketololan, tapi kualitas bisa melahirkan kuantitas atau apapun. Jadi cara pandang mereka yang sinis dengan kita bicara kuantitas, jumlah. Kalau kita kan bicara soal kualitas, gagasan," papar Noel.
Menanggapi penilaian miring dari kelompok relawan lain, Noel menyatakan tidak peduli. Dia malah menyindir beberapa kelompok relawan itu ada yang bermain mendukung sejumlah isu.
"Mereka yang dulu dukung 3 periode, mereka berkaki-kaki. (Dukung) Ganjar iya, 3 periode iya, perpanjangan (masa jabatan presiden) juga iya. Kalau saya kan enggak," ujar Noel.
"Saya kan mendukung Ganjar karena menolak tiga periode, itu tegak lurus saya begitu, sikap politik saya begitu. Kenapa saya dukung Ganjar karena menolak 3 periode. Kalau mereka dukung Ganjar mau, dukung 3 periode juga, perpanjangan juga," pungkasnya.
Relawan Ganjar Menanti PDIP dan Jokowi
Hingga akhir tahun 2022, kelompok relawan dan ormas yang mendeklarasikan mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres tercatat mencapai 130. Jumlah itu bakal terus bertambah seiring munculnya kelompok-kelompok baru.
Plt Ketua Umum Koordinator Nasional Ganjarist Kris Tjantra, salah satu kelompok relawan pendukung Ganjar, mengatakan organisasinya sudah terbentuk di seluruh Indonesia. Beberapa kelompok lain masih dalam proses.
Aksi deklarasi mendukung salah satu capres atau berpindah dukungan seperti yang dilakukan JoMan, menurut Kris menunjukkan situasi masih dinamis dan cair.
"Jadi deklarasi yang bermunculan itu kan bagian dari dinamika yang ada saat ini. Istilah kata gugur satu tumbuh seribu. Sampai saat ini kita masih konsisten, tetap berkomitmen mendukung Pak Ganjar sebagai calon presiden di 2024 nanti," ujarnya kepada merdeka.com.
Kris mengungkapkan, relawan hanya bisa menunggu keputusan partai soal pencalonan Ganjar. Yang bisa dilakukan saat ini adalah melanjutkan sosialisasi kepada masyarakat.
"Yang membuat pengaruh besar adalah bagaimana relawan ini bekerja menyosialisasikan ke akar rumput sampai ke bawah, bagaimana menunjukkan kinerja-kinerja yang sudah dilakukan Ganjar, gagasan baik dan tindakan nyata yang sudah dilakukan. Itu saja," ujar Kris.
Terkait hubungan dengan PDIP, Ganjarist dalam beberapa kesempatan menyampaikan bahwa Ganjar adalah sosok yang loyal terhadap PDIP karena menolak tawaran jadi capres dari partai lain. Kris menambahkan, Ganjarist tidak pernah terpikir untuk menemui Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk mempertanyakan pencapresan Ganjar.
"Peranan relawan itu kan sebenarnya lebih ke bagian paling bawah. Karena yang bisa menentukan sosok seseorang maju atau tidak kan bukan relawan tetapi partai. Jadi kayak seperti Noel kemarin menarik dukungan itu tidak berefek apa-apa pada elektabilitas, tidak ada itu sama sekali," ujar Kris.
Jika nantinya PDIP tidak mencalonkan Ganjar, Kris menyebut, nasib pencapresan Ganjar ada di tangan Presiden Jokowi.
"Saya sangat yakin sekali Pak Jokowi yang akan menyediakan. Saat ini kuncinya ada di Pak Jokowi," ujarnya.
Meski begitu, Kris melihat Megawati sebagai seorang negarawan akan bersikap rasional mendengarkan suara wong cilik. Dia meyakini, pada akhirnya PDIP dan Megawati akan memberikan tiket capres kepada Ganjar.
"Ada dua pilihan, terpuruk atau hattrick. Kita 2014 dan 2019, PDIP mendapat rekor partai terbaik dengan elektabilitas tertinggi dengan mengusung seorang Jokowi. Bisa dibayangkan ketika di 2024 nanti kader PDIP yang naik lagi, akan hattrick. Itu yang harus dipikirkan," pungkasnya.
(mdk/bal)