Menghimpun dana masyarakat untuk si yatim
Ada jutaan anak yatim atau anak yatim piatu di Indonesia. Tidak semuanya berasal dari keluarga mampu dan butuh perhatian. Keberadaan panti asuhan milik pemerintah banyak yang belum menjangkau mereka.
Ada jutaan anak yatim atau anak yatim piatu di Indonesia. Tidak semuanya berasal dari keluarga mampu dan butuh perhatian. Keberadaan panti asuhan milik pemerintah banyak yang belum menjangkau mereka. Kondisi inilah yang membuat kalangan masyarakat berinisiatif mendirikan rumah atau panti yatim dengan menghimpun dana dari berbagai pihak.
Salah satunya yang dilakukan Panti Yatim Indonesia dan Rumah Yatim dalam beberapa tahun terakhir. Mereka membuka cabang di berbagai daerah yang jumlahnya mencapai hingga puluhan di seluruh Indonesia. Di Jakarta, keberadaan kedua lembaga ini tersebar di beberapa lokasi strategis, bahkan kawasan elite seperti di Tebet, Kemang, dan Kebayoran Baru.
Rumah Yatim berpusat di Bandung, berdiri sejak tahun 1997 lalu. Rumah Yatim didirikan berawal dari empat orang sahabat. Salah satu dari mereka bernama Abdullah meninggal dunia karena sakit ginjal. Almarhum meninggal empat orang anak balita dan istri. Ketiga sahabatnya berinisiatif menyewakan rumah untuk mereka dan membiayai kebutuhan hidup istri dan empat anak Abdullah.
"Tetangga juga pada simpati ke mereka dari situ punya ide untuk mendirikan panti yatim. Jadi rumah yatim lebih ke pendidikan jangan sampai putus sekolah," cerita kepala asrama Rumah Yatim cabang Duren Sawit, Jakarta Timur, Hanifah Zahra (29) kepada merdeka.com pekan lalu.
Berawal dari satu lokasi, Rumah Yatim kini memiliki banyak cabang. Ada sekitar 50 cabang Rumah Yatim di seluruh Indonesia dengan ribuan anak yatim baik mukim maupun non mukim.
Anak yatim mukim berarti anak yang tinggal dan diasuh di panti. Sedangkan non mukim, anak yatim tidak tinggal namun setiap bulan dapat santunan dari panti sekitar Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu serta sembako. Tapi anak non mukim itu tentu yang sudah terdata pihak panti. Tujuannya hanya satu yaitu menyejahterakan anak yatim piatu.
Dari mana Rumah Yatim bisa menghidupi ribuan anak yatim? Hanifah mengatakan, dana operasional selama ini banyak berasal dari para donatur maupun sumbangan berbagai pihak. Selain donatur yang datang langsung ke panti, pihak Rumah Yatim juga mengajukan proposal anggaran ke beberapa perusahaan, meski tidak semuanya mendapat respons.
Oleh pengurus, dana sumbangan itu kemudian dikelola agar bisa memenuhi kebutuhan para anak yatim. Dana-dana itu dialokasikan untuk biaya sekolah, uang saku, pakaian, hingga kesehatan. Bahkan, sebagian dana itu digunakan pembangunan masjid, musala, klinik dan sekolah SD, SMP, hingga SMA. Berdasarkan data dari website resmi mereka, Rumah Yatim kini memiliki 35 cabang yang tersebar di 13 provinsi. Paling banyak berada di Bandung dan Jakarta. Ada juga di Mataram, dan Bali.
Nyaris mirip dengan Rumah Yatim, Panti Yatim Indonesia pun mempunyai banyak cabang di Indonesia. Panti yang berdiri pada tahun 2008 itu berpusat di Bandung, Jawa Barat memiliki sekitar 20 cabang di pulau Jawa. Data di website resmi mereka, paling banyak berada di Bandung dan Jabodetabek. Paling jauh berada di Semarang dan Surabaya.
Cerita Panti Yatim Indonesia berawal dari anak-anak remaja di Bandung yang peduli soal pendidikan bagi anak-anak terutama dari kalangan tidak mampu. "Tadinya hanya TPA (Tempat Pendidikan Anak), pengajian di masjid, lama-kelamaan berinisiatif ingin mendirikan yayasan atau panti," ujar kepala asrama Panti Yatim Indonesia cabang Tebet, Fatah Saefullah ketika ditemui merdeka.com.
Terus berkembang, saat ini anak yatim yang diasuh oleh Panti Yatim di Indonesia, kata Fatah mencapai 2.500 anak, baik mukim maupun non mukim. Sama dengan Rumah Yatim, sistem dana Panti Yatim Indonesia juga mengandalkan donatur. Pihak panti tak mematok anggaran berapa rupiah mesti diberikan kepada anak per hari.
Fatah mengatakan, setiap anak yang membutuhkan barang atau pun uang pasti diberikan. Kendati begitu, dirinya mesti membuat laporan lebih dulu ke pusat. Sebab, semua pengeluaran mesti jelas dan transparan. Dalam penggunaan dana Panti Yatim Indonesia juga diaudit setiap tahunnya. Demikian juga soal legalitas.
"Kita terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM, Kemensos, MUI juga," ucap Fatah.
Menurut Fatah, selain pendidikan formal, anak yatim yang diasuh di Panti Yatim Indonesia diberikan pendidikan agama. Seperti salat berjemaah, membaca Alquran, Ilmu Fiqih. Mereka diajarkan disiplin dan mandiri. "Hal itu agar kelak mereka berguna di masyarakat," pungkasnya.
-
Bagaimana anak panah itu ditemukan? Ketika es mencair di gunung tersebut, arkeolog Lars Pilo menemukan anak panah kuno yang sangat unik.
-
Apa saja keutamaan menyantuni anak yatim? Berikut keutamaan menyantuni anak yatim yang merdeka.com lansir dari NU Online dan sumber lainnya: Pahala yang Berlipat Ganda Setiap orang yang memberikan perhatian dan berbuat baik kepada anak-anak yatim sekalipun sebesar zarrah akan mendapatkan pahala yang besar."Dan jika ada kebijakan sebesar zarrah niscaya Allah akan melipatgandakan dan memberikan dari sisiNya pahala yang besar." (An-Nisaa:40).
-
Siapa yang menemukan anak panah tersebut? Ketika es mencair di gunung tersebut, arkeolog Lars Pilo menemukan anak panah kuno yang sangat unik.
-
Di mana anak panah itu ditemukan? Pilo memimpin proyek Secrets of the Ice, yang beroperasi di Pegunungan Jotunheimen yang berada di wilayah Oppland, Norwegia.
-
Siapa saja yang termasuk anak yatim? Anak yatim adalah seorang anak dalam usia belum balig telah ditinggal wafat oleh ayahnya.
-
Kapan pepatah Jawa "Anak polah bapa kepradah" berlaku? Tingkah laku anak mempunyai imbas bagi orang tua, tingkah laku anak yang buruk orang tua ikut terdampak buruk, begitu pula sebaliknya, jika perilaku anak baik, orang tua pun akan ikut terdampak baik.
Baca juga:
Kisah ayah lumpuh di Bali, dirawat 2 anaknya hingga dicerai istri
Menengok anak-anak di wilayah paling menakutkan sedunia
Mengincar tempat strategis demi dilirik donatur
Hidup di panti yatim demi menjadi dokter
Kisah Sukemi, bertahun-tahun hidup di pedalaman hutan tanpa teman