Polda Papua: KKB Pelihara Rasa Takut Warga
setiap pasukan yang berangkat ke Papua itu diberikan perbekalan dan pelajaran karakter wilayah, karakter masyarakat, nanti jangan sampai adanya ketersinggungan.
Pemerintah melalui Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD telah menyampaikan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua sebagai teroris. Namun hal ini menuai pro kontra. Salah satunya adalah Wakil Ketua Eksternal Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Amiruddin yang mengaku kecewa atas hal ini.
Setelah penetapan itu, KKB disebut semakin brutal. Pada Senin, 3 Mei 2021 KKB melakukan pembakaran sarana dan prasarana seperti puskesmas, sekolah serta fasilitas jalan. Pemerintah pun kini mempertebal pasukan guna melawan KKB.
-
Apa yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Papua? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Kenapa prajurit TNI menganiaya anggota KKB? Penyiksaan itu dilakukan prajurit TNI diduga kesal atas sikap Denius Kogoya yang ingin menebar teror membakar puskesmas kala itu.
-
Apa yang dilakukan prajurit TNI kepada anggota KKB? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Kapan HUT Korps Marinir TNI AL diperingati? Setiap tanggal 15 November diperingati sebagai Hari Ulang Tahun Korps Marinir TNI AL.
-
Kapan Prabowo tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Prabowo tiba sekitar pukul 17.00 WIB dengan mengenakan pakaian berwarna hitam dan celana berwarna hitam.
Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal dalamn wawancaranya dengan jurnalis merdeka.com Ronald Chaniago pada Selasa lalu, menjelaskan situasi yang terjadi di lapangan. Menurutnya, aksi yang dilakukan oleh KKB merupakan kebodohan bagi masyarakat Papua.
Berikut petikan wawancaranya:
Banyak pengerusakan dilakukan KKB di Papua. Mulai dari puskesmas hingga sekolah. Bisa dijelaskan apakah itu setelah ditetapkan kelompok teroris dari pemerintah?
Itu kan sudah masuk sebagai teror masyarakat, teror warga. Dia (KKB) benci sama polisi, benci sama tentara. Dia sengaja buat bodoh masyarakat Papua.
Rangkaian peristiwanya berkelanjutan, kalau yang pertama itu tanggal berapa itu waktu penembakan guru, malam bakar sekolah besoknya tembak lagi guru. Dua minggu berikutnya pembunuhan Kabinda, sebelumnya pembakaran rumah tokoh masyarakat, lalu puskesmas itu.
Kemarin Sabtu lagi, termasuk anggota Brimob usai Kabinda. Jadi rangkaian peristiwa tidak serta merta saja, kita sayangkan satu sisi kita bangun generasi pemuda Papua tapi di sisi lain ada kelompok yang sengaja untuk buat bodoh saja masyarakat ini.
Mengapa KKB kerap melakukan teror sehingga meresahkan dan banyak warga yang ingin mengungsi?
Sesuai dengan kemarin, mereka tidak dikasih, mau pergi dari kampung tidak dikasih. Dibuat rasa takut. Kita dari kepolisian dan TNI masih memburu mereka hingga kini.
Bisa dijelaskan seperti apa KKB di Papua selama ini melakukan aksi? Apakah mereka memang berkelompok?
Ya sekitar enam. Ada beberapa wilayah, ada di Puncak, Puncak Jaya, Puncak Hilaga, Intan Jaya, lalu Tembaga Pura, Tolikara lalu Trobogluga. Berbeda-beda, Berpencar.
Cuma itu kalau dari Tembaga Pura itu setelah Freeport itu alurnya dekat mau ke puncak Jaya lewat situ, Intan Jaya lewat puncak hilaga itu jadi akses di situlah mereka. Mereka yang tahu betul bagaimana irisan-irisan pegunungan tengah di wilayah situ.
Biasanya KKB ini bersembunyi di pegunungan atau di rumah warga?
Pernah ke Papua? Karena irisan-irisan pegunungan di Papua dengan irisan Sumatera dan Jawa itu berbeda. Kalau di Jawa seperti perbukitan, seperti bukit barisan panjang tapi tidak terlalu terjal.
Kalau di Papua itu terjal-terjal bukitnya, lalu belahan-belahan antara bukit itu sangat tajam. Mereka bisa melewati naik turun belahan-belahan lereng bukit itu menggunakan akar pohon untuk pindah dari satu ke tempat lainnya.
KKB pakai pakai akar pohon untuk apa?
Iya, mereka terbiasa dengan iklim dan alam seperti itu, mereka bisa melakukan penembakan dengan akar pohon itu.
Dengan akar pohon itu semua dilakukan mereka untuk melarikan diri dan juga menyerang anggota TNI-Polri?
Iya, kayak gitu. Terus kemudian mereka terbiasa dengan iklim cukup dingin. Jadi ketika kita tembak lalu mereka bisa lari cepat sekali dia menghilang. Di balik-balik terjalnya bukit itu.
Berarti mereka bisa dengan singkat untuk naik dan turun lereng di sana?
Bermacam-macam ya, karena mereka terbiasa itu, dengan situasi dingin saja mereka tidak menggunakan baju mereka kuat.
Apakah enam kelompok KKB mempunyai tujuan sama dan bagaimana mereka berkoordinasi?
(Komunikasi) Menggunakan fasilitas yang mereka miliki baik telepon dan alat komunikasi lainnya, beberapa bukti ketika terjadinya penangkapan atau didapatkannya dari beberapa tempat kejadian perkara ada barang tersebut. Bahkan mereka juga lakukan pengambilan gambar pada saat-saat tertentu baik gunakan ponsel maupun kamera video.
Apa langkah dari anggota Polri dan TNI menyiasati berbagai serangan dari KKB selama ini?
Selain dia tahu teknik tempur, dia juga harus tahu tidak hanya sekadar fisiknya kuat. Kalau teknik tempurnya tidak lihai bisa jadi korban. Tahu teknik tempur tapi medannya tidak seperti medan latihan seperti di tempat-tempat lain, mungkin bagi rekan-rekan kami yang punya pengalaman beberapa kali ke Papua lebih hati-hati dan lebih waspada. Atau tahu bagaimana karakter kelompok-kelompok itu bermain.
Yang kita tahu cukup riskan dan hati-hati. Maka setiap pasukan yang berangkat ke Papua itu diberikan perbekalan dan pelajaran karakter wilayah, karakter masyarakat, nanti jangan sampai adanya ketersinggungan.
Tentu dengan budaya berbeda kita harus hati-hati dalam menyampaikan niat baik untuk memberikan penyuluhan, silaturahmi, kalau tidak tepat nanti bisa salah paham. Budaya dan karakter itu harus disampaikan kepada seluruh anggota, selain kita memperlihatkan bagaimana kelompok-kelompok mereka ini bermain.
Berarti tiap anggota harus mempunyai strategi khusus dan tidak hanya jago tembak saja?
Iya, kalau di Brimob ada terbuka dan tertutup. Dia mampu menangani di kota maupun pedalaman hutan.
Dari penjelasan Anda terkait adanya masyarakat yang dihalangi untuk keluar dari kampung. Bagaimana kondisi di lapangan saat itu?
Terakhir kemarin Minggu malam Senin itu ada warga mau tinggalkan. Karena sekarang kan harapan mereka untuk kemajuan kampungnya dengan pendidikan, tetapi faktanya rumah sekolah, fasilitas kesehatan dibakar.
Jalan-jalan dirusak agar akses transportasi akses kita untuk aparat kepolisian dan TNI yg menuju satu titik karena jembatan dirusak harus melingkar memutar, ketika memutar kalau sungai itu ada jembatan, jalan di rusak harus menuju itu. Tidak mudah.
Baca juga:
Pemerintah Diminta Cabut Label Teroris KKB Papua dan Belajar Dari Konflik Aceh
Penyebar Isu Genosida Papua Lewat Sosial Media Ditangkap Polisi
Veronica Koman Heran Pemerintah Banyak Turunkan Aparat, Tetapi KKB Masih Ada
2 Dari 6 Kelompok Pemberontak di Papua Dipimpin Lekagak Telenggen & Egianus Kogoya
Komnas HAM Minta Jokowi Berani Ambil Keputusan Dialog Damai Dengan KKB
Begini Cara Polri Lakukan Pendekatan Tangani Konflik di Papua