Suzuki Tutupan Pabrik di Thailand, Apakah Terancam Mobil Listrik China ?
Suzuki Motor Thailand Co. akan menutup pabriknya pada 2025 mendatang. Yuk simak!
Pabrik Suzuki Motor Thailand Co. direncanakan akan ditutup pada tahun 2025. Yuk, mari kita lihat!
Apakah Mobil Listrik China Mengancam Suzuki dengan Penutupan Pabrik di Thailand?
Pada akhir 2025 mendatang, Suzuki Motor Corporation akan menutup pabrik Suzuki Motor Thailand Co. (SMT) karena penjualan mobil Suzuki di Thailand yang menurun. Pabrik ini, yang terletak di Provinsi Rayong, sebelumnya mampu memproduksi 60 ribu unit mobil per tahun pada 2012 dan mempekerjakan 800 orang, termasuk untuk pasar ekspor.
- Spesifikasi eVitara, Mobil Listrik Pertama yang Diproduksi Suzuki
- Suzuki telah mempersiapkan motor listrik dengan rencana menggunakan sistem baterai terintegrasi.
- Apakah Suzuki akan segera meluncurkan Calon Mobil Listrik pertamanya setelah melakukan Tes Jalan?
- Calon Mobil Listrik pertama Suzuki sudah Tes Jalan, Segera Diluncurkan?
Meskipun kami telah menjual di Thailand, namun volume penjualan tidak mencapai harapan
Liputan6.com melaporkan bahwa Juru Bicara Suzuki mengatakan hal tersebut pada hari Senin (10/6/2024).
Dengan meningkatnya kebutuhan untuk mencapai netralitas karbon dan adopsi kendaraan listrik di seluruh dunia, serta peningkatan jumlah mobil listrik China di Thailand, SMT akan mengandalkan pabrik-pabrik di Asia lainnya untuk memenuhi permintaan pasar domestiknya.
Suzuki sedang mempertimbangkan untuk mengoptimalkan lokasi produksi global dalam grup tersebut guna mempromosikan netralitas karbon dan elektrifikasi secara global
Pada Senin (10/6/2024), dilaporkan oleh pihak SMT mengutip BangkokPost.com.
Walaupun pabrik ditutup, Suzuki Motor Thailand Co. akan tetap menyediakan layanan jual dan purna jual kepada konsumen dengan mengimpor unit-unit yang datang dari pabrik di wilayah Asean, Jepang, dan India.
Sejalan dengan rencana pemerintah Thailand saat ini, banyak perusahaan Tiongkok yang memasuki dan mulai berpartisipasi dalam pasar otomotif Thailand. Contohnya adalah BYD yang menjadi pemimpin dalam penjualan mobil listrik di Thailand, diikuti oleh Neta dan MG.
Walaupun produsen Tiongkok membanjiri pasar dengan teknologi hibrida dan mobil listriknya, pabrikan Jepang seperti Toyota dan Isuzu masih mendominasi pasar, terutama dalam kategori pick up dengan pangsa pasar sebesar 90 persen.