Pelan Pelan Pak Sopir, Ini Cara Mengatasi dan Menghadapi Pengemudi Emosional di Jalan Raya
Selain dapat mengontrol diri, pengemudi juga harus siap-siap berhadapan dengan pengendara lain yang emosional di jalan raya. Yuk simak!
Pengemudi harus siap menghadapi pengendara lain yang emosional di jalan raya, selain harus mampu mengontrol diri.
Cara Mengatasi dan Menghadapi Pengemudi Emosional di Jalan Raya
Ketika mengemudi di jalan raya, penting untuk menjaga kontrol emosi, meskipun terkadang pengemudi harus berhadapan dengan pengendara lain yang emosional.
- Pelan Pelan Pak Sopir: Aksi Tengil Sopir Truk Kena Lampu Merah, Lari Keluar Mobil Buat Beli Gorengan
- Tips Mencegah dan Menghadapi Pegendara Emosi di Jalan Raya
- Penonton Sidang Praperadilan Pegi Setiawan Sorak Sorai Usai Hakim Sebut Tak Sependapat dengan Dalil Polisi
- Ini Tampang Dua Warga Sipil yang Ikut Tangkap dan Aniaya Asisten Saipul Jamil
Pengendara harus menghindari ini dan tetap menerapkan prinsip safety driving atau defensive driving agar berkendara lebih aman dan nyaman.
Ada banyak faktor yang dapat memicu seseorang menjadi mudah emosi, seperti karakter bawaan, kondisi mental atau fisik yang tidak stabil, masalah dengan kondisi mesin mobil yang kurang baik karena jarang servis berkala, dan kelelahan.
Faktor yang Memicu Emosi di Jalan Raya
Karena keinginannya untuk segera beristirahat, orang yang lelah seringkali tidak dapat mengendalikan emosinya.
Orang yang tidak bisa mengendalikan emosi cenderung mudah terprovokasi oleh masalah apa pun yang dihadapinya, bahkan jika dia sendiri yang salah. Akibatnya, pengemudi tersebut menjadi sangat berlebihan dalam bertindak dan akhirnya terlibat pertengkaran dengan pengguna jalan lainnya.
"Road rage atau kekerasan di jalan adalah tindakan yang seharusnya tidak dilakukan terhadap pengguna jalan lainnya. Seperti menghina secara kasar, mengancam secara fisik, atau perilaku mengemudi berbahaya yang ditujukan kepada pengguna jalan lain. Bahkan jika tidak bisa dikendalikan, hal ini bisa berakhir dengan tindakan kekerasan," kata Nur Imansyah Tara, Kepala Divisi Pemasaran Auto2000.
Selalu menjaga pikiran positif dan tidak terbawa emosi
Saat berhadapan dengan pengendara lain yang emosian, sebaiknya tetap berpikiran positif. Untuk mengembangkan rasa sabar dalam menghadapi pengemudi yang emosi, sebaiknya senantiasa mempertahankan pikiran positif.
Contohnya, jika ada mobil yang menyerobot dari bahu jalan, mungkin pengemudi tersebut sedang dalam situasi darurat. Sebaiknya, tetap menjaga jarak aman dengan pengendara seperti ini.
Tidak perlu ikut-ikutan menerobos bahu jalan atau menghalangi orang yang bersikap emosi di jalan. Karena jika terjadi kecelakaan, terutama melibatkan pihak ketiga, kerugian akan ditanggung oleh kita dan pengemudi agresif tersebut tidak akan memedulikan.
Disarankan untuk tetap tenang saat berinteraksi dengan pengemudi lain yang memiliki tingkat emosi yang tinggi.
Anda dapat mempersiapkan dashboard camera depan-belakang untuk merekam tindakan pengemudi yang emosional, sehingga dapat digunakan sebagai bukti pendukung jika masalah tidak terselesaikan dan perlu dilaporkan kepada pihak berwajib. Dengan adanya rekaman video ini, pelaku dapat dikenai hukuman sesuai dengan aturan yang berlaku, yang juga akan mempengaruhi nasib keluarga di rumah yang sedang menanti atau karir Anda jika terlibat dalam pertikaian tersebut.
Menjaga kestabilan emosi saat di jalan
Sebelum perjalanan, siapkan waktu dengan baik. Hindari pergi terburu-buru atau dalam waktu yang terbatas agar tidak memicu adrenalin dan membuat Anda mudah terpancing emosi.
Untuk memilih rute perjalanan yang paling optimal, pelajari peta digital dengan teliti.
Pastikan tubuh dalam keadaan bugar agar dapat mengambil keputusan dengan lebih tenang. Pastikan Anda sudah tidur cukup minimal 6 jam di malam sebelumnya sebelum berkendara hari ini.
Jika sudah menempuh waktu 2 jam, jangan ragu untuk beristirahat agar tubuh kembali bugar.
Pengendara harus mengikuti marka jalan dan menggunakan lajur sesuai dengan kebutuhan mereka, termasuk menghindari berjalan lambat di jalur cepat agar tidak mengganggu kendaraan lain yang lebih cepat.
Anda harus memiliki sikap bahwa jalan adalah milik bersama sehingga tidak diperbolehkan bersikap egois.
Hindarilah Menggunakan Ponsel Saat Mengemudi Mobil
Ketidakwaspadan pengemudi akibat gangguan fokus pikiran seringkali menyebabkan larangan penggunaan gadget saat berkendara. Dampaknya, pengemudi menjadi tidak waspada dan mengganggu orang lain bahkan memicu emosi mereka.
Seringkali terjadi kasus di mana pengemudi ingin belok ke kanan namun malah menyalakan lampu sein ke kiri, atau pindah lajur tanpa memperhatikan situasi.
Terkadang juga ada pengemudi yang melaju terlalu pelan di jalan yang tidak padat namun sulit untuk didahului. Jika diabaikan, tindakan ini dapat membuat orang lain marah karena merasa terganggu.
Jika Anda menggunakan lampu jauh dan klakson dengan interval dan intensitas yang terlalu cepat atau banyak, maka Anda terlihat seperti pengemudi agresif.
Pasti sangat tidak nyaman jika terlalu berisik saat Anda berada dalam posisi mendengarkan suara klakson pengemudi lain.
Ikuti Peraturan Lalu Lintas dan Menjaga Kondisi Kendaraan
Karena kurang sabar, pengemudi melanggar lampu merah yang masih menyala.
Meskipun mungkin tidak terjadi kecelakaan, tindakan ini dapat memicu emosi orang lain. Atau pengemudi sengaja melawan arah untuk mempersingkat waktu perjalanan, yang bisa berakhir dengan pertikaian.
Tidak peduli alasan apa pun, tindakan ini tidak dapat dibenarkan.
Demikian pula, kondisi emosi yang tidak stabil juga dapat dipicu oleh masalah pada mobil. Oleh karena itu, pastikan untuk melakukan servis berkala di bengkel yang terpercaya untuk menjaga kondisi mobil.
Sifat mudah emosi langsung muncul saat ada masalah dengan orang lain karena mobil yang tidak dalam kondisi prima dapat membuat pengendara kesal.