Ciri-ciri Hingga Penyebab CVT Mobil Rusak, Berikut dengan Biaya Perbaikan serta Tips Merawatnya

CVT (Continuously Variable Transmission) menjadi pilihan yang populer di kalangan pengguna mobil karena kemampuannya dalam mengubah tingkat kecepatan putar yang tinggi menjadi lebih rendah tetapi juga lebih bertenaga.

Anda perlu mengetahui tanda-tanda kerusakan serta faktor penyebab transmisi CVT dapat mengalami kerusakan.

Tanda-tanda Kerusakan CVT pada Mobil

Segera periksa mobil ke bengkel jika kamu mendengar suara dengung atau hentakan keras saat melakukan perpindahan gear pada transmisi CVT, karena salah satu keunggulan transmisi CVT adalah perpindahan gear yang dilakukan secara terus-menerus dan bertahap tanpa ada suara hentakan keras atau dengung.

Ketika kita memindahkan tuas ke posisi D, terkadang terasa ada hentakan yang membuat transmisi terpaksa dan putaran mesin tidak terkendali dengan baik.

Jika terjadi kerusakan pada transmisi CVT, dampak yang dapat dirasakan adalah penurunan kecepatan mobil hingga menyebabkan mobil tidak dapat berjalan.

Penyebab kerusakan pada transmisi CVT

Transmisi CVT bisa rusak karena gaya berkendara yang tidak teratur. Hal ini terjadi ketika pengemudi sering menekan gas secara tiba-tiba dan dalam waktu yang singkat. Kebiasaan ini membuat beban pada CVT menjadi lebih berat dan menyebabkan komponen-komponen di dalamnya cepat aus, terutama bagian belt-nya.

Walaupun begitu, melakukan kickdown pada mobil bertransmisi CVT bukanlah hal yang dilarang. Kamu masih bisa melakukan kickdown asalkan mesin mobil yang kamu miliki memiliki tenaga standar, yaitu sekitar 120 HP ke atas.

• Penggunaan Oli yang Tidak Sesuai

Salah satu faktor yang menyebabkan transmisi CVT cepat aus adalah gaya berkendara di tanjakan yang salah. Banyak pengendara mobil CVT yang sering melakukan kickdown saat melewati tanjakan. Kebiasaan ini dapat membuat transmisi cepat aus. Selain itu, kesalahan juga sering terjadi ketika melakukan stop and go.

Melakukan perpindahan posisi dari maju ke mundur atau sebaliknya tanpa berhenti adalah kesalahan berikutnya yang dapat menyebabkan kerusakan pada transmisi CVT.

Biaya penggantian transmisi CVT mobil yang rusak dapat mencapai Rp 40 juta hingga Rp 50 juta, tergantung pada kerusakan dan merek mobil yang dimiliki.

Tetapi, jika CVT mengalami kerusakan parah dan dibiarkan dalam waktu yang cukup lama, kamu tidak dapat membelinya secara bongkaran. Sebaliknya, CVT harus diganti secara keseluruhan atau disebut juga CVT assy yang biasanya dijual dengan harga sekitar Rp 30 jutaan hingga Rp 45 jutaan.

Cara Merawat Transmisi CVT Mobil

Pastikan kamu tidak hanya mengandalkan posisi "P" saat berada dalam kondisi Stop and Go di tanjakan. Manfaatkan juga parking brake. Selain itu, hindari melakukan kickdown atau menekan gas secara terus-menerus saat berada di tanjakan. Gunakan saja tuas rem. Selain itu, putaran bawah CVT yang lambat akan mengurangi frekuensi melakukan kickdown saat berkendara normal. Jika kamu terus-menerus melakukan kickdown, beban kerja CVT juga akan semakin berat.

Pastikan untuk memberikan jeda atau berhenti terlebih dahulu sebelum memindahkan posisi transmisi dari D ke R dan sebaliknya. Selain itu, lakukan penggantian oli transmisi CVT secara rutin sesuai dengan buku manual pabrikan mobil yang berbeda-beda tergantung jenis pabrikan. Terakhir, manfaatkan momentum dan situasi jalan saat menghadapi tanjakan dengan memastikan transmisi berada di posisi L dan mengatur gas mobil secara konstan dan perlahan sesuai dengan kecepatan jalan sekitar.

Rombongan Pemotor Konvoi Telolet Bareng Bus, Meriahkan Malam Hari Jadi!

Suasana malam menjadi lebih hidup dan meriah dengan adanya alunan klakson telolet yang khas dari bus yang terdengar di lokasi tersebut.