Isuzu Indonesia Bakal Ramaikan Kendaraan Listrik untuk Sektor Niaga
Isuzu, yang telah dikenal sebagai pemain utama industri kendaraan niaga di Indonesia, menyatakan siap untuk beradaptasi dengan perkembangan elektrifikasi.
Tren elektrifikasi kendaraan di industri otomotif saat ini sedang mengalami perkembangan yang pesat. Berbagai jenis kendaraan, termasuk yang digunakan untuk keperluan komersial, kini mulai beralih ke teknologi bertenaga listrik.
Isuzu, yang telah dikenal sebagai salah satu pemain utama dalam segmen kendaraan niaga di Indonesia, menyatakan komitmennya untuk mengikuti perkembangan elektrifikasi ini. Pada gelaran GIIAS yang berlangsung pada bulan Juli lalu, Isuzu memperkenalkan prototipe kendaraan Elf berbasis listrik. Namun, waktu peluncuran kendaraan tersebut masih belum diumumkan.
- Cerita Perjalanan Isuzu 50 Tahun Berkiprah di Pasar Otomotif Indonesia
- 50 Tahun Isuzu di Indonesia, Pilar Penting Efisiensi, Emisi, dan Ekonomi
- Isuzu Astra Motor Indonesia Hadir di GIIAS 2024 dengan Layanan Komplet
- ESDM soal Indonesia Berambisi Jadi Pemain Utama Mobil Listrik Dunia: Alangkah Baiknya Perkuat Pasar Dalam Negeri Lebih Dulu
Yusak Kristian, Presiden Direktur IAMI, mengungkapkan bahwa Isuzu sudah mempersiapkan diri untuk memproduksi kendaraan listrik, tetapi masih memerlukan studi lebih lanjut mengenai ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
"Jadi Elf EV yang kami pamerkan waktu GIIAS itu sudah siap di Isuzu-nya, artinya Isuzu sudah siap untuk memproduksi, tetapi untuk implementasi di market Indonesia itu kami studi pertama cari charging station saja, kan begitu," jelas Yusak. Ia menekankan bahwa Isuzu menunggu tersedianya infrastruktur yang memadai agar operasional kendaraan listrik dapat berjalan dengan baik.
Kristian menambahkan bahwa tanpa adanya infrastruktur seperti charging station, kendaraan listrik tidak dapat beroperasi secara optimal.
"Enggak pasti, kita tahu enggak ada charging station-nya, artinya enggak bisa beroperasi. Sehingga itu yang mungkin studi pertama adalah bagaimana infrastruktur bisa mengimbangi operasional dari EV," ungkapnya.
Isuzu mengklaim bahwa secara teknologi, kendaraan listrik mereka sudah siap, namun peluncuran kendaraan niaga listrik tersebut tergantung pada jaringan infrastruktur dan kalkulasi bisnis yang tepat.
Yusak menjelaskan lebih lanjut, "Jadi bayangkan jika menggunakan baterai bergerak kesana kemari tapi charger EV-nya belum ada, itu jadi sebuah tantangan. Tapi kalo secara teknologi kami (sudah) siap. Jadi kalo ditanya kapan, tergantung kesiapan infrastruktur dan masuknya skala ekonomis."
Penjelasan ini menunjukkan bahwa meskipun Isuzu sudah siap dari segi teknologi, keberhasilan peluncuran kendaraan listrik mereka sangat bergantung pada kesiapan infrastruktur yang ada di Indonesia.
Prototipe pertama Isuzu ELF EV diperkenalkan di GIIAS 2024. Kendaraan listrik ini dibangun di atas platform terbaru yang dikenal sebagai Isuzu Modular Architecture and Component Standard (I-MACS), yang dirancang dengan fleksibilitas tinggi agar komponen utama dapat disesuaikan dan digabungkan sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Untuk baterai, ELF EV menawarkan tiga pilihan yang berbeda, yaitu baterai berkapasitas 40 kWh, tiga paket baterai 60 kWh, atau lima paket baterai total 100 kWh, yang dapat dipilih sesuai kebutuhan konsumen. Proses pengisian daya baterai juga mendukung pengisian cepat, yang hanya membutuhkan waktu sekitar dua jam. Mengenai kenyamanan, kabin kendaraan ini dirancang dengan pendekatan driver-oriented, sehingga memudahkan transisi bagi pengguna dari kendaraan berbahan bakar diesel ke kendaraan listrik.
Aktifkan Mode ECO untuk menghemat daya baterai
Di bagian depan pengemudi, terdapat meter cluster yang memberikan informasi penting seperti kecepatan, daya baterai, suhu baterai, waktu pengisian daya, serta konsumsi listrik rata-rata.
Kendaraan ramah lingkungan ini juga menawarkan Mode ECO yang dirancang untuk menghemat penggunaan baterai, serta fitur Regeneration Braking yang berfungsi untuk mengisi daya saat kendaraan melakukan pengereman.
Isuzu ELF EV dilengkapi dengan berbagai fitur keselamatan canggih yang bertujuan untuk mendukung pengemudi dan mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan.
Beberapa fitur tersebut meliputi peringatan keluar jalur (LDWS), pemantauan perhatian pengemudi, peringatan jarak aman, pengereman darurat otomatis, pemantauan titik buta, pengenalan rambu lalu lintas, dan adaptive cruise control.