ITB rancang teknologi untuk kurangi risiko kecelakaan mobil
Alat ini bisa menurunkan risiko cedera yang dialami pengemudi atau penumpang saat kecelakaan antara 50-60 persen.
Sebuah teknologi bernama Crash Box sukses dibuat anak bangsa yang berfungsi mengurangi potensi luka-luka saat kecelakaan lalu lintas.
Crash Box ini merupakan teknologi buatan peneliti Institut Teknologi Bandung (ITB) berbentuk kolom rangka yang berfungsi mengurangi risiko pengemudi atau penumpang mobil saat mengalami kecelakaan lalu lintas.
-
Mobil apa yang ditabrakkan bocah itu ke tembok? Berdasarkan data yang dihimpun, mobil yang ditabrakkan bocah itu adalah mobil listrik merk Chery Omoda E5 yang ditaksir harganya sekitar Rp488 juta.
-
Apa fungsi utama dari mobil terbang? Mobil terbang yang dimaksud menyerupai sebuah drone yang dapat berisi penumpang dan barang. Salah satu fungsinya adalah untuk lebih mudah menjangkau daerah-daerah yang sulit ditempuh melalui jalan darat dan perbukitan.
-
Kapan sektor otomotif di Indonesia mengalami pertumbuhan pesat? Pada tahun 2000-an, sektor otomotif di Indonesia mengalami pertumbuhan yang pesat.
-
Apa itu Mobil Ketek? Mobil Ketek sendiri bentuknya seperti mobil berbodi jip, kemudian dengan tambahan aksen kayu. Transportasi tersebut populer pada tahun 1960-1980-an.
-
Bagaimana kata "mobil" muncul di Indonesia? Penggunaan istilah "mobil" dalam bahasa Indonesia dimulai sejak kendaraan bermotor masuk ke tanah air.
-
Apa makna dari kata "mobil" ? Kata "mobil" memiliki dua arti, yakni kendaraan dan kemampuan untuk bergerak dengan mudah.
"Alat ini bisa menurunkan risiko cedera yang dialami pengemudi atau penumpang saat kecelakaan antara 50-60 persen," kata Kepala Divisi Inkubator Industri dan Bisnis ITB Sigit P Santosa, di Aula Timur Institut Teknologi Bandung, seperti dilansir Antara (20/9).
Dirinya mengatakan alat tersebut merupakan pengembangan penelitian yang dilakukan oleh peneliti ITB tentang kelayakan tabrak kendaraan bermotor.
"Jadi bagaimana kita mendesain sebuah struktur yang bisa menyerap energi tabrakan sehingga tidak ditransmisikan ke penumpang, hancurnya di depan, dengan cara desain struktur," kata dia.
Sigit juga menjelaskan pembuatan kolom rangka crash box ini akan membuat bagian depan mobil/kendaraan bermotor dapat berlipat secara berturut sehingga mengurangi energi tabrak.
"Dan 'crash box' ini dipasang di sisi kiri kanan dalam di antara bemper depan dan mesin mobil," kata dia.
Selain itu, lanjut dia, crash box ini juga bisa dipasang di moda transportasi selain kendaraan roda empat yakni kereta dan pesawat terbang.
Menurut dia, saat ini crash box tersebut sudah ditawarkan kepada pelaku industri otomotif di Indonesia.
"Dan respon mereka bagus terhadap alat ini," kata dia.
(mdk/dzm)