Ketika Mobil Ambulans Jaga Asa Kemanusiaan di Gaza, tapi Tak Luput dari Serangan Israel

Konflik bersenjata tiada henti sedang terjadi di Gaza, Palestina. Serangan udara yang makin intens oleh Israel di Jalur Gaza menghancurkan segala sesuatu yang berada di daratan.

Ribuan nyawa melayang akibat serangan membabi-buta itu. Tak kalah besar jumlah yang luka-luka serius dan ringan. Mereka semua perlu perawatan dan dukungan rumah sakit.

Peran ambulans sangat penting: menyelamatkan nyawa dan memberikan perawatan medis bagi korban luka. Petugas kesehatan di ambulans di Jalur Gaza tentu tidak mudah bertugas dengan ancaman setiap saat diserang Israel.

Mobil ambulans di Gaza memang sering kali menjadi target serangan Israel. Dalihnya, ambulans menjadi salah satu kendaraan kelompok Hamas. 

Reuters melaporkan pada Sabtu lalau (4/11), serangan udara Israel menewaskan 15 orang dan melukai 60 warga sipil. Israel menuduh ambulans  dipakai mobilisasi militan dan senjata.

Dikutip Reuters, ambulans dari mobil Mercedes-Benz V Class itu kondisi mengenaskan: lampu depan dan gril depan lepas. Bemperjuga rusak. Kecil kemungkinan ambulans
tersebut dapat beroperasi normal bila lihat kerusakan dari sisi depan saja.

Dari fananews, ambulans berbasis Toyota Hiace jga rusak cukup parah akibat serangan Israel. Lampu depan hancur, gril rusak, ban pecah, dengan bodi diselimuti debu. Sulit lagi menjadi mobilitas korban luka-luka.

Ambulans di Gaza milik rumah sakit atau organisasi kemanusiaan seperti Palestine Red Crescent Society. Mereka membangun rumah sakit, merawat korban sipil.
Pemerintah Indonesia juga turut mendonasikan ambulans kepada masyarakat Palestina.

Meski di bawah kekuasaan zionis Israel, ambulans yang beroperasi di Gaza atau Palestina cukup beragam merek dan modelnya: mulai Mercedes-Benz, VW, Hyundai, Chevrolet, hingga Toyota.

Berbagai sumber, diolah.

Petugas mengandalkan ambulans untuk menolong korban luka-luka selama perang di Jalur Gaza.