Kim Jong Un Menambah Jumlah Mobil Mewahnya, Pertanyaan Muncul Mengenai Sanksi Internasional
Mobil tersebut dibanderol dengan harga antara USD 175.500 (Rp2,7 miliar)
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, tampaknya telah menambah koleksi kendaraan mewahnya. SUV terbaru dari Mercedes-Benz terlihat keluar dari kereta lapis baja miliknya saat ia mengunjungi wilayah yang terdampak banjir, seperti dilaporkan oleh kantor berita Yonhap.
Saat tiba di Uiju, Provinsi Phyongan Utara pada 9 Agustus, Kim menyampaikan pidato kepada masyarakat dari dalam gerbong keretanya. Menurut laporan dari Independent pada Selasa (27/8/2024), gambar-gambar yang dirilis oleh media Korea Utara menunjukkan Kim berdiri di samping Mercedes Maybach GLS 600, model premium dari versi yang diperbarui yang diluncurkan di Korea Selatan pada bulan April.
- Penjualan Kendaraan Hybrid di Korea Selatan Menunjukkan Tren sangat Positif, Bakal Ditiru Indonesia?
- Bukan Senjata atau Mobil Mewah, Putin Beri Kim Jong-un Hadiah 75 Ekor Hewan Langka, Ada Bebek Sampai Beruang
- Tiba di Korea Utara, Vladimir Putin Dijemput Kim Jong Un dengan Mobil Mewah Serba Canggih
- Kim Jong Un: Ekonomi Korea Utara Sangat Menyedihkan
Harga mobil tersebut berkisar antara USD 175.500 (setara Rp2,7 miliar) hingga USD 227.400 (sekitar Rp3,5 miliar) di Amerika Serikat. Sejak menjabat pada tahun 2011, pemimpin Korea Utara ini diketahui memiliki berbagai kendaraan mewah, termasuk Mercedes-Maybach S600 Guard, Cadillac Escalade generasi kelima buatan AS, Rolls Royce Phantom, dan sedan lapis baja Lexus.
Koleksi kendaraan Kim Jong Un ini menimbulkan pertanyaan mengenai efektivitas sanksi ketat yang melarang ekspor barang-barang mewah ke negara tersebut.
Berlawanan dengan Sanksi Korea Utara
Korea Utara, di sisi lain, tidak diizinkan untuk mengimpor barang-barang mewah karena serangkaian sanksi internasional yang lebih luas yang diberlakukan sebagai respons terhadap program senjata nuklir negara tersebut.
Tujuan dari sanksi-sanksi ini adalah untuk mengurangi akses sumber daya bagi pemerintah Korea Utara, terutama yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan senjata pemusnah massal.
Sanksi-sanksi itu pertama kali diterapkan pada tahun 2006 setelah negara tersebut melaksanakan uji coba nuklir pertamanya.
Bertentangan dengan Kebijakan Pyongyang
Penggunaan mobil dari luar negeri oleh Kim juga tidak sejalan dengan kebijakan pemerintahnya yang berupaya mengurangi pengaruh asing dalam musik, seni, berita, dan film di kalangan masyarakat.
Sebelumnya, otoritas di negara tersebut telah mengambil tindakan terhadap musik dan film K-pop yang berasal dari Korea Selatan, yang dianggap sebagai pesaing. Berdasarkan informasi dari Pusat Studi Pertahanan Lanjutan, yang memantau jaringan penyelundupan, mobil-mobil mewah dari luar negeri masuk ke Korea Utara melalui transfer di pelabuhan, pengiriman rahasia di perairan internasional, dan perusahaan-perusahaan yang tidak terdaftar.
Dalam sebuah laporan, pusat tersebut mengungkapkan bahwa antara tahun 2015 hingga 2017, sebanyak 90 negara menyuplai barang-barang mewah ke Korea Utara.
Hadiah Mobil dari Putin
Tahun ini, Vladimir Putin, pemimpin Rusia, memberikan dua buah mobil kepada pemimpin Korea Utara sebagai simbol penguatan hubungan antara kedua negara. Pada bulan Februari, Putin mengirimkan sebuah limusin Aurus Senat kepada Kim, yang sebelumnya diperlihatkannya saat pertemuan puncak di Rusia pada bulan September.
Kemudian, pada bulan Juni, Putin memberikan satu lagi Aurus Senat buatan Rusia yang memiliki desain retro mirip dengan limusin ZIL dari era Soviet, yang biasa digunakan oleh Putin sebagai mobil resmi kepresidenan, saat kunjungan kenegaraannya ke Korea Utara.