Merugi, Nissan Pangkas Produksi dan Pecat 9.000 Karyawan
Nissan memutuskan untuk memangkas jumlah karyawan hingga 9.000 orang di seluruh dunia.
Nissan telah mengumumkan rencananya untuk mengurangi produksi mobil sebanyak 20 persen dan memangkas hingga 9.000 karyawan di seluruh dunia. Keputusan ini diambil karena perusahaan asal Jepang tersebut mengalami kerugian finansial yang cukup besar.
Menurut informasi dari Drive, Nissan mempekerjakan sekitar 130 ribu orang di berbagai lokasi, termasuk Jepang, China, Meksiko, Amerika Serikat, dan wilayah lainnya.
- Nissan Melego Saham Mitsubishi Imbas Penurunan Penjualan, Peluncuran 30 Unit Baru Bakal Diundur
- 23 Ribu Mobil Listrik Nissan Ditarik Kembali Karena Berisiko Kebakaran
- Nissan Stop Produksi Mobil Konvensional, Listrik Jadi Andalan
- Strategi Nissan Stop Produksi Mobil Konvensional, Ganti Era ke Mobil Bertenaga Listrik
CEO Nissan, Makoto Uchida, menjelaskan bahwa saat ini perusahaan berada dalam kondisi darurat yang memaksa mereka untuk melakukan pemotongan gaji tim manajemen, termasuk mengurangi gajinya sendiri sebesar 50 persen mulai bulan depan.
Nissan, yang merupakan bagian dari aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi, juga berencana untuk menjual sebagian besar sahamnya yang sebesar 34,07 persen di Mitsubishi dan mengurangi biaya tetap sebesar 300 miliar yen, setara dengan sekitar Rp30 triliun.
Langkah-langkah ini diambil setelah Nissan mencatat kerugian sebesar 9,3 miliar yen, atau hampir Rp1 triliun, pada kuartal ketiga tahun 2024, yang mencakup periode dari Juli hingga September.
Kerugian tersebut memaksa Nissan untuk merevisi proyeksi penjualan tahun 2024 dari 3,7 juta menjadi 3,4 juta kendaraan, yang diumumkan bersamaan dengan rencana bisnis The Arc pada Maret 2024.
"Kami tidak punya pilihan selain merevisi sebagian rencana tersebut. Saya sangat menyesal menghadapi situasi yang menantang ini di tahun pertama The Arc," ungkap Uchida dalam pernyataannya.
Nissan menjual saham Mitsubishi akibat penurunan penjualan
Nissan saat ini tengah menghadapi tantangan serius dalam hal penjualan. Untuk mengatasi situasi ini, produsen mobil asal Jepang tersebut memutuskan untuk memangkas biaya dengan cara mengurangi jumlah pekerja dan kapasitas produksinya.
Menurut laporan dari Carscoops pada Minggu (9/11/2024), CEO Nissan, Makoto Uchida, baru-baru ini mengumumkan langkah-langkah signifikan yang akan diambil. Keputusan ini diambil sebagai upaya untuk memastikan kelangsungan perusahaan dan untuk keluar dari masa-masa sulit yang sedang dihadapi.
"Kami tidak punya pilihan selain merevisi sebagian rencana tersebut. Saya sangat menyesal menghadapi situasi menantang ini di tahun pertama," ungkap Uchida. Dalam langkah ini, Nissan berencana untuk mengurangi 9.000 pekerjaan, menurunkan tingkat produksi, serta menjual sebagian besar sahamnya di Mitsubishi.