Pasar Global Kendaraan Listrik Dikuasai China, Mendominasi 67 Persen
Selama periode Januari hingga Agustus 2024, penjualan mobil merek China di segmen kendaraan listrik menguasai lebih dari setengah pangsa pasar.
Antara Januari dan Agustus 2024, total penjualan mobil di seluruh dunia mencapai 58,24 juta unit. Sementara itu, kendaraan energi baru (NEV) atau kendaraan listrik berhasil terjual sebanyak 9,39 juta unit, yang berarti mencakup 16,1 persen dari total pasar.
Menurut laporan dari Carnewschina, data menunjukkan bahwa mobil listrik murni (BEV) memiliki pangsa pasar sebesar 10,4 persen, diikuti oleh plug-in hybrid (PHEV) dengan 5,7 persen, dan hybrid dengan 5,6 persen. Dalam rentang waktu yang sama, penjualan mobil merek China di sektor kendaraan listrik menguasai lebih dari setengah pangsa pasar, tepatnya 67 persen.
- Tak Ada Pasar Mobil Listik Bekas Jadi Tantangan Pengembangan Kendaraan Listrik di Indonesia
- Kondisi Pasar Mobil Listrik di China yang Suram akibat Persaingan Harga yang Ketat
- Bangkitnya Mobil Listrik di Tengah Lesunya Pasar Otomotif Indonesia
- Diprediksi Ada 1 dari 7 Mobil Listrik China yang Bangkrut pada 2030
Secara rinci, pangsa pasar untuk BEV dan PHEV di Tiongkok tercatat stabil masing-masing di angka 62 persen dan 77 persen. Untuk pangsa pasar BEV, Tiongkok berada di kisaran 60 persen pada tahun 2017-2018, mengalami penurunan menjadi 48 persen pada tahun 2019-2020, sebelum kembali meningkat menjadi 65 persen pada tahun 2022.
Pada tahun 2023, pangsa pasar mencapai 62 persen, dan selama delapan bulan pertama tahun 2024, angka 62 persen ini tetap dipertahankan.
Peningkatan BYD
Dalam segmen kendaraan listrik murni atau BEV, BYD secara keseluruhan menunjukkan tren peningkatan yang konsisten. Dari tahun 2021 hingga 2027, pangsa pasar keseluruhan tetap berada di atas 7 persen, sebelum meningkat menjadi 12 persen pada tahun 2022, 17 persen pada tahun 2023, dan mencapai 18,5 persen pada tahun 2024.
Di sisi lain, pangsa pasar Geely juga mengalami pertumbuhan, dari 4 persen pada tahun 2019 menjadi 8 persen pada tahun 2024.