Pertamina akan Uji Bioethanol E10 di Mobil Toyota
PT Toyota-Astra Motor (TAM) bekerja sama dengan PT Pertamina Patra Niaga dan PT Serasi Autoraya (TRAC).
PT Toyota-Astra Motor (TAM) berkolaborasi dengan PT Pertamina Patra Niaga dan PT Serasi Autoraya (TRAC) untuk mengeksplorasi efektivitas energi alternatif dalam mengurangi emisi kendaraan bermotor melalui Use Case Collaboration.
Berbagai teknologi kendaraan, termasuk elektrifikasi (xEV) dari Toyota, akan digunakan dalam penelitian mengenai pemanfaatan bioethanol. Penandatanganan kerja sama ini berlangsung di Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW 2024) yang diadakan di ICE, BSD City, Tangerang, Banten pada Jumat, 22 November 2024.
- Tidak Hanya Tebu, Bioethanol Ternyata Bisa Dikembangkan dari Sumber Lain
- Pertamina Patra Niaga Perluas Distribusi SAF, Dukung Dekarbonisasi Penerbangan Nasional
- SPBU Pertamina Bakal Tampung Minyak Jelantah, Untuk Apa?
- Pertama di Asia Tenggara, Pertamina Patra Niaga Tersertifikasi Internasional Distribusi SAF
Hiroyuki Ueda, Presiden Direktur PT. TAM, menyatakan bahwa pencapaian netralitas karbon tidak bisa dilakukan oleh Toyota sendiri. Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi dengan key stake holder.
"Kerja sama ini dengan Pertamina Patra Niaga dan TRAC bertujuan untuk mempelajari penggunaan campuran bahan bakar alternatif, yaitu bioethanol E10, dalam mobilitas sehari-hari masyarakat Indonesia, terutama di Jawa Timur," ungkap Ueda dalam acara GJAW 2024.
Dalam kesempatan yang sama, Riva Siahaan, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, menyampaikan bahwa kolaborasi yang holistik dengan produsen kendaraan dan penyedia layanan transportasi merupakan langkah signifikan untuk menciptakan ekosistem biofuel di Indonesia.
"Kami yakin langkah ini tidak hanya akan membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan mempercepat pencapaian target Net Zero Emission 2060, tetapi juga memberikan dampak positif bagi ekonomi negara, membuka peluang kerja baru, serta meningkatkan kesejahteraan petani lokal yang terlibat dalam rantai pasokan bioethanol," jelas Riva.
Di sisi lain, TRAC, salah satu perusahaan penyewaan kendaraan terbesar di Indonesia, menargetkan pengurangan emisi kendaraan yang dioperasikan sebesar 30 persen pada tahun 2030.
Kolaborasi ini merupakan salah satu langkah nyata TRAC dalam menekan emisi karbon dengan mencoba memanfaatkan sumber energi yang lebih bersih dalam operasional kendaraannya. "Kami berharap inisiatif ini dapat membantu kami menyediakan transportasi yang lebih ramah lingkungan serta mencapai tujuan keberlanjutan perusahaan," tutup Mohammad Farauk, Presiden Direktur PT Serasi Autoraya (TRAC).
Silakan lakukan pengujian dengan menggunakan metode yang sesuai
Toyota menawarkan berbagai jenis kendaraan serta teknologi multi-vehicle yang mencakup ICE, Hybrid EV, dan Plug-In Hybrid EV dalam kerjasama ini. Di sisi lain, Pertamina Patra Niaga khusus menyediakan bahan bakar alternatif berupa Bioethanol E10.
Sementara itu, TRAC akan mengoperasikan kendaraan tersebut untuk keperluan bisnis penyewaan kendaraan, yang akan terhubung dengan teknologi terintegrasi AstraFMS (Astra Fleet Management System) untuk memantau kondisi kendaraan dan efisiensi bahan bakar secara real-time.
Kerjasama ini bertujuan untuk mengeksplorasi penggunaan campuran bahan bakar alternatif, yaitu bioethanol E10, dalam mobilitas sehari-hari pelanggan di Indonesia, khususnya di wilayah Jawa Timur.
Dalam kolaborasi ini, disediakan 50 unit kendaraan seperti Kijang Innova Zenix Hybrid EV, Avanza, Calya, dan Agya. TRAC bertanggung jawab untuk mengatur dan memantau operasional kendaraan tersebut. Secara berkala, Toyota akan melakukan pengambilan sampel data, termasuk uji dyno, pengukuran jumlah deposit karbon, serta pengujian emisi.
Melalui AstraFMS, Toyota akan menganalisis data real-time mengenai fuel consumption, driving behavior, dan engine condition. Hasil analisis ini akan dibandingkan antara data pengujian yang menggunakan bahan bakar reguler dan energi terbarukan. Kerjasama ini akan berlangsung selama satu tahun dan berlokasi di pool TRAC Surabaya, Jawa Timur, yang dilengkapi dengan fasilitas memadai untuk mendukung kolaborasi ini.