Produsen Mobil Siapkan Diri Kemungkinan Penerapan Tarif Baru oleh Presiden AS Terpilih Donald Trump
Para produsen mobil sedang mempersiapkan diri untuk kemungkinan penerapan tarif baru oleh Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump.
Para produsen otomotif mulai bersiap menghadapi kemungkinan bahwa Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, akan memberlakukan tarif baru untuk mobil yang berasal dari Meksiko dan mungkin juga dari negara lainnya. Selain itu, ada kemungkinan besar bahwa banyak regulasi yang mendukung kendaraan listrik akan dibatalkan.
Seperti yang diungkapkan oleh asosiasi dan eksekutif industri, sebagaimana dikutip dari Reuters pada Jumat (8/11/2024), Trump menyatakan rencananya untuk mulai mencabut regulasi kendaraan yang ditetapkan oleh Badan Perlindungan Lingkungan dan Departemen Transportasi pada hari pertamanya sebagai Presiden Amerika Serikat.
- Tarif Impor yang Diterapkan Donald Trump Dinilai Merugikan bagi Produsen Mobil di AS dan Eropa
- Tantangan Besar Merek Jerman di Masa kepresidenan Donald Trump
- Donald Trump berencana untuk menghentikan penggunaan mobil listrik di Amerika jika terpilih menjadi Presiden.
- Apabila Donald Trump Menjadi Presiden, Rencananya untuk Menonaktifkan Mobil Listrik di Amerika.
Di samping itu, Trump juga tengah mempertimbangkan untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan insentif pajak untuk kendaraan listrik dan berbagai insentif lainnya.
Perubahan dalam regulasi ini bisa memberikan produsen mobil lebih banyak keleluasaan untuk memproduksi SUV dan truk bertenaga gas yang lebih menguntungkan. Namun, langkah ini juga memunculkan pertanyaan mengenai masa depan investasi miliaran dolar yang telah dilakukan untuk pengembangan baterai dan produksi kendaraan listrik.
Sementara itu, Asosiasi Transportasi Emisi Nol, yang mencakup perusahaan-perusahaan seperti Tesla, Rivian, Lucid, dan produsen baterai LG, menyatakan kesiapannya untuk berkolaborasi dengan Trump.
"Empat tahun ke depan sangat penting untuk memastikan bahwa teknologi ini dikembangkan dan digunakan oleh pekerja Amerika di pabrik-pabrik Amerika selama beberapa generasi," ujar mereka.
Nasib Tesla di masa depan masih menjadi tanda tanya
Saham Tesla mengalami kenaikan hampir 15 persen pada Rabu (6/11/2024), seiring dengan meningkatnya harapan investor bahwa perusahaan tersebut akan meraih keuntungan dari hubungan erat Elon Musk dengan Trump.
Dalam konteks ini, Asosiasi Truk Amerika juga telah meminta Trump untuk melakukan perubahan terhadap standar emisi gas buang EPA yang lebih ketat, dengan mengusulkan standar emisi nasional yang lebih realistis dan dapat dicapai secara teknologi, serta mempertimbangkan kondisi operasional yang dihadapi oleh industri yang sangat penting ini.