Toyota berharap insentif hybrid segera aktif karena mobil listrik masih terpusat di Jakarta.
Pihak Toyota Astra Motor buka suara terkait Insentif mobil hybrid.
Sejauh apa Wacana Insentif Hybrid?
Pemerintah sedang aktif dalam upaya mencapai net zero emission dengan memberikan insentif bagi mobil listrik di Indonesia. Setelah berhasil dengan Electric Vehicle (EV), saat ini pemerintah sedang mempersiapkan insentif untuk mobil berpenggerak hibrida (hybrid). Menurut laporan Antara pada Kamis (25/7/2024), Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengungkapkan bahwa insentif mobil hybrid masih dalam tahap diskusi, termasuk pengusulan kepada Kementerian Keuangan.
Agus mengungkapkan bahwa setiap hari kita mencoba menghitung insentif dan mendiskusikannya dengan internal pemerintah. Kami akan mengusulkan insentif khusus untuk kendaraan hybrid kepada Kementerian Keuangan. Agus menyampaikan hal ini di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 pada Kamis (18/7/2024).
Anton Jimmi Suwandy, Marketing Director PT Toyota Astra Motor (TAM), memberikan tanggapan terkait insentif mobil hybrid.
Menunggu insentif mobil hybrid cepat direalisasikan, ia dan Toyota mengaku.
Anton menyatakan bahwa pemerintah telah mendengar apa yang kita sampaikan, namun program insentif mobil hybrid belum juga diluncurkan. Menurut Anton, insentif mobil hybrid sangat penting karena saat ini insentif hanya berlaku di Jakarta, sementara daerah lain seperti Ibu Kota Nusantara (IKN) tidak merasakan manfaatnya.
"Kenapa ini penting? Ketika melihat Jakarta, ada potensi yang cukup menjanjikan bagi orang-orang untuk membeli mobil listrik karena adanya aturan ganjil-genap. Namun, ketika melihat daerah di luar Jakarta, seperti saat saya berada di Balikpapan-Samarinda di daerah IKN, tidak banyak terlihat mobil listrik, hanya ada satu atau dua unit, dan itu pun hanya dimiliki oleh orang-orang tertentu," kata Anton.
"Saya juga pernah pergi ke Medan, yang merupakan kota ketiga terbesar di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya. Di Medan, belum banyak orang yang memikirkan untuk membeli mobil listrik, namun mobil hybrid dan PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle) masih memiliki potensi," jelasnya.
Diharapkan oleh Anton yang mewakili PT TAM agar insentif mobil hybrid segera terealisasi, karena dengan semakin banyaknya penggunaan mobil hybrid dan PHEV, maka semua orang dapat ikut serta dalam upaya mengurangi polusi dan emisi di dalam negeri.
“Kami berharap agar insentif kendaraan dapat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat, bukan hanya kalangan tertentu. Dengan demikian, setiap orang dapat berkontribusi dalam mengurangi polusi dan emisi serta mendukung industri dalam negeri,” ucapnya.
“Namun, menurut saya, pemerintah sudah mendengar aspirasi tersebut. Oleh karena itu, kami menunggu dengan harapan bahwa subsidi untuk kendaraan hybrid akan segera diberlakukan. Kami memahami bahwa saat ini sedang terjadi masa transisi,” tutup Anton.