Toyota Indonesia siapkan tenaga kerja terlatih hadapi MEA
Dipercaya bahwa otomotif merupakan salah satu industri yang akan terkena dampak langsung dari penerapan MEA, Toyota menyiapkan tenaga terlatih.
Guna menghadapi pasar tunggal Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), Toyota Indonesia telah menyiapkan tenaga-tenaga terlatih untuk menghadapi pasar tunggal tersebut yang akan di diberlakukan pada akhir 2015 mendatang.
-
Dimana penjualan mobil Toyota mengalami penurunan? Di Sumatra, penurunan terasa lebih signifikan dibandingkan daerah lainnya. Sebaliknya, Bali justru menunjukkan stabilitas dan bahkan mengalami peningkatan. Bali mungkin mulai pulih setelah penurunan yang drastis akibat pandemi. Selama dua tahun terakhir, Bali terus mengalami pertumbuhan," ujarnya.
-
Bagaimana Auto 2000 menghadapi penurunan penjualan Toyota? Bagi kami kan yang penting adalah membangun long term relation, bagaimana membangun hubungan yang baik dengan konsumen. Menjaga retensi, apakah itu bengkel, atau apa pun lah yang bisa kita lakukan. Karena kan modal kita adalah konsumen, yang kalau kita lihat beberapa tahun terakhir yang membeli mobil ya itu lagi-itu lagi," ujarnya.
-
Kenapa Toyota memutuskan untuk menjual Vios di Indonesia? Meskipun ragu karena popularitas Toyota Soluna yang tinggi, Toyota akhirnya memutuskan untuk menghadirkan Vios ke Indonesia pada tahun 2003.
-
Apa yang dijual di Showroom Kerajaan Mobil Prabu Motor Ponorogo? Showroom jual beli mobil itu diyakini merupakan yang terbesar se-Pulau Jawa. Tak heran pengunjung showroom datang dari berbagai kota di Pulau Jawa, bahkan ada juga yang datang jauh-jauh dari luar pulau.
-
Kenapa Sule menjual mobil-mobil mewahnya? Sule, seperti artis papan atas lainnya, dulu punya koleksi mobil mewah seperti Porsche dan Mustang. Sekarang, dia jual karena tak ingin pamer.
Salah satu peran Toyota Indonesia mempersiapkan sumber daya manusia yang terampil adalah dengan menyelenggarakan kontes mekanik seperti Aftersales Service Skill Contest (ASSC) bersama Nasmoco Group.
Menurut Vice President PT Toyota Astra Motor Suparno Djasmin, mengatakan bahwa peningkatan kualitas layanan secara berkelanjutan merupakan tanggung jawab bersama seluruh SDM Toyota di berbagai lini.
"Karenanya, program berkelanjutan Aftersales Service Skill Contest seperti NSC ini diharapkan dapat menjadi salah satu tools bagi Toyota Indonesia untuk meningkatkan kualitas SDM dalam menyediakan layanan purna jual kepada para pelanggan setia, sekaligus memilih role model dengan keahlian teknis terbaik," katanya.
"Dengan melakukan standarisasi keahlian secara kontinyu dan meningkatkan kualitas teknisi, Toyota juga semakin siap dan optimis dalam menghadapi kebutuhan dan tuntutan para pelanggan yang makin kritis," tambah Abong.
Sementara itu, Direktur Nasmoco Group Joko Trisanyoto menyebutkan bahwa peningkatan kualitas SDM lokal sangat penting untuk menghadapi era persaingan yang makin kompetitif, khususnya pemberlakuan MEA yang semakin di depan mata. Apalagi otomotif merupakan salah satu industri yang akan terkena dampak langsung dari penerapan MEA ini.
"Menyikapi hal ini, kami berupaya untuk bisa membantu dengan mempersiapkan karyawan yang kompeten dan berpola pikir engineer di dunia otomotif sebagai salah satu industri yang akan langsung terkena dampak penerapan MEA. Dan melalui talskhow ini, kami berharap dapat menjadi sarana informasi yang efektif mengenai pentingnya peningkatan kualitas SDM Indonesia dalam menghadapi MEA, tidak terkecuali SDM aftersales di bidang otomotif," kata Joko.
(kpl/tr/lrs)(mdk/otosia)