Monopoli dagang VOC, latar belakang pecahnya Perang Tondano
Sebagai rakyat tertindas, banyak rakyat yang mulai melakukan perlawanan, salah satunya dengan cara perang.
Tentunya kamu sudah tahu tentang bagaimana kejamnya VOC ketika masih memerintah di Indonesia. Sebagai rakyat tertindas, banyak rakyat yang mulai melakukan perlawanan, salah satunya dengan cara perang. Banyak perang yang terjadi di Indonesia zaman dahulu, misalnya saja perang Tondano. Perang yang melibatkan warga Minahasa ini terjadi selama dua fase. VOC berusaha untuk memaksa orang Minahasa agar mau menjual beras miliknya pada VOC. Saat itu VOC sedang membutuhkan beras untuk bisa melakukan monopoli perdagangan beras di daerah Sulawesi Utara.
Karena tahu VOC melakukan monopoli dagang, rakyat Minahasa tidak mau menjual beras mereka. Tentu saja VOC marah dan memutuskan untuk melakukan perang dengan rakyat Minahasa. Pertama-tama, mereka melakukan pembendungan Sungai Temberan untuk melemahkan mental orang-orang Minahasa. Tidak mau menyerah, rakyat Minahasa memindahkan tempat tinggal mereka ke Danau Tondano sehingga menjadi rumah apung. Setelah itu, pasukan VOC mengepung kekuatan orang-orang Minahasa ada di Danau Tondano.
Simon Cos, sebagai wakil VOC yang bertugas untuk merebut Tondano, memberikan sebuah keputusan yang berisi bahwa orang-orang Tondano harus menyerahkan tokoh-tokoh pemberontakan kepada VOC dan sebagai ganti rugi, rakyat Minahasa harus menyerahkan sekitar 60 orang budak. Namun, rakyat Tondano tidak menghiraukan perintah itu. Mereka tidak mau disuruh-suruh oleh VOC karena merasa bahwa VOC bukan pihak yang harus dipatuhi. Simon Cos sangat marah karena perintahnya tidak dipatuhi, sehingga pasukan VOC ditarik lagi ke Manado.
Nah, sekarang kamu sudah tahu tentang latar belakang terjadi perang Tondano. Sangat hebat rakyat Minahasa ini karena bisa menahan kemarahan atas tindakan sewenang-wenang yang dilakukan oleh VOC. Tunjukkan semangat belajarmu dan munculkan rasa nasionalisme dalam dirimu.