Siswa SMK di Yogyakarta uji kejujuran guru lewat slondok dagangannya
Kantin kejujuran ternyata juga pernah dimanfaatkan oleh Desi Priharyana berjualan slondok demi membiayai sekolahnya.
Pernah dengar kantin kejujuran? Jangan-jangan konsep kantin ini juga ada di sekolah atau pun universitas tempatmu menimba ilmu. Buat kamu yang belum tahu, kantin kejujuran adalah kantin sederhana yang tidak memiliki penjaga. Para pembeli diperbolehkan mengambil jajanan yang disukai, membayar dan mengambil sendiri uang kembalian di tempat yang sudah disediakan.
Kantin kejujuran ternyata juga pernah dimanfaatkan oleh Desi Priharyana, siswa SMKN 2 Yogyakarta yang berjualan slondok demi membiayai sekolahnya. Camilan ringan dengan bahan dasar singkong itu ia jajakan tidak untuk para siswa, melainkan para guru di sekolahnya.
Unik memang sebab Desi seolah juga ingin menguji kejujuran para guru yang mengajar di sekolahnya. Jajanan slondok tersebut ia taruh di ruang guru bersama dengan toples kosong sebagai tempat uang. Menurut siswa kelahiran tahun 1995 tersebut guru sebagai panutan juga harus memberikan contoh yang baik dengan bertindak jujur. Kejujuran sejatinya memang harus dilakukan semua orang.
Selama membuka kantin kejujuran di ruang guru, Desi belum pernah mengalami kerugian. Tidak pernah uang di toples berkurang jumlahnya atau tak sesuai dengan jumlah slondok yang telah terjual. Ia merasa senang karena hal ini membuktikan jika guru-gurunya adalah sosok yang benar-benar mengamalkan ajaran mereka sendiri tentang kejujuran.
Bukannya rugi, jumlah uang dalam toples kantin kejujuran Desi di ruang guru justru seringkali lebih banyak. Namun siswa yang sudah berjualan sejak SD itu kini sudah tak bisa membuka kantin kejujuran di ruang guru lagi. Pasca kejadian kehilangan barang milik salah seorang guru, para siswa dilarang berjualan lagi di ruang guru. Meski demikian, Desi tetap menjajalkan slondoknya secara langsung pada guru-gurunya sepulang sekolah. Melihat perjuangannya, Desi memang layak menjadi pelajar inspiratif yang pantang menyerah demi pendidikannya.